Mereka semua terkejut, apa Aska tidak mengingat kejadian tadi pagi yang tidak sengaja dilakukan oleh Altair.
"Kenapa baby menanyakan bang Altair?" Tanya Arlan yang takut Aska kembali trauma.
"Aska dari tadi pagi belum ketemu sama bang Al, bang." Jawab Aska yang menatap Arlan. Seketika semua terdiam mendengar ucapan Aska dan sadar ada sesuatu yang terjadi dengan Aska.
"Oo, ya udah. Nanti setelah makan, baby lihat aja bang Al nya di kamar." Ucap Arlan yang memecahkan keheningan.
"Iya bang." Ucap Aska.
🐰
Altair yang memang merasa bersalah dengan Aska sengaja tidak ikut makan malam bersama mereka. Untuk saat ini Altair hanya ingin menghindar dari Aska, terlepas dari kejadian tadi pagi dan juga Altair tidak ingin menyakiti Aska.
Tok
Tok
Tok
Terdengar ketukan dari luar, Altair segera membuka pintu dan mendapati maid yang mengantarkan makanan untuknya.
"Ini makanannya tuan muda." Ucap maid tersebut.
"Iya. Terima kasih." Ucap Altair mengambil nampan yang diberikan oleh maid tersebut. Kemudian Altair menuju sofa dan meletakkan nampan tersebut diatas meja lalu altair mulai menyantap makanan tersebut.
Saat Altair menikmati makanannya, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk.
Tok
Tok
Tok
Altair yang mendengar ada yang mengetuk pintu segera menghampiri dan membuka pintu.
"Abang." Panggil Aska setelah Altair membuka pintu.
Altair yang melihat Aska memanggilnya dengan tersenyum seketika menegang.
"Abang kok ga ikut makan dibawah?" Tanya Aska setelah melihat Altair yang terdiam.
"Hmm abang sibuk. Ya udah, abang tutup ya." Jawab Altair langsung menutup pintu kamar tanpa melihat ekspresi Aska yang terkejut.
Aska yang terkejut melihat sikap Altair tersebut merasa sedih. Altair yang pertama kali dikenalnya sangat baik dan memperlakukannya seperti anak kecil membuat Aska senang. Dan sekarang terjadi perubahan mendadak pada sikap Altair membuat Aska merasa ada sikapnya yang tidak disukai oleh Altair."Baby, udah ketemu dengan
Altairnya?" Tanya Axcel yang melihat Aska berdiri mematung didepan kamar Altair."Udah bang." Jawab Aska yang menundukkan kepalanya menyembunyikan raut wajahnya yang sedih.
"Ya udah bang. Aska ke kamar dulu bang." Sambung Aska yang segera beranjak pergi tanpa melihat Axcel.
Axcel yang melihat kepergiaan Aska merasa janggal dengan sikapnya, pasti ada sesuatu yang terjadi tadi.
Axcel yang akan menghampiri Aska tiba-tiba terdengar ada panggilan masuk dari handphonenya.
Drrt drrt
Melihat siapa yang menghubunginya, Axcel pun segera mengangkat panggilan tersebut dan bergegas menuju ke kamarnya.
"Apa yang kamu dapatkan?" Tanya Axcel setelah mengangkat panggilan tersebut.
"Saya mendapat informasi bahwa Askara diadopsi oleh keluarga Wijaya hanya untuk dijual sebagai bagian dari jual beli organ ilegal tuan." Jawab orang yang menghubungi Axcel yang merupakan orang kepercayaaan Axcel.
"Iya, itu juga saya tau. Informasi lain?" Tanya Axcel lagi.
"Dan saat ini saya sedang menyelidiki panti asuhan tempat Askara sebelum diadopsi yang terlihat mencurigakan tuan." Jelas Haris nama orang kepercayaan Axcel tersebut.
"Mencurigakan. Maksudnya?" Tanya Axcel
"Iya tuan. Keluarga Wijaya terhitung sudah beberapa kali mengadopsi anak dari panti asuhan yang sama dan anak yang diadopsi kemudian tidak diketahui keberadaannya. Dan pihak panti tidak ada melakukan sesuatu, malah terkesan membiarkannya." Jelas Haris.
"Terus?" Tanya Axcel
"Dimana saya curiga adalah anak-anak yang diadopsi adalah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak boleh diadopsi. Dan setelah saya selidiki anak-anak perempuan dibiarkan tumbuh hingga remaja dan barulah diadopsi." Jelas Haris.
