DUA PULUH SEMBILAN

6.6K 549 14
                                    

Flasback on

Saat itu Aska baru pulang sekolah dan langsung dihadiahi tamparan oleh Yuna

Plak

Plak

"Sialan, kenapa kamu mengakui kalo Jessica itu kakak kamu hah.
?" Murka Yuna dengan menampar kedua pipi Aska.

"Maaf hiks bu, a-ku ga se-nga-ja hiks." Ucap Aska.

"Kamu pikir saya bangga nampung kamu?" Ucap Yuna sambil menyeret Aska ke kamar mandi dan menyiram Aska.

Byur

Byur

"Dasar anak tidak tau diuntung. Kalau bukan saya membutuhkan kamu, saya ga akan bersedia menampung kamu. Kamu itu hanya sampah yang ga berguna." Hina Yuna sambil menyiram tubuh Aska.

"Hiks am-pun bu hiks." Lirih Aska.

"Sial, kamu mengotori tangan saya saja." Ketus Yuna setelah puas menyiram Aska lalu keluar dan mengunci pintu kamar mandi.

Aska yang menangis pilu lalu merasa kedinginan memeluk tubuhnya sendiri mencari kehangatan.
Aska yang merasa kelaparan lalu meminum air keran yang ada dikamar mandi tersebut.

Brak

Tidak lama setelah itu pintu tiba-tiba terbuka dari luar dan Aditya masuk kedalam kamar mandi dan menarik rambut Aska membuat Aska yang berdiri dengan lemas.
Lalu menyeretnya keluar dan berjalan ke arah gudang lalu menghempaskan tubuh Aska.

"Dengar anak sialan, saya memungut kamu bukan untuk mengenalkan kepada semua orang kalo kamu bagian dari keluarga Wijaya. Jadi terima hukuman kamu karena berani-beraninya bilang ke orang kalau Jessica kakak kamu." Aditya berucap dengan menjambak rambut Aska.

"Hiks ma-af a-yah hiks. A-ku ga hiks se-ngaja." Rintih Aska yang memegang tangan Aditya yang menjambak rambutnya.

"Terima hukuman kamu, sampah." Murka Aditya lalu melepaskan Jambak kan di rambut Aska.
Kemudian Aditya mengambil tali yang ada di gudang dan mengikat tangan Aska ke belakang dan juga mengikat kedua kakinya. Lalu menutup mata  dan mulut Aska.

Tanpa merasa kasihan, Aditya lalu melepaskan ikat pinggangnya kemudian mencambuk Aska yang terbaring dengan posisi terikat tanpa bisa melihat dan berbicara.

Ctar

Ctar

Ctar

Mmppphh mmppphh hiks.

Dengan keadaan yang gelap,  Aska hanya bisa menangis merintih kesakitan dan berharap penyiksaan ini segera berakhir.

Flasback off

Aarrgghh

Teriak Aska yang terbangun dengan keringat membasahi badannya, Aska yang bermimpi tentang masa lalunya dulu saat tinggal dengan keluarga Wijaya. Penyiksaan yang diterima Aska dari mereka menyebabkan trauma yang mendalam bagi Aska, hingga apapun yang berkaitan dengan penyiksaan tersebut membuat Aska merasakan ketakutan.

🐰

Arlan yang sekarang berada dikamar nya dan berdiri menghadap balkon terlihat sedang menghubungi seseorang.

"Cari tau apa yang terjadi di sekolah selama ini kepada Aska!" Perintah Arlan kepada seseorang tersebut.

"Iya tuan." Jawab orang tersebut.

ASKARA KENZARO AVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang