Bab 34

5.2K 408 51
                                    

Tabulapot Mela nih

*****

Sore ini aku baru saja ingin memasak sambil melihat tutorial dari youtube, setelah seharian sibuk dengan ponsel yang memantau akun gosib yang mulai pagi tadi memberitakan seseorang yang kemarin siang mengirimiku pesan.

Sebenarnya ingin membiarkan saja tanpa menanggapi segala pesan darinya sesuai perintah mas Leon, hanya saja aku tetap merasa ingin membalas segala sesuatu yang dikirimkan padaku.

Jauh sebelumnya, dirinya yang selalu menyembunyikan sosok mas Leon dari publik dan kini tiba-tiba mempublish sosok mas Leon pada sosial medianya, bahkan begitu banyak foto mereka mulai dari masa kuliah hingga sebelum aku dan mas Leon menikah. Dan dari postingannya tersebut dimuatlah berita oleh akun gosib.

Pagi tadi aku yang bangun kesiangan hingga melewatkan waktu sholat subuh, karena semalam mas Leon mengajakku untuk kembali mengulangi apa yang kemarin sore kami lakukan, akhirnya setelah mandi sambil menunggu mas Leon membeli sarapan untukku, aku membuka sosial media yang telah ramai, lebih tepatnya beberapa teman, saudara yang mengetahui aku adalah isteri dari mas Leon menandaiku disemua akun gosib yang memberitakan hal itu, dan tentunya pesan yang memberiku semangat begitu banyak.

Dan saat siang tadi ketika mas Leon pulang untuk makan siang bersamaku, menemukanku yang lagi-lagi menangis membuatnya kembali emosi, menghubungi sang kekasih entah apa yang mereka bicarakan karena aku berada di kamar sedangkan mas Leon menelpon di ruang tengah hanya saja terkadang aku mendengar mas Leon yang membentak dan dari sini aku tahu peredam emosinya adalah dengan kami berhubungan intim, mendekatiku yang capek menangis di atas kasur, berawal menenangkanku dengan mengecup ku berkali kali dan berakhirlah kami mengulang sesuatu yang sejak kemarin sore kami lakukan.

Mas Leon kembali kekantor setelah kami mandi dan makan siang, sedangkan untuk makan malam nanti aku ingin memasak sendiri, hanya karena ingin mengalihkan pikiranku yang seharian ini begitu berat untuk berpikir.

Perutku yang tiba-tiba merasa kram sejak berhubungan siang tadi yang kurasa mas Leon terasa benar-benar kasar saat melakukannya, kini rasa kram itu menjadi lebih sering terasa bahkan aku sampai berjongkok untuk menahan sakitnya.

Setelah berjongkok lama dan ingin kembali berdiri karena teringat masakan yang harus kuaduk, rasa nyeri di kepala disertai dengan pusing yang berputar-putar efek aku yang berdiri tiba-tiba, membuatku ingin terjatuh.

Masih sempat memikirkan kompor yang menyala, tanganku sigap untuk mematikan kompor sebelum aku kembali berjongkok di lantai, dan lebih tepatnya duduk di lantai.

Mencari keberadaan ponsel yang baru saja kugunakan untuk melihat youtube, segera menghubungi mas Leon yang hari ini izin pulang terlambat karena harus lembur.

"Asslamualaikum Mel"

"Mas perut Mela sakit"

"Kamu tenang dulu, mas pulang"

Memintaku untuk tenang tetapi disana mas Leon terdengar panik, mungkin karena suaraku yang terdengar menahan kesakitan dan menangis.

Menyenderkan kepalaku pada kitchen set karena kepala semakin terasa berputar-putar, dan perut yang kurasa ini adalah sebuah kontraksi terasa begitu menyakitkan.

"Dek Mela, Dek ibuk masuk ya"

Teriakan yang dari suaranya adalah bu RT, dan benar ternyata ketika beliau masuk kedalam rumah terus memanggilku kini menjerit karena melihatku yang duduk pada lantai dengan bersender lemah.

MELATI (Tersedia Lengkap Di Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang