Family (2)

3.4K 224 4
                                    














5 tahun kemudian.

"Mark! Ready?" Anak itu keluar dari kamarnya itu sambil berlari dengan menenteng tas hitam miliknya.

"Breakfast first, baru kita akan berangkat" Mark mengangguk, lalu memakan sarapannya itu dengan semangat.

"Semangat sekali adik Hyung ini" jaehyun menyadari kalau Mark tersu tersenyum.

"Tentu! Aku masuk SMP sekarang hehe" jaehyun mengelus adiknya itu.

"Jangan nakal disana, adik hyung harus belajar dengan baik"
Mark mengangguk.

" Of course, your brother is very smart" jaehyun tertawa mendengar perkataan Mark.

Oke jaehyun akui, anak itu memang pintar. Bahkan dia sekali akselerasi karena kepintarannya itu.

"Baiklah, sudah sarapannya. Kita berangkat. Ini sudah hampir siang"
Tutur jaehyun.

"Ehm! Padahal ini belum terlambat bilang saja ingin menjemput doyie hyung dulu" Jaehyun cengo dengan perkataan adiknya itu.

"Anak kecil jangan sok tahu"
Mark memberikan senyuman mengejek ke jaehyun.

"Of course I know everything, I'm Mark Jung" Mark berlari meninggalkan jaehyun masuk ke mobil yang sudah dibuka oleh bodyguard jaehyun.

Jaehyun menggelengkan kepalanya melihat Mark yang berlari menggodanya.

Adiknya sudah tumbuh besar.

"Mark Jung. Ya.. itu nama yang pantas untukmu" monolog jaehyun.

"Hyung! Ayo berangkat, doyie hyung sudah menunggu!" Jaehyun menggelengkan kepalanya lagi mendengar ucapan Mark.

"Astaga, iya adik kecil hyung"

Setelah mengantar Mark ke sekolah, jaehyun menjemput Doyoung ternyata benar dia sudah menunggu.

"Maaf menunggu"

"Iyaa.. aku tidak masalah"
Jaehyun membukakan pintu mobilnya agar Doyoung bisa masuk.

Keduanya mengobrol sesekali sekali menunggu macetnya jalan pagi.

"Ouh ya.. nanti siang boleh aku minta bantuan untuk menjemput Mark.. aku takut dia belum bisa beradaptasi di sekolah" jaehyun ingat dulu anak itu sempat dirundung karena tidak bisa bahasa inggris walaupun sekarang anak itu sudah pintar.

"Tentu! Aku juga sudah lama tidak bertemu dengan adikmu itu."

"Makasih bby"
Doyoung mengangguk.

Waktu bergulir dengan cepat, Mark mengayunkan kakinya menunggu jemputan bersama teman-temannya yang lain.

"O?!" Mark menatap atensi mobil hyungnya itu.

"Hendery, I've been picked up . Until tomorrow !!" Mark melambaikan tangannya kepada temannya itu yang baru berkenalan tadi pagi.

Ketika mobil itu dibuka, yang keluar ternyata Doyoung.

"Surprise!!" Mark terkejut melihat Doyoung yang datang menjemputnya.

"Doyoung hyung! Markeu rindu!!" Mark memeluk Doyoung dengan erat.

"Benarkah? Hyung juga rindu markeu hehe" Doyoung menuntun anak itu untuk masuk ke mobil.

"Kita mau kemana Hyung?"tanya Mark

"Bagaimana kalo kita ke kantor jaehyun, mau?" Mark mengangguk, ia sudah lama tidak kesana.
Mungkin sekitar 1 bulan yang lalu karena ketika libur sekolah jaehyun jarang ke kantor karena tidak ingin meninggalkan Mark sendirian dirumah walaupun ada maid dan juga bodyguard yang selalu ada dirumah.

Tak lupa keduanya juga mampir dulu ke tempat makan untuk membeli makan siang.
Sekitar 20 menit kemudian kedua sudah sampai di kantor jaehyun, beberapa karyawan disini sudah tahu keduanya apalagi Mark
Adik bos nya sendiri, yang dari kecil sudah dibawa kemana-mana.

"Tinggal bilang aja kenapa sih?! Gw mau ketemu jaehyun!" Seorang wanita mengamuk di meja resepsionis.
Mark yang memang anaknya hyperaktif menghampiri wanita itu.

"Tante! Jangan marah-marah disini!"
Wanita itu menatap anak kecil yang dihadapannya.

"Heh anak kecil, jangan ikut campur"
Mark mendengus mendengar perkataan wanita menarik wanita itu berniat untuk mengusirnya tak lupa juga mark mengigit tangan wanita itu membuat dia berteriak kesakitan, Doyoung yang melihat itu langsung menjauhkan anak itu itu dari wanita yang membuat onar.

"Dasar anak kecil sialan!" Entah dapat dimana tiba-tiba wanita itu sudah membawa minuman dan ingin menumpahkan ke Mark tapi Doyoung dengan cepat membawa anak itu ke pelukannya membuat Doyoung basah kuyup.

"Jadi pahlawan hah!" Wanita pembuat onar itu mendorong Doyoung dan menarik Mark.
Doyoung yang terjatuh dan pingsan langsung dibantu oleh pegawai jaehyun.
Sedangkan mark yang dibawa oleh wanita itu memberontak.

"Sakitt.. hisk.. jangan tarik-tarik Mark" Mark menangis sambil terus melepaskan cengkraman.
Karena Mark terus memberontak kakinya tak sengaja menginjak tangga bawah membuatnya oleng dan terjatuh

Wanita itu terkejut ketika melihat darah keluar dari kepala anak itu, karena ketakutan ia berniat untuk kabur tapi ada satpam yang langsung menangkap wanita itu.

Disaat yang sama jaehyun datang dengan berlari terkejut melihat Doyoung yang basah dan tak sadar diri ketika ingin bertanya kemana adiknya, ia mendengar suara terjatuh.

"Jaga dia" Jaehyun pergi ke arah luar, dirinya terkejut melihat adiknya yang sudah tergeletak berdarah.

"Mark!!" Jaehyun segera memangku adiknya itu tak peduli dengan darah yang membasahi jas mahalnya.

Jaehyun menatap wanita yah didepannya yang sedang di pegang oleh satpam karena ingin kabur.

"Kau salah bermain denganku! Bodyguard bawa dia ke kantor polisi"
Titah jaehyun.

"Tidak! Aku tidak mau!jaehyun kumohon" Jaehyun beralih ke Mark yang sudah bersimbah darah.

"siapkan mobil kita kerumah sakit!!"
Jaehyun memangku adiknya itu ke mobil. Ia harus segera di periksa tapi ia teringat kekasihnya belum sadar.

"Jika Doyoung sudah bangun antarkan dia kerumah sakit"
Para bodyguard itu mengiyakan ucapan bossnya itu.

Dalam perjalanan jaehyun terus membangunkan mark sadar.

"Aku tidak akan membiarkan wanita itu hidup Mark, dia harus membalas apa yang dilakukan untukmu.
Hyung tidak ingin kehilangan, kau tahu sangat sulit Hyung mengambilmu dulu. Jadi takkan Hyung biarkan kamu pergi duluan Mark"

Mark Harem [NCT] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang