DUA PULUH EMPAT

6.6K 538 13
                                    

Terlihat di jalan seorang pengendara motor melajukan motornya, tanpa sadar diikuti oleh 2 motor dan beberapa mobil.
Tapi setelah beberapa saat, pengendara tersebut mulai sadar ada yang mengikutinya dan melajukan motornya dengan cepat. Dua pengendara motor tersebutpun juga melajukan motornya dengan cepat dan bergegas mengikutinya hingga sampai di samping kiri dan kanan pengendara motor tersebut. Pengendara motor tersebut langsung menambahkan kecepatan motornya yang tidak disadarinya 2 pengendara motor yang mengikutinya tersebut memancingnya menuju ke tempat sepi. Setelah memastikan lokasinya tepat salah satu pengendara motor yang mengikutinya langsung menendang bagian samping motornya hingga menyebabkan dia jatuh terguling.
Pengendara motor tersebut yang merasa marah langsung melepaskan helm fullpace nya.

"Brengsek, kalian siapa hah?" Maki orang tersebut yang tidak lain adalah Rafael.

Dua orang pengendara motor tersebut tanpa membuka helmnya langsung menghajar Rafael. Rafael yang dihajar tidak terima langsung menghajar balik hingga terjadi perkelahian 2  banding 1.
Beberapa mobil yang juga mengikuti Rafael tadi pun juga sudah sampai. Dan beberapa orang keluar dari mobil tersebut dan membantu mereka menghajar rafael. Hingga rafael babak belur tapi tidak membuat seorang pria yang duduk didalam mobil merasa puas. Dengan membawa tongkat baseball, pria yang memakai masker tersebut keluar dari mobil dan langsung menghampiri Rafael yang sudah terluka cukup parah.

Bug

"Achh sa-kit"

Bug

"Ahhh am-pun"

Bug

"Sshh sa-ya mo-hon ber-hen-ti"

Suara pukulan serta suara kesakitan bersahut-sahutan. Pria tersebut yang ternyata Axcel tanpa hati terus memukul kedua kaki Rafael hingga Rafael tidak kuat menanggung sakit akhirnya pingsan.

"Ini belum seberapa dari penderitaan yang telah dialami oleh Aska. Masih ada kejutan-kejutan yang akan kalian dapatkan." Ucap Acxel yang melempar tongkat baseball tersebut dan ditangkap oleh anak buahnya.

"Biarkan dia disini. Kalau perlu tidak akan ada yang menemukannya." Sambung Axcel yang beranjak pergi memasuki mobil dan diikuti oleh anak buahnya.

Axcel yang perlu memberikan mereka kejutan sejak pagi tadi menyuruh anak buahnya mengikuti Rafael dan memberikan dia pelajaran. Perlahan-lahan akan dia buat keluarga mereka menderita.

🐰

Setelah mereka menghabiskan makanannya, mereka pun langsung meninggalkan kantin tersebut setelah mereka dipaksa menerima traktiran dari Dirga, murid baru yang baru saja berkenalan dengan mereka.

"Hm sekali lagi terima kasih ya dirga atas traktirannya." Ucap Aska yang meremas tangannya.

"Iya, aku juga makasih. Lagian kamu ga perlu ngelakuin hal gini." Sambung Darren.

"Ga masalah kok, sekalian tanda buat perkenalan kita tadi." Jelas Dirga.

"Ya udah, ayo kita kembali ke kelas." Ajak Darren yang kembali menarik tangan Aska dengan lembut.

Mereka yang berjalan beriringan menuju kelas dengan diiringi tatapan jijik kepada Aska dari beberapa murid-murid yang masih berada di koridor.

Tiba-tiba datang seorang gadis yang berpenampilan nerd menghampiri mereka.

"Permisi, maaf Aska. Pak Wahyu menyuruh saya memanggil kamu untuk ke ruangannya." Ucap gadis tersebut.

Aska yang merasa bingung kenapa pak Wahyu yang notabene guru olahraga memanggil dia.

"Kenapa pak Wahyu memanggil Aska?" Tanya Darren kepada gadis tersebut.

"Saya juga ga tau, saya cuma disuruh." Jawab gadis tersebut dengan sewot.

ASKARA KENZARO AVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang