Polisi & Mafia

4.6K 232 19
                                    

Sebagai seorang polisi, sudah tugasnya memberantas kejahatan baik itu kriminal maupun bentuk kejahatan lainnya.
Sudah menjadi hal biasa bagi polisi untuk bersinggungan dengan kejahatan bawah tanah, dan sejauh ini mereka selalu berhasil membekuk pelaku tapi tidak untuk kali ini.
Mark Lee, polisi yang berumur 24 tahun itu malah meringkuk dibawah ikatan oleh mafia. Nafas memburu melihat orang-orang memandangnya remeh.

Mark yang sedang berusaha untuk membuka ikatan malah ditarik berjalan sampai mereka masuk kesebuah ruangan yang besar.

"Ini bos tawanannya" tubuhnya didorong sampai pada kaki seseorang.

Laki-laki yang duduk tersebut jongkok dihadapan Mark yang sudah banyak kehilangan tenaga.

"Mark Lee?" Laki-laki yang diyakini bos mafia itu memegang tag nama milik Mark.

"Ehmhh ..ehmmm" erangan Mark.

"Kenapa hm?" Mark merasa ia akan mendapatkan bahaya, ia harus mengantisipasinya.

"Bawakan barangku sekarang" salah satu anak buahnya bergerak.

"Sepertinya kau perlu sesuatu", Mark menggelengkan kepalanya tak ingin.
Mark memberontak setelah melihat sebuah jarum suntik mengarah ke tangannya.

"Ini tidak sakit, hanya tertusuk jarum" bukan, bukan ditusuk jarumnya tapi ia takut kandungan dalam jarum tersebut.
Mana mungkin hanya cairan biasa?

"Agresif sekali hm, kau takkan takut bukan dengan jarum suntik?"
Mata Mark memejam ketika jarum suntik itu masuk kedalam kulitnya.

Setelah itu ketua mafia itu membuka tali yang mengikat tangan Mark begitu pula dengan lakban.

"Brengsek"ucap mark lirih.
Tubuhnya tiba-tiba lemas dan tak kuat bahkan hanya untuk berdiri. Ketika mark dibawa oleh ketua mafia itu, mark ingin menjauh tapi tangannya begitu lemas.

Siapa yang mengira itu obat perangsang? tapi memang itu bukan, itu hanya obat untuk melamahmahka tubuh seseorang.
Ia hanya pasrah ketika dibawa dan duduk dipangkuan mafia itu.

Hal yang tak pernah Mark pikirkan.

"Jadi ini kah yang ingin menangkapku?" Mafia itu mengelus pipi Mark.

"Kau tahu, kalau ingin menangkap seseorang bukannya kau harus tahu namanya. Kau tahu namaku?"
Mark diam. Jujur Mark tak tahu nama yang sekarang ia duduki atau nama ketua mafia terbesar ini karena yang para polisi juga ketahui mereka hanya menyebutnya Naga hitam, itu saja.

"Jung Jaehyun. Itu namaku"
Mark menatap orang yang juga menatapnya.
Bagi Mark ingin sekali membawa orang ini ke kantor polisi.

"Kau harus ingat itu."

Jaehyun, Ketua mafia terbesar di Korea itu tersenyum melihat tawanan yang ada dipangkuannya.
Polisi yang sudah tak pernah melakukan kesalahan malah sedang lemah di pelukannya.

"Siapkan kamarku, hari ini aku akan bersenang-senang"
Jaehyun tersenyum tipis. Tapi bagi para pengikutnya itu senyuman yang paling menakutkan karena bagi mereka lebih baik jaehyun tidak menunjukan ekspresi wajahnya.

"Baik boss"







.......









Mark menggelengkan kepalanya ketika melihat dengan matanya sendiri kalau jaehyun melucuti baju miliknya.

Ia takut.

"Tak perlu takut" seperti jaehyun tahu perasaan Mark.

"Kita akan bersenang-senang"
Kepala Mark menggeleng, tentu saja jaehyun takkan menanggapinya karena saat ini ia sudah sangat menginginkan Mark.

"You ready sayang? Jaehyun. Sebut namaku"

Dan yaa memang disela Mark teriak kesakitan dan mendesah ada nama jaehyun yang selalu disebut.

Jaehyun sudah kehilangan kontrol sampai dirinya lupa kalau mereka melakukan ini di markas dengan pengikutnya yang masih ada disekitar an.
Yakin jika mereka akan mendengar desahan Mark dan juga erangan jaehyun yang dilakukan sampai pagi menjelang.

Mark harus banyak-banyak berdoa, apakah besok pagi ia akan pulang dengan kondisi sehat?
Atau mati dibunuh?
Atau juga....















Menjadi ibu ketua mafia ?


























Hayyyy

Like or not?

Mark Harem [NCT] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang