DUA PULUH LIMA

6.7K 568 11
                                    

Aska yang berjalan tertatih-tatih pergi menuju uks untuk meredakan sakit perut karena tendangan Jessica.
Setelah sampai di uks, Aska langsung menghampiri penjaga uks yang ada disana.

"Hey Aska, kali ini apa lagi yang perlu diobati?" Tanya penjaga uks disana yang kebetulan seorang perawat dan sudah mengenal Aska.

"Iya mbak Dira, ini perut aku sakit mbak." Jelas Aska yang memegang perutnya.

"Ya udah, ayo berbaring mbak periksa." Ajak Dira perawat yang bertugas di uks.

Aska yang disuruh berbaring di atas ranjang langsung diperiksa oleh Dira dan dibukalah seragam sekolah Aska yang terlihat kotor dan terdapat beberapa lebam-lebam disekitar perut Aska.

"Perbuatan siapa ini?" Tanya Dira yang mengambil salep untuk mengobati lebam-lebam tersebut.

"Bukan siapa-siapa kok kak." Jawab Aska yang ga mau mengatakan pelakunya.

"Kakak tau kalo kamu takut perbuatan mereka sampai ketahuan, tapi disini yang merasakan sakitnya kamu." Ucap Dira yang memang sudah lama tau kalau Aska dibully tapi siapa pelakunya yang Dira ga tau.

"Iya kak.

🐰

Terlihat pasangan suami istri berjalan terburu-buru menuju ruangan ugd di rumah sakit. Pasangan tersebut yang tidak lain adalah Aditya dan Yuna, mereka mendapatkan kabar dari polisi bahwa Rafael ditemukan dijalan sepi dalam keadaan pingsan dan babak belur.
Dokter yang memeriksa keadaan Rafael belum keluar jadi dengan perasaan khawatir mereka menunggu.
Tidak berapa lama kemudian, dokter yang memeriksa Rafael pun keluar.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Yuma dengan tidak sabaran.

"Kondisi pasien sangat memprihatinkan nyonya, tulang rahangnya bergeser dan kedua kaki nya patah karena dipukuli terus menerus. Setelah pasien sadar kita akan melakukan pemeriksaan ulang, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan." Jelas dokter tersebut.

"Astaga sayang. Siapa yang ngelakuin ini sama kamu?" Yuna yang terkejut dengan kondisi Rafael.

"Mas, kamu harus cari siapa orang yang berani melakukan ini kepada keluarga kita." Sambung Yuna dengan marah.

"Iya sayang, sekarang kamu tenang dulu. Kamu fokus sama keadaan Rafael, biar aku yang mencari siapa pelakunya." Ucap Aditya dengan memeluk Yuna menenangkannya.

"Iya mas."

"Mas pergi dulu mencari tau siapa pelakunya. Kamu disini dan jangan lupa beritahu Jessica." Jelas Aditya.

"Iya mas."

🐰

"Gimana?" Tanya seorang pria yang menerima telepon

"Rata-rata semua siswa dan siswi semuanya menghina tuan muda, tuan. Lalu ada seorang perempuan yang membully tuan muda." Jelas seseorang disana.

"Lalu apa yang kamu lakukan?" Pria itu bertanya kembali.

"Apa yang dilakukan perempuan itu kepada tuan muda sudah saya balaskan tuan" Ucap seseorang tersebut.

"Kamu awasi terus Aska dan kalau ada yang menganggu Aska kamu berikan mereka pelajaran." Perintah pria yang ternyata Arlan.

"Baik tuan. Saya kirimkan rekaman video yang dilakukan perempuan tersebut kepada tuan muda, tuan." Ucap seseorang diseberang.

Dan tanpa memberikan jawaban Arlan langsung mematikan sambungan teleponnya.

Arlan yang sedang memandangi langit dari jendela kantornya nampak tenang tapi disalah satu tangannya mengepal dengan erat tanda bahwa Arlan sedang emosi. Betapa Arlan sangat ingin menghajar seseorang setelah apa yang didengar dari anak buahnya terlebih dia melihat rekaman video pembullyan tersebut.
Setelah 15 tahun akhirnya adik bungsunya kembali dan sangat dijaganya bagai berlian tapi mereka dengan berani melukai adiknya. Dia tidak akan tinggal diam, akan dia balas perbuatan mereka selama ini.

🐰

Saat ini Aska berada di halte dekat sekolahnya, setelah dia mengobati perutnya yang sakit Aska memang tidak melanjutkan untuk belajar tapi memutuskan untuk berbaring diranjang setelah dipaksa oleh Dira yang akan menyerahkan surat izin sakit kepada guru yang mengajar dikelas Aska.
Setelah bel pulang berbunyi, Aska yang memang menunggu keadaan disekitar sekolah sudah sepi, barulah Aska beranjak pergi hingga sampailah dia di halte.
Aska yang tidak tau alamat rumah pun bingung bagaimana caranya dia pulang.
Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengendarai motor berhenti di depan Aska.

"Kamu belum pulang?" Tanya Dirga sambil membuka helmnya, Dirga yang sedari tadi memang mengawasi Aska pun merasa heran kenapa Aska malah tidak beranjak dari halte.

Aska yang melihat Dirga terkejut dan seketika mengingat tentang kejadian tadi membuat tubuh Aska menegang.

"A-ku ga ta-u ..."

Tin

Tin

Tin

Sebuah mobil berhenti dan sekaligus membuat perkataan Aska terputus. Aska yang meremas tangannya dan badannya yang bergetar ketakutan melihat kearah mobil tersebut. Hingga seseorang itu turun dari mobil, membuat perasaan Aska senang.

"Abang." Lirih Aska memanggil seseorang yang keluar dari mobil tersebut.

Seseorang yang datang dan membunyikan klakson adalah Agra yang baru pulang dari kampus dan ingin melihat Aska, malah terkejut melihat Aska duduk di halte dengan seorang pemuda yang mendekatinya. Kemudian Agra menghampiri Aska dan menggenggam tangan Aska dan membawanya kedalam mobil.
Aska yang melihat Agra sudah merasa senang dengan diam hanya mengikuti Agra yang membawanya masuk kedalam mobil Agra meninggalkan Dirga yang juga terkejut dengan kedatangan Agra.

Aska yang berada didalam mobil hanya bisa menundukkan kepala sekali-kali mengusap perutnya.

"Kenapa belum pulang?" Tanya Agra yang fokus mengendarai mobilnya.

"Aku ga tau jalan pulang bang?" Jawab Aska yang menundukkan kepalanya.

"Bukannya daddy memerintahkan sopir untuk mengantar dan menjemput kamu? Lalu kenapa mereka lalai." geram Agra karena mereka tidak becus bekerja.

"Aku ga tau bang, aku pulang keadaan sekolah memang sudah sepi." Jelas Aska.

Agra yang mendengar perkataan Aska pun hanya terdiam.

🐰

Lain hal nya dengan suasana di mansion Avier yang terjadi kehebohan.

"Kerja kamu apa hah, kenapa kamu tidak bisa menemukan Aska hah." Teriak Alex yang mendapat kabar dari supir yang disuruhnya menjemput Aska.

"Maafkan saya tuan besar, saya sudah mencari keberadaan tuan muda di sekolah dan saya sudah menunggu disekolah sampai keadaan sekolah sudah sepi tapi keberadaan tuan muda tidak terlihat." Jelas supir tersebut yang merasa ketakutan.

"Saya ga mau tau, sebelum Aska ditemukan kamu tidak boleh kembali atau saya akan membunuh kamu." Ucap Alex yang berusaha menahan emosinya takut jika Aska tidak mau  kembali kesini

"Baik tu...." Ucapan sopir tersebut terputus ketika mendengar suara pintu mansion terbuka.

Ceklek

Alex yang melihat siapa yang memasuki mansion terkejut dan bersyukur langsung menghampiri Aska dan menggendongnya.

"Syukurlah, daddy takut kamu ga mau lagi tinggal disini." Ucap Alex yang menggendong Aska dan membawanya duduk disofa.
Sang supir yang juga merasa bersyukur Aska sudah ditemukan pun langsung meninggalkan ruangan dan menuju keluar.

Agra yang mengerti dengan kelakuan Alex hanya terdiam dan ikut menghampiri Alex dan duduk disebelahnya. Aska yang merasa bingung dengan kelakuan Alex pun bertanya.

"Daddy kenapa?"

"Daddy ga kenapa-kenapa kok. Kamu kenapa pulangnya lama? Padahal kan pulang sekolahnya sudah dari tadi?" Tanya Alex yang mengusap kepala Aska.

"Aska nunggu sekolah sepi dulu baru keluar dad" Jelas Aska yang menundukkan kepalanya.
Alex yang mendengar perkataan Aska tidak mau bertanya lebih lanjut, biar nanti dia suruh seseorang untuk mencari tau.

Tbc

ASKARA KENZARO AVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang