Taruhan 2 🔞

22.7K 402 22
                                    

Sebelumnya ini part 🔞 jadi mohon bijak yahh











Mark mengatur nafasnya, ia sudah berlari lebih dari setengah jam tapi belum menemukan jalan keluar, dan rasanya hanya memutar saja.

"Cape banget anjir" Mark mendudukan dirinya di pohon.

Mark sadar, ia bahkan belum keluar dari sekitaran rumah haechan karena ia belum menemukan sama sekali rumah disini. Hanya jalan saja dengan banyaknya lampu yang menerangi.

"Sudah cukup bermain-mainnya Jung"
Mark menoleh ke sampingnya, terkejut melihat haechan menghampiri dengan santainya.

"Kau?!"

Haechan yang melihat Mark berniat untuk kabur lagi segera menarik Mark.
Kaki Mark ditahan oleh Haechan agar ia tidak bisa bergerak.

"tenagamu sudah cukup banyak terkuras love, jangan kabur lagi hm"bagi Mark senyuman Haechan sangat menyeramkan.

"gue mau pulang!"kekeuh mark.

"Rumah baru Lo disini Mark, bareng gue" Mark menggelengkan kepalanya.
Ini bukan rumahnya. Rumahnya bersama bunda ayahnya bukan disini.

"Cantik banget sih kamu hm" Haechan mengusap pipi Mark.

"Tapi sayang, karena Lo udah berani kabur dan anak nakal harus diberi hukuman bukan?" Mark menggelengkan kepalanya.

"Sshh.. jangan takut Hmm" Mark bahkan semakin takut malah, apalagi dengan sikap haechan yang menurutnya lebih mirip psikopat.

"Haechan..."lirih Mark. Yang dipanggil hanya tersenyum. Ia tahu Mark takut padanya dan ini yang Haechan inginkan.

"Takut Hmm?"
Haechan mengusap air mata Mark yang mulai turun ke pipinya. Tapi haechan suka.

"Gua gak bohong, gue suka bibir Lo. Bikin candu" mark menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ketanah ketika Haechan menciumnya dengan ganas.
Pinggang Mark ditarik lebih dekat agar saling menempel.

Haechan tersenyum dalam ciumannya ketika melihat Mark menutup matanya walaupun sembari mengeluarkan air matanya.

"Love, buka mulutmu"Mark menggelengkan kepalanya pelan.

"buka hm.. " perkataan Haechan memang lembut tapi tatapan dan juga wajahnya menatap tak suka jika Mark menolak.

Haechan tersenyum melihat Mark membuka mulutnya. Ia segera menyambutnya dengan ciuman..
Mereka bahkan tak ingat tempat bahkan sudah lebih 10 menit berciuman lidah.

"Kita lanjutkan dirumah kita" Mark menggelengkan kepalanya. Ia menatap haechan dengan penuh harapan.

"Pengen pulang"

"Kita pulang, kerumah kita"Mark tetap menggelengkan kepalanya.

"Mau bunda,bukan disini" Haechan meneguk air ludahnya sendiri melihat Mark memohon.

"tidak bisa love, tak ingat? Aku perlu memberikanmu hukuman"

"Mau pulang ke bunda!!" Teriak Mark.
Ia bukan mau disini.
Haechan menarik pinggang Mark.

"Jangan membuatku mengeluarkan amarahku love, Mari pulang" Mark memberontak ia masih tak mau ikut haechan. Ia tahu apa yang dilakukan haechan nantinya jadi ia ingin menghindari itu.

"Mark Jung diam!" Haechan kewalahan menghadapi Mark yang memberontak.

"Aku bilang diam Mark!"baru setelah itu Mark diam, ia menatap takut haechan yang bahkan wajahnya tidak menyiratkan kelembutan.

"Aku memberikanmu pilihan, aku memberikan hukumanmu dirumah kita atau kita lanjutkan disini dengan catatan tentu saja para penjaga disini bisa melihatnya?"
Pilihan macam apa itu? bukankah keduanya sama saja?

Mark Harem [NCT] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang