siasat

12.6K 448 14
                                    



Mark menarik nafasnya dalam-dalam lalu ia hembuskan terus seperti berkali-kali.

Haechan yang melihat temannya terus melakukan itu dari tadi hanya tersenyum jail.

"apakah Hyung akan terus tarik nafas hembuskan?" Mark yang mendengar perkataan Haechan mendengus.

"Tenanglah, ini tidak lama kok" perkataan Haechan membuat Mark tambah gugup.

"Tapi Chan.. " usapan pada tangan Mark membuatnya sedikit lebih tenang.

Jika bukan karena Haechan yang memaksanya untuk menemani pulang dulu ke rumah ia mungkin tak pernah terjadi.

"Ada aku kok" Mark tersenyum melihat Haechan menyemangatinya.

Tak berselang lama keduanya sampai di mansion teman dekat dari Mark Lee itu.
Mark menelan ludahnya sendiri, ini yang membuatnya gugup.
Bukan tanpa ia alasan ia takut, masalahnya ia tahu kalau ayah dari teman karibnya itu seorang mafia dan dengan juga ia pernah mendengar ayahnya Haechan itu kejam.
Walaupun memang Mark bule dan orang Canada asli akan tetapi orang tuanya tak sekaya itu.
Mereka hanya orang bercukupan sampai Mark bisa mendapatkan beasiswa kuliah dikorea.

"ayo masuk"Mark mengangguk

Disambut dengan para pelayan membuatnya makin gugup sekali.

"Auranya sangat berbeda  "gumam Mark saat melihat kondisi dalam rumah

"Kau berbicara apa Hyung? Aku tidak jelas",tanya Haechan.

"Tidak ada "jawab Mark

Haechan tersenyum sebenarnya ia mendengar dengan jelas perkataan Mark.

"Duduklah dulu" empuknya sofa pun membuat dirinya kagum.

"Tunggu disini dulu yah ,aku akan berganti baju"..

Mark mengangguk walaupun dalam hati tidak ingin ditinggalkan.

Sekitar 2 menit Haechan sudah pergi ke kamarnya menyisakan Mark dengan kebingungan.

"Aku tak tahu ada tamu duduk sendirian disini " Mark yang mendengar itu langsung berdiri.

"Selamat sore Paman " ucap Mark sambil menetralisir kegugupannya.bahkan ia tak berani untuk mengangkat kepalanya.

Mark mencoba tidak gugup melihat ayah Haechan yang ikut duduk disofa itu.

"Hmm malam.. temannya Haechan?"Tanya seseorang yang Mark anggap ia lah tuan rumah ini, ia juga merasa terintimidasi oleh ayah temannya itu apalagi ia memakai baju lengkap jas.

"Iya paman" Mark menggeser duduknya ketika ayah dari teman itu duduk terlalu dekat dengannya.

"Kenapa menjauh hmm?"
Mark menggelengkan kepalanya. Mark tak atuh kapan tapi jas hitam sudah terlampir do sofa meninggalkan kemeja satin hitam.

Mark terus menggeser sampai mentok duduk dipinggir kursi.
Begitu pula dengan ayahnya Haechan yang terus mengikuti Mark.

"Paman.."lirih Mark yang merasa risih

"Hmm?"
Mark menyingkirkan tangan ayahnya Haechan di pinggangnya.

"Heyy jangan takut padaku " tapi Mark tetap tidak peduli ia terus berontak.

"Ini tidak benar"batin Mark

Mark pun berinisiatif untuk duduk saja ke sebrang sofa akan tetapi ia di tarik duduk dan lebih parahnya ia duduk diantara kedua paha orang itu.

"Paman Seo tolong lepaskan..!! " Mark terus memberontak akan tetapi tenaganya tak sekuat itu.

"Tenanglah hmm.. simpan tenagamu oke?"Mark menggelengkan kepalanya tak mau.

Mark Harem [NCT] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang