With You [End]

22. Berita

“Diantara banyaknya cinta, hanya cinta Allah saja yang tidak pernah mengecewakan.”
.
.
.
—Author—
🌺🌺🌺

Breaking news!! Pengusaha muda, Rayyanza Al-ghifari kini tengah jadi perbincangan hangat netizen karena pernah tertangkap kamera sedang bersama seorang wanita di sebuah bandara internasional dijakarta!!

Rayyanza Al-ghifari diberitakan sedang dekat dengan seorang wanita yang belum diketahui jelas indetitas nya?

Putra tunggal Jendral Nasution Pratama dan chef terkenal Rania Maharani yaitu Rayyanza Al-ghifari kini tengah dekat dengan seorang wanita.

Setelah sekian lama tak diberitakan dekat dengan seorang wanita, kini Rayyanza menghebohkan publik karena baru saja terlihat bersama seorang wanita.

Berita itu semakin nyata setelah laki-laki itu justru mengunggah foto dirinya bersama seorang wanita di akun instagram pribadinya.

Yanza memijat pelipisnya, kepalanya terasa pusing saat membaca berita tentang dirinya di sosial media. Ia sudah sibuk memikirkan kondisi istrinya yang tak kunjung menujukan tanda-tanda bahwa dia akan segera sadar dari komanya, sudah tiga minggu lamanya wanita itu terbaring diatas tempat tidurnya.

“Kurang kerjaan banget nih media, sibuk banget ngurus kehidupan orang lain,” gerutu Yanza sambil menghela nafasnya. Ia merenggangkan ototnya yang terasa seperti tertimpa benda yang sangat berat. “Kalau bukan istri saya lagi sakit, pasti saya sudah lebih dulu menunjukannya pada media.”

“Pak Yanza!” panggil Laras yang muncul di pintu ruangan Yanza. Sebelum Dirga, sekretaris asli Yanza masuk, Laras masih berkerja sebagai sekretaris laki-laki itu.

Laki-laki itu menegakkan tubuhnya lalu menatap penuh tanya ke arah Laras. “Kenapa Laras?” tanyanya.

“Ada pak Jonathan dibawah, beliau ingin bertemu langsung dengan bapak,” jelas Laras. Yanza nampak bingung, kenapa orang itu ingin bertemu dengannya bukannya dirinya tak punya kerja sama.

“Kenapa dia ingin bertemu saya?”

“Saya juga tidak tahu pak, apa perlu saya bertanya pada pak Jonathan?” Laras balik bertanya.

“Tidak perlu, suruh saja dia ke sini sekarang, biar saya yang berbicara langsung dengannya. Kamu boleh kembali,” perintah Yanza.

“Baik pak!” Laras keluar dari ruang kerja Yanza.

🌺🌺🌺

“Bagaimana dok? Apa ada perkembangan?” Dokter Windi menggeleng lemah, tubuh Hanif dan Rania terasa mati rasa melihat respon dokter tersebut.

“Jadi berapa lama lagi dokter?” tanya Hanif dengan suara paraunya. Mata Hanif kembali berkaca, hatinya terasa sangat sakit melihat sang putri terbaring tak berdaya seperti sekarang.

“Saya tidak bisa memastikannya, mungkin butuh waktu beberapa minggu lagi atau bahkan bulan. Kita tetap senantiasa berdoa untuknya,” jelas dokter Windi.

“Terima kasih dokter,” ucap Rania kemudian, Hanif sudah tak mampu berkata-kata lagi. Air matanya sudah mengalir deras, begitu juga dengan Rania, hanya saja ia masih bisa menahannya. Dua wanita yang sama-sama memiliki hanya satu anak saja, pasti akan saling mengerti apa yang dirasakan satu sama lain.