Twins

7.7K 280 19
                                    

Mark memajukan bibirnya karena lama menunggu, ia bukan orang yang suka terlambat. Karena ia sebagai kakak walaupun kembar tapi ia di didik untuk disiplin terhadap waktu.

"Lama sekali ihh"gerutu mark
Kalau bukan karena kembaranya yang merengek untuk menggantikannya untuk bertemu sang kekasih adiknya itu.

Sebenarnya ini berawal dari appa nya yang menyuruh minhyung a.k.a kembarannya untuk dijodohkan dengan salah satu anak koleganya, untungnya bukan dirinya. Menjadikan dirinya harus menggantikan adik kembarnya itu untuk berkencan dengan kekasihnya itu.
Mark sempet binggung, kalau minhyung punya kekasih untuk apa iya menyetujui perjodohannya?
Tapi ya sudahlah. kalau kata minhyung, ia takut dirinya menyesal jadi ia akan menemui yang dijodohkan dengannya dulu, baru setelah itu memberikan keputusan.

Omong-omong Mark sudah kesal duluan karena orang yang ditunggunya belum datang juga. Mungkin benar, lebih minhyung bersama dengan orang dijodohkan itu dari pada dengan pacarnya yang bahkan sampai sekarang belum datang juga. Apalagi ia hanya tahu dari fotonya saja.

Piuhhh

Mark meneguk minuman miliknya itu, ia berniat untuk pulang saja.

"Sayang maaf terlambat, aku terkena macet" mata Mark mengerjap beberapa kali melihat seseorang yang baru saja datang dengan langsung memeluk dan mencium dahinya.

Namja itu menatap yang dipercaya sebagai kekasihnya itu dengan binggung. Kenapa kekasihnya seperti syok seperti itu.

Sedangkan masih memproses apa yang terjadi padanya, kenapa minhyung tidak memberitahu kalau pacarnya itu physical touch.

"Sayang kenapa hm? ada yang salah?"Mark tersenyum ragu.

"Ti-tidak papa kok hehe"Mark menelan ludahnya sendiri, ia binggung harus bagaimana.

"Kamu mewarnai rambutmu lagi?"Mark yang ditanya begitu menyentuh rambutnya.
Astaga. Ia lupa kalau rambut minhyung berwarna coklat sedangkan rambutnya hitam lekat.

"a-ahh iyaa"Mark meminum jus jeruk yang ada dihadapannya itu untuk mengurangi gugup.

"Ehmm.. Jeno"

"Ada apa? sepertinya kau sangat berbeda hari ini?banyak diam"
Mark menggelengkan kepalanya, ia jadi binggung, minhyung banyak bicara tapi Mark tidak. Jadi Mark binggung.

Jeno pun tersenyum melihat kekasih yang baru saja memulai hubungan dengannya itu seperti menahan sesuatu.

"Minhyung... Ingin nonton?"Mark yang ditanya itu berpikir sebentar lalu mengangguk. Mungkin akan lebih baik jika ia menonton bioskop.

"Boleh "

"Ayoo"

"Aa!" Mark terkaget ketika Jeno melingkarkan tangannya di pinggangnya.

"Kamu engga nyaman?" Mark menggelengkan kepalanya.

"Tidak kok, hanya kaget saja hehe"
Jeno mengangguk lalu mengiring Mark ke parkiran.

"Mobilku sedang di bengkel, jadi pakai motor. Tidak papa kan?"

"Hah?" Mark menatap motor yang ada dihadapannya, Mark kira pakai mobil.

"Ouhh tidak papa kok hehe" Jeno mengangguk lalu mengambil helm yang dibawanya khusus lalu memaikan kepada yang dianggap kekasihnya itu.

"Jeno suka bawa motor?" Jeno yang mendapatkan pertanyaan itu mengangguk.

"Tentu saja"
Mark menunggu Jeno memakai helm miliknya dulu.

"Yaaa!! Jeno !" Mark berjengkit kaget dan refleks berteriak ketika Jeno tiba-tiba mengangkatnya lalu menaruh dirinya diatas motor.

"Takutnya, kekasihku ini tidak bisa naik karena motornya ketinggian" Mark yang merasa diejek memukul bahu Jeno yang dibalas dengan kekehan dari korban. Jeno menahan dirinya untuk tidak mundur karena tangannya bertumpu kebelakang menahan jika Mark jatuh.

"Aku tidak sependek itu yahh!!"Jeno terkekeh. Asal Jeno tahu saja, Mark kan memang punya motor dirumah walaupun tidak sebesar ini tapi masih masuk sport sih.

"Aku suka rambut barumu, terlihat lebih menarik"sambil membenarkan tata letak poni Mark yang menutupi matanya.

Mark menahan salting, apalagi dengan posisi dekat dengan kekasih kembarannya itu.

"A-ayoo... Nanti keburu mulai!" Jeno mengangguk lalu menaiki motor tersebut tapi Jeno belum menjalankan motornya.

"Kenapa tidak maju?ada masalah dengan motornya?"

Jeno menengok kebelakang.

"Motor aku tinggi sayang, jadi harus pegangan" ohh Mark mengerti jadi tanganya diarahkan kebahu Jeno.

"Sudah"

"Maksud aku disini sayang" Jeno arahkan tangan Mark ke pinggangnya agar melingkar tapi dengan sigap Mark melepaskan kembali tapi jeno dengan cepat menarik kembali.

"Gini aja, jangan dilepas" Mark merutuki dirinya karena tanganya melingkar di pinggang Jeno, dan sialnya ternyata Jeno tak melepaskan sedikitpun tangan Mark yang ditaruh di paha Jeno sambil mengemudikan motornya. Ingin lepas tapi Jeno menggenggam erat tangan miliknya, rasanya semakin tersiksa karena Jeno membawa motor dengan pelan sekali.

Untungnya penantian Mark akhirnya tiba, keduanya tiba di mall yang dikunjungi untuk menonton bioskop.

"Yayaaa!!" Jeno mengendong kembali Mark agar turun dari motor.

Tanpa mendengar ucapan Jeno membuka helm miliknya dan Mark.

"Ingin nonton horor?"Mark mengerutkan keningnya. Horor ? Tidak mungkin. Ia tahu minhyung Sangat tidak suka horor jadi tidak mungkin ia tiba-tiba suka.

"Tidak, yang lain saja"tolak Mark.

"Aku ingin nonton film Doraemon saja" Jeno mengerutkan keningnya.

"aku ingin hal yang baru saja"Jeno mengangguk.

Lalu keduanya pun memutuskan untuk menonton film Doraemon versi terbaru yang baru saja dikeluarkan.

Keduanya larut menikmati film kartun anak itu dengan tenang, ahh tidak hanya satu saja. Hanya Mark, Jeno lebih memilih melihat kekasih yang ada disampingnya itu. Mark tidak sadar Karen fokus menonton.

"Sukaa filmnya"tany Jeno pelan
Mark mengangguk.

"Suka, sudah lama aku tidak nonton bioskop"jawab Mark tanpa melihat Jeno.

"Sayang.." Mark terkejut karena Jeno memegang tangannya.

Keduanya berpandangan diantara gelapnya bioskop.

"Ada apa?"tanya Mark.

Jeno malah mendekatkan wajahnya dengan cepat meraup bibir Mark tanpa izin terlebih dahulu dari si empu.

Mark yang kaget segera mendorong Jeno menjauh. Ia tidak bisa menerima ciuman dari kekasih kembaranya itu.

"Kenapa?bukanya kita sudah terbiasa?"

"Hah?" Mark terkejut dengan ucapan Jeno, jadi minhyung bahkan sudah sejauh ini? Yang setahu Mark bahkan hubungan merek belum genap 2 bulan.

Cup

Mark mendapatkan kecupan di bibir lagi.

"Jen.."

"Hmm" Mark menelan ludahnya sendiri, ia jadi sedikit takut sekarang apalagi dengan tangan  Jeno terus bermain-main di kepala Mark.

"Sayang, aku mau lagi"





























Selamat malam guyss....
Kita ketemu lagiii nihhh...
Ohh yahh udah pada join ke Twitter aku belum nihh???
Ayo cepet sebagai selingan jugaa..

Ohh ya, malam ini double up tunggu aja yahh 😉

Mark Harem [NCT] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang