Si kecil

4.3K 228 9
                                    













Dengan setelan simple, kaos yang di balut dengan jaket denim beserta bulu menambah aksen segar ditambah dengan tas hitam kesayangan itu mulai memasuki perusahaan terbesar di Korea itu, Mark Lee mengedarkan pandanganya kesegala arah.

"Luas banget gila"batin Mark

Kakinya melangkah ke resepsionis yang sudah memberikan senyumannya.

"Permisi"Mark berbicara duluan.

"Ada saya bisa bantu?"

"Saya mau bertemu dengan Donghyuck"  para karyawan yang mendengar itu saling berbisik karena berani sekali anak itu memanggil langsung nama CEO disini.

"Sebentar saya hubungi dulu ke atas, namanya siapa?"selagi Mark melihat interior kantor ini.

"Mark Lee" Mark tak menyangka akan menginjakkan kakinya di perusahaan terbaik se-Asia ini.

Ketika Mark masih memperhatikan interior kantor ini tiba-tiba tudung hoodienya ditarik ke belakang.

"Eh-eh!!"

"Apa sih?!" Seorang wanita itu malah menariknya keluar gedung.

"Perusahaan ini gak Nerima proposal sumbangan, mending Lo pergi aja" Mark cengo mendengar itu. Ia melihat outfitnya yang dipakai saat ini, gak salah sih kalau ngiranya ia mahasiswa ditambah bawa map lagi.

"Heh enak aja! Gw ada urusan sama Donghyuck bukan sama tante-tante girang kayak lu" wajah wanita itu memerah karena Mark dengan sengaja mengejeknya.

"Gw bukan Tante-tante yah! Eh jangan masuk !" Mark kembali dihalangi masuk.

"Apa sih gw masuk!"kesal dengan wanita yang mengganggunya itu.

"Gw bilang gak boleh!denger hal Lo!"bukan Mark Lee kalo dia tidak nekat, ketika wanita itu ingin berbalik masuk kembali Mark pun dengan cepat berlari masuk.

"Kok lama banget sih ni lift!" Mark terus menekan-nekan tombol lift agar keluar.

Memang keberuntungan bukan untuknya wanita itu malah berhasil menangkapnya dari menarik-narik tangannya agar keluar.

"Gak punya sopan santun ya lo!"

"Heh elu juga sama! Lepasin gw !" Mark memberontak agar wanita itu melepaskannya. Hal ini membuat tontonan para karyawan kantor ingin memisahkan tapi tidak berani.

Ting

Senyum Mark merekah, ia pun menghempaskan tangan itu dan berlari ke lift untuk melarikan diri.

Mata Mark melotot ketika yang di lift itu ternyata Donghyuck.

"Hyuck!" Baru saja ingin masuk lift, kepala Mark keburu di pukul oleh sebuah buku besar yang membuat korban langsung tak sadarkan diri.

"Astaga Mark!" Donghyuck yang baru saja kaget melihat Mark,  istrinya yang datang ke kantor ditambah dengan ada yang memukul kepala istrinya itu sampai pingsan.

Donghyuck dengan cepat menangkap sebelum Mark terjatuh kelantai.

"Apa yang kau lakukan?!" Seru Donghyuck kepada seorang wanita yang masih memegang buku tebal untuk memukul Mark.

"Maaf sajangnim, orang ini tadi memaksa ingin menemui anda. Sepertinya dia mahasiswa ingin mengajukan proposal tapi dia tidak sopan sajangnim. Memanggil nama anda secara langsung" Donghyuck menutup matanya mendengar itu.

Tanpa berkata apapun Donghyuck mengangkat Mark dan membawanya naik lift meninggalkan sekretaris dan juga para karyawan yang terkejut, binggung dan juga penasaran.

Sekretaris Donghyuck, karina melirik id wanita yang tadi memukul mark itu.

"Naeun.. setelah ini ke HRD urus pengunduran dirimu" Naeun yang mendengar itu terkejut dengan ucapan sekretaris CEO perusahaannya itu.

"Kenapa? Apa salah saya" tidak mungkin kan karena memukul orang tadi boss langsung memecat dirinya?

Karina menghela nafas, lalu berjalan dua langkah mendekat ke Naeun.

"Orang yang kau pukul tadi dengan buku tebalmu itu istri sajangnim. Masih perlu bertanya?"

"HAH?!!"










.......










" Aku ingin dia di pecat!" Donghyuck menghela nafas mendengar ocehan istrinya itu dari tadi.

"Sudah Mark, pasti Karina sudah memecatnya"

"Baguslah, kalau begitu" Mark kesal kalau mengingat kembali apa yang dilakukan wanita itu padanya.
Dasar tante-tante girang.

Ting

Tiba-tiba diotaknya muncul ide yang sangat berharga dan juga sangat cemerlang.

"hyuck"

"..."

"hyuck!"

"......"

"Seo Donghyuck!" Mark merollingkan Donghyuck tidak menanggapi nya bahkan meliriknya pun tidak hanya fokus pada berkas-berkas nya itu.
Ia pun menghela nafas panjang lalu menampilkan senyuman manis.

"Suamiku sayang"

"Apa istriku?" Mata Mark mendelik mendengar itu tapi ia mempertahankan senyumnya.

"Wanita itu, dia dari divisi mana?"
Menyipitkan matanya mendengar Mark menanyakan wanita itu.

"Jangan melihat ku seperti itu! Aku hanya ingin bermain dengannya"
Donghyuck sudah duga.

"Tanya ke Karina, dia pasti tahu!"
Benar!

Mark pun menaruh tasnya dan bangkit niatnya langsung pergi untuk menemui sekretaris suaminya itupun tak jadi, ia malah berlari ke arah Donghyuck dan mencium pipi suaminya sekilas setelah itu langsung berlari keluar.

Donghyuck yang terdiam beberapa saat langsung tersenyum dan menggeleng kepalanya melihat kelakuan istrinya itu.

Jika di ingat-ingat mungkin dia tidak akan tersenyum seperti ini jika saja ibunya tidak menjodohkannya dengan anak temannya yang baru lulus SMA.

Si kecil, Donghyuck memanggilnya.













Yuhuuuu

Vote gengs!!!

Mark Harem [NCT] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang