Matahari belum sepenuhnya terbit tapi seorang anak yang diperkirakan berumur 15 tahun sedang berusaha mengayuh sepedanya. Dia bernama ASKA, seorang anak yang tinggal dengan keluarga angkatnya, mereka mengadopsi aska di panti asuhan saat berumur 10 tahun. Aska berpikir dengan dia diadopsi dia akan mendapatkan kasih sayang tetapi salah besar, aska ternyata diperlakukan seperti pembantu. Tetapi karena pikiran polos Aska, dia pikir dengan itulah bentuk kasih sayang yg mereka berikan. Keluarga angkat Aska terdiri dari ibu, ayah dan 2 orang kakak, mereka termasuk keluarga yang berada.
Seperti hari-hari sebelumnya, Aska mengayuh sepedanya menuju sebuah toko dan langsung bertemu dengan pemilik toko tersebut. Pemilik toko tersebut bernama Rio berusia sekitar 40 an dia seorang duda yang ditinggal istri dan anaknya karena ekonomi.
"Paman, mana barang-barang yg bisa aska antarkan?" Tanya Aska kepada pemilik toko.
"Ini barangnya nak, ga terlalu banyak jadi kamu ga perlu lama- lama menyelesaikannya" Jawab paman pemilik toko sambil memasukkan barang-barang tersebut kedalam keranjang yg ada dibelakang sepeda Aska.
"Iya paman, makasih banyak" Ucap Aska dengan tersenyum lebar.
"Oh iya ini ada susu sama roti dari paman jangan lupa kamu makan ya" Ucap paman sambil memberikan susu dan roti ketangan Aska.
"Paman, sekali lagi terima kasih banyak ya. Aska berangkat dulu paman" Pamit Aska sambil mengayuh sepedanya.
Setiap pagi sebelum Aska berangkat sekolah, Aska melakukan pekerjaan yaitu mengantar pesanan dari toko kelontong paman yg tinggal beberapa blok dari rumah keluarga angkat Aska. Paman tersebut tau mengenai Aska dan merasa kasihan lalu menawarkan pekerjaan kecil agar Aska tidak lagi mengamen dijalanan. Karena sebelum ini Aska mencari uang dengan cara mengamen dijalanan. Mengapa Aska mencari uang padahal keluarga angkatnya termasuk keluarga berada, karena orang tua angkat Aska tidak pernah memberi uang jajan seperti anak-anaknya yang lain. Aska hanya akan diberi uang sebagai upah dia bekerja dirumah itupun tidak seberapa, beruntung Aska mendapatkan beasiswa disekolahnya tetapi itupun diluar buku-buku pelajaran sekolahnya.
Setelah Aska melakukan pekerjaannya, diapun pulang dan kebetulan waktu masih menunjukkan pukul enam pagi, Biasanya Aska selesai pukul setengah tujuh. Dan setelah menbersihkan diri Aska langsung menuju dapur dan di dapur terlihat beberapa maid yg sedang bekerja.
"Maaf bi, ada yg bisa Aska bantu?" Tanya Aska kepada seorang maid yg sedang memasak.
Maid yg mendengarkan pertanyaan tersebut langsung menoleh kepada Aska
"Aska, ga usah Aska lebih baik Aska siap-siap untuk ke sekolah aja" Jawab maid tersebut dengan lembut.
"Tapi bi, nanti Aska dimarahi sama ibu kalo ga ikut kerja" Tolak Aska dengan raut sedihnya.
"Ya udah, Aska tolong cuci piring aja ya" Ucap maid tersebut. Maid itu sering dipanggil bi sumi oleh Aska, dia adalah salah satu maid yg bersikap baik sama Aska dirumah tersebut, selebihnya mereka memandang Aska dengan hina.
Setelah Aska selesai mencuci piring, Aska melihat beberapa maid mulai menyusun makanan yang telah siap diatas meja makan dan saat Aska ikut membantu, salah satu maid langsung melarang Aska dan mengusir Aska dengan ketus.
"Ngapain kamu disini? Lebih baik kamu kerjakan pekerjaan yg lain, jangan ganggu pekerjaan kita anak pungut" Ketus maid tersebut.
Aska yg mendengar perkataan tersebut langsung menundukkan kepala dan bergegas pergi dari sana menuju halaman belakang. Aska cuma bisa menghela nafas, karena perkataan maid tersebut benar karena dia hanya seorang anak pungut. Setelah beberapa saat termenung, Aska langsung mengambil sapu dan menyapu halaman belakang rumah. Setelah selesai Askapun langsung beranjak ke kamar yg berada di dekat dapur dan Aska pun bisa melihat bagaimana interaksi keluarga angkatnya, sarapan bersama dan bersenda gurau bersama. Sekali lagi Aska cuma bisa bermimpi bisa bergabung bersama mereka. Sesampainya dikamar Aska langsung bersiap-siap untuk pergi kesekolah dan langsung memakan susu dan roti yang sempat diberikan oleh paman rio tadi.
Aska menunggu dalam diam sampai semua keluarganya pergi, karena Aska dilarang untuk berjumpa dan bertatap muka dengan mereka. Jika Aska melanggar, mereka ga segan-segan memukuli dan menghukum Aska. Setelah mendengar semua keluarganya pergi, Askapun langsung keluar dari kamar dan bergegas pergi kesekolah.
🐰
Saat itu diwaktu yg sama ditempat yg berbeda sebuah keluarga sedang menikmati sarapan bersama, tapi suasana sarapan tersebut terasa dingin tanpa adanya percakapan.
Tapi tiba-tiba seorang pria datang mengusik keheningan tersebut."Permisi tuan." Ucap prua tersebut sambil membungkuk.
"Ada apa Ren? Kalo kamu memberikan informasi yg ga berguna, siap-siap saya lubangi kepala kamu." Dingin pria yg dipanggil tuan tersebut.
"Maaf tuan, saya menggangu. Tapi salah satu anak buah saya menemukan petunjuk kalo ada anak yang memakai kalung tersebut disebuah panti asuhan." Ucap pria yang bernama Ren tersebut.
"Panti asuhan? Apa kamu yakin ren? Karena jika informasi kali ini salah saya ga akan segan-segan untuk membunuh kamu." Ucap pria yg dipanggil tuan tersebut. Pria itu adalah Alexander sang kepala keluarga, seorang pengusaha tapi dibelakang layar dia adalah salah satu mafia yg ditakuti.
"Iya tuan, anak tersebut bernama aska dan sejak lima tahun yang lalu diadopsi oleh sebuah keluarga. Tapi pihak panti asuhan menolak memberi tahukan saya siapa yang mengadopsinya tuan. Saya sudah memaksa tapi mereka tetap menolaknya tuan. Sekali lagi saya minta maaf." Ucap ren sambil membungkuk 180 derajat.
"Baik, biar saya yang akan turun tangan. Kamu berikan saya informasi anak tersebut." Ucap alex sambil menghela nafas.
"Apakah itu baby dad?" Tanya salah seorang anak Alex yg bernama Arlan.
"Iya, semoga itu dia." Jawab alex
"Untuk apa sih daddy mencari anak pembawa sial itu." Ketus Agra anak keenam Alex.
"Stop Agra, jangan sekali-kali kamu menghina baby. Aku ga akan segan-segan membunuhmu jika sekali lagi kamu menghina baby." Ucap Axcel sambil berdiri dan pergi keluar. Axcel adalah anak kedua alex yg satu-satunya melihat baby saat lahir dan dia yang memasangkan kalung keleher baby sebelum diculik.
"Agra, kamu harus jaga ucapanmu didepan Axcel. Karena hanya Axcel yg melihat baby saat lahir, jadi dia ga akan suka siapapun menghina baby." Ucap Arlan dengan lembut kepada agra.
"Iya bang." Ucap Agra dengan menahan emosi, karena seenaknya dia disalahkan.
"Sudah, daddy ga mau dengar ada keributan. Sekarang daddy akan mencoba cek ke panti asuhan tersebut." Pamit Alex langsung menuju keluar rumah.
Sebagian yg ada disana langsung bergegas pergi tanpa sepatah katapun. Dan tinggallah Agra sendirian.
"Brengsek" Umpat Agra.
Tbc.
Ini cerita pertama saya maaf kalo ada kata-kata yang kurang berkenan dan jika ada kesalahan tolong koreksi karena saya benar-benar masih pemula.
Happy reading
☺
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA KENZARO AVIER
FanfictionASKARA KENZARO AVIER pemuda polos yang besar dipanti asuhan diangkat anak oleh sebuah keluarga, tapi mereka memperlakukannya buruk. Hingga akhirnya keluarga kandungnya menemukannya. Bagaimana nasib askara? Apakah dia bisa mendapatkan kasih sayang d...