Didepan sebuah rumah, berderet beberapa mobil dan ada disamping mobil-mobil tersebut berdiri beberapa pengawal. Salah satu mobil yang ada didepan langsung membunyikan klakson mobilnya. Tidak lama kemudian, pagar itu terbuka dan 3 mobil dari semua mobil yang ada langsung memasuki rumah tersebut. Terlihatlah seorang pria yang keluar dari mobil yang ada ditengah. Melangkah maju dan membunyikan bel rumah tersebut.
Sedangkan Aditya dan Yuna yang sudah ga sabar menunggu kedatangan bos mereka langsung beranjak kedepan setelah mendengar bel pintu rumah berbunyi.
"Selamat malam bos, mari silahkan masuk." Sapa Aditya sekaligus mempersilahkan orang yang mereka panggil bos masuk.
Ren sebagai bos yang akan menjemput Aska hanya mengikuti mereka berdua."Mana barangnya?" Tanya Ren tanpa basa- basi.
"Dia ada didalam kamar bos. Biar istri saya panggilkan." Jawab Aditya dengan memberi kode kepada Yuna untuk memanggil Aska.
"Ini cek senilai 30 milyar. Dan saya harap barangnya sempurna dan bersih." Ucap Ren dengan tatapan dingin. Seketika Aditya merasa takut jika bos mereka menemukan bekas luka yang dia berikan tadi.
"Iya bos" Gugup Aditya.
🐰
Aska yang disuruh menunggu tiba-tiba terdengar pintu terbuka dan melihat Yuna datang dengan raut wajah senang.
"Ayo, kita keluar." Ajak Yuna dengan menarik tangan Aska. Sesampainya diluar, Aska melihat ada seorang pria yang duduk di depan Aditya.
"Ini barangnya." Beritahu Yuna ke Ren. Ren yang melihat Aska merasa marah karena dia melihat bekas luka disudut bibir Aska, tapi Ren harus tetap menjaga emosinya.
"Ok, sempurna tapi ada bagian yang tergores sedikit, tapi masih bisa saya maklumi." Ucap Ren sambil melihat Aska dari atas ke bawah. Aska yang dilihat seperti itu merasa ketakutan.
"Ginjal, jantung, paru-paru apakah bagus? Tanya Ren dengan menatap Aditya.
"Bagus bos" Jawab Aditya.
"Saya membayar mahal untuk ini, jadi saya tidak menerima kecacatan." Ucap Ren sambil berdiri dan membawa Aska pergi. Aska yang mendengar percakapan tersebut ketakutan.
"Om, hiks aku ga hiks mau hiks pergi om." Ucap Aska yang langsung menangis ketika akan dibawa pergi.
"Hiks ibu ayah hiks aku ga hiks mau pergi." Mohon Aska ke Aditya dan Yuna. Mereka yang telah menerima cek tersebut hanya memalingkan wajah.
"Hiks hiks hiks hiks." Tangis Aska semakin kuat. Ren yang tidak mau berlama-lama di sini langsung menggendong Aska. Aska pun memberontak ketakutan dalam gendongan Ren.
Ren pun langsung menuju kemobil dan seorang pengawal membukakan pintunya. Sesampainya didalam mobil, Alex yang telah menunggu langsung membius Aska dengan sapu tangan.Hhmppf
Aska yang terkulai di pangkuan Ren langsung mengambil Aska dan memangkunya seperti bayi dan memeriksa leher Aska, ternyata benar ada sebuah kalung keluarga Avier dileher Aska.
"Kita pulang" Perintah Alex.
"Ren, perintahkan maid membersihkan kamar baby dan sediakan semua perlengkapan untuk baby popok, susu dan botolnya, baju, minyak telon, parfum, bedak,sampo, sabun. Usahakan malam ini harus ada walaupun sedikit." Perintah Alex sambil mengeratkan pelukannya ke baby dan mengusap rambut Aska.
"Kenapa wajah baby ada luka Ren.?" Tanya Alex. Ren yang sedang menghubungi salah satu anak buahnya terkejut dengan pertanyaan Alex.
"Maaf tuan, saya ga tau. Saya pikir mereka baru memukulnya karena bekasnya masih baru." Jawab Ren dengan menunduk.
"Sialan, biarkan mereka bersenang-senang dulu. Tapi nanti tunggu waktu yang tepat mereka akan terima pembalasannya. Kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan." Ucap Alex sambil memperhatikan Aska yang tertidur dengan mulut bergerak seperti ingin menghisap sesuatu.
Alex membelai wajah Aska, wajah yang membuat dia tenang wajah yang mirip mendiang istrinya. Dan itulah dia sangat yakin Aska adalah anak kandungnya saat melihat fotonya tadi.🐰
Disebuah kamar terlihat ada beberapa orang sibuk melakukan pekerjaannya, walaupun ini hampir tengah malam jika tuan besar memerintahkannya mereka tidak bisa menolak. Dan karena kegaduhan itulah penghuni kamar yang disebelahnya keluar.
"Ini ada apa sih, berisik banget. Aku mau tidur." Tegur orang tersebut yang tidak lain adalah Altair, anak kelima Alex.
"Maaf tuan muda, ini perintah dari tuan besar. Saya tidak tau apa-apa." Jawab salah satu maid yang ada disana. Setelah mendengarkan penjelasan maid Altair kembali menuju kamarnya.
"Ada apa ya? Apa daddy sudah menemukan baby? Kamar itu kan memang khusus untuk baby." Gumam Altair dengan bingung. Altair salah satu anak dari Alex, berkuliah di universitas milik keluarganya. Dulu Altair termasuk anak yang ceria, tapi sejak kejadian 15 tahun lalu semua berubah. Mereka semua mempunyai luka, tanpa tau bagaimana cara mengobatinya.
🐰
Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai dimansion dan keluarlah Alex dengan menggendong Aska lalu berjalan memasuki mansion.
"Bagaimana kamar baby? Apakah sudah dibersihkan?" Tanya Alex kepada salah satu pengawal.
"Sudah tuan." Jawab Pengawal tersebut yang sudah diberitahu oleh beberapa maid tadi. Alex yang mendengar jawaban tersebut langsung membawa Aska menuju lift untuk pergi ke lantai 3. Sesampai dilantai 3, Alex berjalan kearah pintu yang berwarna babyblue dan menempelkan tangannya ke arah mesin sidik jari. Semua kamar dimansion ini memakai sidik jari, jadi tidak sembarangan orang bisa masuk kedalam kamar. Setelah pintu terbuka terlihatlah sebuah kamar yang memiliki ranjang besar, lemari besar 3 buah, sofa dan tv besar. Alex langsung membawa Aska ke atas ranjang. Alex melihat perlengkapan untuk Aska sudah tersedia dilemari walaupun perlengkapannya sedikit, untuk malam ini sudah lebih dari cukup. Alex pun mengambil pacifier dan membawanya kekamar mandi untuk membersihkannya. Setelah selesai, Alex langsung memasangkannya ke mulut Aska karena sejak di mobil Alex merasa gemas dengan mulut Aska yang bergerak. Alex pun membaringkan badannya disamping Aska dan mencium wajahnya lalu memeluknya. Alex berharap tes dna yang akan dilakukannya besok bisa membuktikan lagi kalo Aska adalah anak kandungnya.
🐰
Alex terbangun disamping Aska membuat perasaannya menghangat. Dia menginginkan ini setiap hari melihat Aska yang tertidur nyenyak dengan pacifier dimulutnya membuat Alex ingin mengurungnya dirumah saja. Alexpun mengambil peralatan Aska seperti popok, cream anti ruam, minyak telon, baju ganti, bedak dan air untuk membasuh badan Aska. Alexpun membuka baju Aska dan betapa terkejutnya Alex melihat lebam-lebam di badan Aska, terlebih bekas cambukkan dipunggungnya. Alexpun seketika emosi, tapi berusaha untuk tetap tenang karena mereka akan mendapatkan balasannya. Alex pun langsung membasuh badan Aska dengan air dan melapnya dengan handuk kecil, Alex dengan telaten melakukan semuanya seolah-olah sudah sering melakukannya. Setelah selesai, Alex mengoleskan minyak telon ke seluruh badan Aska, memberikan cream anti ruam diarea pribadi Aska dan menaburkan bedak diseluruh badan Aska. Lalu memasangkan Aska popok dan memakaikannya baju.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA KENZARO AVIER
FanfictionASKARA KENZARO AVIER pemuda polos yang besar dipanti asuhan diangkat anak oleh sebuah keluarga, tapi mereka memperlakukannya buruk. Hingga akhirnya keluarga kandungnya menemukannya. Bagaimana nasib askara? Apakah dia bisa mendapatkan kasih sayang d...