"Ya, saya paham. Anak-anak perempuan itu dijual untuk dijadikan pemuas nafsu dan anak lelaki dijual organ tubuhnya." Ucap Axcel
"Kamu selidiki terus,
Karena pasti ada orang dibelakang panti asuhan tersebut." Sambung Axcel."Ya tuan." Jawab Haris.
Axcel pun langsung mematikan panggilan tersebut dengan perasaan marah.
Bagaimana jika seandainya daddy tidak menemukan Aska? Entah apa yang akan terjadi jika seandainya mereka terlambat menemukan Aska?
Ga pernah terbayang oleh Axcel, mereka mengetahui tentang Aska tapi terlambat menjemputnya.
Dan sekarang tidak terlambat bagi mereka untuk menyayangi dan melindungi Aska hingga orang-orang yang dulu menyakiti Aska akan menerima pembalasannya.🐰
"Jadi maksud kamu, baby mengalami trauma?" Tanya Alex pada Arlan yang saat ini berada di ruang kerja Alex untuk memberitahukan tentang kondisi Aska. Semua yang dialami oleh Aska diceritakannya kepada Alex.
"Iya dad." Jawab Arlan.
"Lalu apa solusi kamu?" Tanya Alex lagi.
"Itu yang mau aku bahas sama daddy." Jawab Arlan.
"Kita lakukan pemeriksaan dulu ke rumah sakit gimana?" Tanya Alex.
"Kan sudah aku bilang tadi, baby ketakutan saat di ajak ke rumah sakit." Jawab Arlan.
"Kalau gitu untuk saat ini jangan dipancing dulu dengan hal-hal yang membuat baby trauma." Ucap Alex
"Iya dad. Aku pun juga berpikir seperti itu." Sahut Arlan.
🐰
Ceklek
"Kamu udah selesai baby?" Tanya Alex yang membuka pintu kamar Aska ingin membangunkan Aska.
"Eh daddy. Iya dad Aska udah siap mau ke sekolah." Jawab Aska yang terkejut melihat Alex memasuki kamarnya.
"Tapi, ini masih pagi lo baby." Ucap Alex menghampiri Aska yang memang duduk diatas ranjang.
"Aska terbangun dad, dan ga bisa tidur lagi." Jelas Aska yang menundukkan kepalanya.
"Memang kamu kebangun jam berapa?" Tanya Alex yang mengelus kepala Aska dengan sayang.
Aska yang mendengar pertanyaan dari Alex merasa bingung harus menjawab apa, karena sejak awal dia memang tidak bisa tidur memikirkan sikap Altair dan juga takut mengalami mimpi buruk. Beruntung sejak kemaren siang Aska sudah puas tidur siang jadi tidak kentara kalau dia tidak bisa tidur.
"Hhmm, Aska ga tau dad. Soalnya Aska ga liat jam." Jawab Aska terpaksa berbohong karena tidak ingin membuat Alex khawatir.
"Hhmm dad, Aska berangkat ke sekolah duluan ya?" Tanya Aska tiba-tiba.
"Kenapa?" Tanya Alex bingung tanpa menjawab pertanyaan Aska.
"Aska mau menanyakan tugas sekolah sama teman. Kan kemaren Aska ga masuk." Jawab Aska.
"Emang perutnya ga sakit lagi?" Tanya Alex.
"Ga kok dad." Jawab Aska.
"Ya udah, ayo kita sarapan dulu nanti biar daddy yang antar ke sekolah." Ajak Alex yang ingin menggendong Aska tapi keburu Aska yang udah jalan duluan.
"Iya dad." Jawab Aska yang beranjak keluar dari kamar.
Melihat sikap Aska yang seakan menghindar membuat Alex merasa bingung dengan apa yang terjadi dengan Aska.
Walaupun Alex baru mengenal Aska, Alex tau bagaimana sifat Aska. Alex sadar ada yang ditutupi oleh Aska, dan dia harus mencari tau apa penyebab Aska seperti itu.
Setelah sekian lama Dia mencari dan akhirnya menemukan Aska, Dia ga akan pernah membiarkan Aska pergi lagi dan merasa tidak nyaman berada di keluarga Avier,Karena sejatinya Aska merupakan keturunan Avier.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA KENZARO AVIER
FanfictionASKARA KENZARO AVIER pemuda polos yang besar dipanti asuhan diangkat anak oleh sebuah keluarga, tapi mereka memperlakukannya buruk. Hingga akhirnya keluarga kandungnya menemukannya. Bagaimana nasib askara? Apakah dia bisa mendapatkan kasih sayang d...