Family (3)

3.8K 173 6
                                    








Doyoung yang sudah berganti pakaian segera menyusul jaehyun, ketika datang jaehyun baru saja keluar dari UGD.

"Bagaimana Mark?"

"Dia sudah sadar tadi, tapi sekarang masih harus istirahat. Sebentar lagi Mark akan pindah ruangan" Doyoung mengerti, jaehyun memeluk kekasihnya itu tak terasa ia malah mengeluarkan air matanya.

"heyy.. jae kau menangis??" Tak ada respon dari jaehyun hanya tangisan yang didengar.
Doyoung tahu, Mark adalah orang paling jaehyun sayangi. Sesayang itu jaehyun dengan Mark.

"Sudah.. Mark akan baik-baik saja. Dia anak hebat jae" jaehyun tahu itu.

Jaehyun melepas pelukannya itu, dengan telaten Doyoung mengelap air matanya.

"Jangan seperti ini oke? Nanti Mark juga ikut sedih"
Anggukan diberikan.

Jaehyun menatap ranjang Mark, dia bukan hanya menangis karena ini tapi ada hal lain.
Entah bagaimana Mark menyebutkan nama seseorang yang bahkan jaehyun tak pernah menanamkan nama itu di otak Mark.
Ia takut ketika bangun, Mark tak ingin bersamanya lagi.


"Lee Taeyong"gumam jaehyun pelan, bahkan tidak bisa didengar oleh Doyoung





......











Beberapa hari kemudian Mark sudah sehat kembali walaupun harus beberapa kali check up untuk luka dikepalanya tapi untungnya memang tidak parah.

"Hyung.. besok aku ingin sekolah" Mark sudah hampir 2 Minggu tidak sekolah padahal baru masuk 1 hari.

"Tapi Mark, kau belum sembuh"
Mark cemberut mendengar penolakan dari hyungnya itu.

Jaehyun menghela nafas panjang, adiknya sedang cemberut yang pasti sebentar lagi akan merajuk.

"Baiklah, tapi kalo kepalanya kerasa sakit harus izin buat pulang ya?" Mark mengangguk lalu memeluk hyungnya itu.

"Jaehyun Hyung terbaik"
Jaehyun akan terus menjadi Hyung terbaik untukmu Mark.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Mark Jung sudah tumbuh dewasa dan sekarang sedang menghadapi ujian kelulusannya.
Doyoung dan jaehyun juga sudah menikah 3 tahun yang lalu tak lupa dengan keponakan kecilnya yang baru berusia 6 bulan yang selalu menempel dengannya.

"Hello everybody! I'am go home" teriak Mark. Ia baru saja balik camping dengan teman-temannya sebelum melakukan ujian sekitar 1 bulanan lagi.

"hi..hiii cle!!" Mark mendengar keponakannya memanggil langsung menghampiri anak kecil yang bahkan belum bisa berdiri dengan jelas.

"Mark.. mandi dulu sana. Terus istirahat" tegur jaehyun.

"Iyaa.. bibi tolong bawain tas Mark !!" Teriak Mark ke bibi maid sedangkan dirinya berlalu pergi ke kamar.

Ini yang sulit untuk dihilangkan Mark sangat manja, dari dulu ia dimanja oleh jaehyun. Jaehyun sadar tapi menurutnya juga selagi Mark tidak melanggar batas dan masih menghargai orang itu tak masalah buat jaehyun.
Adiknya itu adalah hal yang paling berharga yang paling ia miliki, karena sebenarnya memang Mark bukan miliknya. Jadi jaehyun harus menjaga dengan baik Mark.

"Jae.. sedang memikirkan apa?" Jaehyun kaget istrinya menegurnya karena melamun.

"Tidak ada.. hanya"

"Hanya?" Doyoung penasaran.

"Hanya tidak menyangka Mark sudah besar saja.." Doyoung memeluk suaminya itu.

"Aku takut.." ucap jaehyun pelan.

"Takut kenapa?" Jaehyun menundukkan kepalanya.

"Setelah dewasa nanti dia pergi ninggalin kita". "Dan balik ke taeyong" yang akhir ia ucapkan di dalam hati.
Jaehyun sangat takut akhir-akhir ini.
Ia ingat siapa jati dirinya dan tidak ingin menemui dirinya.

Bagi jaehyun itu akan menjadi menjadi buruk.

Sebaliknya doyoung mengerti perasaan jaehyun, dari dulu hanya bersama dengan Mark, memanjakan Mark dan bahkan sangat overprotektif dengan adiknya itu.

"Mark tidak akan kemana-mana, Mark akan bersama Hyung" Jaehyun dan Doyoung menatap kebelakang dimana Mark berdiri disana.

Mark berlari dan memeluk jaehyun begitupun dengan jaehyun. Hal ini gak luput dari perhatian Doyoung.

"Jangan pernah ninggalin hyung ya"

"Iya, Mark akan selalu bersama Hyung, doyie hyung dan winter. Selamanya!!" Jaehyun tersenyum.
Hatinya menghangat.








......










Mark menunduk menunggu keputusan yang akan diberikan oleh jaehyun.

Ia ingin kuliah di Korea, tapi sejak dulu hyungnya itu selalu menolak dengan alasan terlalu jauh padahal kan itu kampung halaman doyie hyung tapi jaehyun sangat sulit untuk memberikan izin.

"Mark, Hyung tidak mengizinkan kamu kesana. Disana kamu akan sendirian" kekeuh jaehyun.

"Ada hendery! Dia juga akan kuliah disana" teman dari zaman SMP itu selalu disebut karena sampai menjadi sahabat sampai sekarang.

"Itu beda Mark, kau harus ada yang jaga"

"Bagaimana kalo Mark tinggal dengan orang tuaku? Kebetulan jarak ke campusnya tidak terlalu jauh hanya 30 menit. Bagaimana jae?" Tawar Doyoung. Kasihan Mark yang ingin kuliah dikorea.

"Disana bahaya Mark"

"Ada hendery kok, nanti juga Mark punya teman yang jagain" bujuk Mark terus.

Jaehyun menghela nafas berat, ia masih berat untuk membiarkan adiknya untuk kuliah disana.

"Baiklah Hyung izinkan..." Mark bersorak gembira akhirnya hyungnya itu mengizinkannya.

"Tapi nanti kamu tinggal di mansion Hyung aja, bersama Hendery" hah?

"Hyung punya mansion disana?" Tentu saja jaehyun punya, bahkan masih terawat. Karena memang asalnya dari sana, Canada hanya pelariannya dengan Mark.
Bahkan Doyoung tak tahu mengenai hal itu.

"Iya.. Hyung punya"



















Vote gengs!!!

Mark Harem [NCT] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang