Budayakan vot 🤗
Warning!! Typo bertebaran
____________________________________
Pulang sekolah hoseok langsung pergi ke toko tempat kerja jimin, menggantikannya karena jimin tidak enak badan. Jimin sempat menolak karena hoseok juga sedang sakit tangan akibat air panas, tapi hoseok bersikukuh untuk membantunya, hingga akhirnya jimin menyerah dan menelepon bosnya kalau hoseok akan menggantikannya beberapa hari.
"Terima kasih, selamat berbelanja kembali" ujar hoseok tersenyum semangat, kemudian memasukan uang ke laci kasir.
Seorang pelanggan datang lagi "tolong rokok nya" ujarnya menunjuk salah satu merk rokok
"ahh.. ini tuan" hoseok tersenyum dan menerima uang
"terima kasih, silahkan berbelanja kembali" ujar hoseok senang. Saat hoseok memasukan uang di laci seseorang datang lagi dan membuat konsentrasi hoseok buyar
"ada yang bisa saya bantu?" Tanya hoseok saat sudah memungut uang yang jatuh
"eh, jungkook?" Tanya hoseok bingung
"apa yang kau lakukan disini? Seingatku ini tempat kerja jimin... ahhh.. jangan-jangan..." jungkook melotot saat melihat hoseok menggenggam beberapa lembar uang
"maling!!! Dia maliinggg!!!"
Teriak jungkook membuat semua pengunjung datang
"apa?! Ti.. tidak.. bukan!!!"
Teriak Hoseok, namun para pengunjung sudah menariknya keluar toko beramai-ramai.
Hoseok takut, kenapa jungkook meneriakinya maling? Tidakkah dia harus mendengar penjelasan Hoseok? Kenapa Jungkook langsung menuduhnya?.
Air mata hoseok tergenang di pelupuk matanya. Wajahnya memerah, dan peluhnya mengucur deras.
"Anak muda!! Kau tidak punya harapan!!" Teriak salah satu pengunjung memanasi keadaan
"berani sekali kau mencuri!!" Teriak yang lain
"laporkan polisi!!" Teriak jungkook menatap kejam hoseok
"apa? Tidak.. jangan.. jangan polisi.. kumohon.. hiks.." hoseok tidak mau dipenjara karena hal yang bukan salahnya, karena ia tahu polisi akan lebih mempercayai orang banyak dibanding dia sendiri yang membela diri.
Ia tidak mau berakhir di penjara, dan membuat adik dan ibunya sedih.
"Hei.. ada apa ini?" Tanya seorang ibu-ibu
"dia mencuri bu" ujar salah seorang pengunjung, ibu dengan menggunakan rok span hitam melihat hoseok yang gemetar dan menangis.
"ahh.. bukan.. dia pegawaiku.. mana mungkin mencuri.. sudah bubarlah" ujar si ibu dengan senyum tulus
"seok-ah.. kemarilah" sambungnya, dan merangkul hoseok. Jungkook yang ditinggal hanya diam menatap hoseok yang dibawa masuk ke toko.
Hoseok berjalan pulang dan mengibas-kibaskan tangannya karena perih mulai menjalar semenjak tangannya di tarik paksa pengunjung.
Hoseok langsung ke kamarnya dan masuk toilet, membuka perbannya dan memperlihatkan luka bakar yang nampak memerah. Tanpa sadar hoseok menangis, ia rindu ibunya. Rindu kehidupannya yang dulu. Hoseok membilas lukanya pelan dan lembut, benar-benar perih.
"Eommaa.. hiks.. hiks.. perih.. hiks.. eommaa.. hiks.." hoseok menangis sesenggukan, dan kadang menggigit bibir bawahnya agar tidak menimbulkan suara. Hoseok memukul dadanya penuh kesakitan.
Malam ini hoseok berbaring cepat, mendengarkan musik penenang untuk dirinya. Hoseok masih belum tidur, ia memainkan ponselnya dan menulis beberapa kata-kata untuk novel barunya. Disaat emosional seperti ini otaknya memang kadang berjalan sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Starlight (hopealone)
Fanfiction'Dia adalah seorang pria yang sangat bercahaya, bagaikan matahari di siang hari dan bulan di malam hari' Kerja kerasnya mengantarkan dia menuju sebuah kesuksesan gemilang dimata teman-temannya. Namun, semua orang tak pernah tau apa yang tengah ia pi...