DUA PULUH DUA

7.4K 518 33
                                    

Saat ini Aska sedang berada di mobil, ya saat kejadian dimeja makan tadi mereka pun mengikuti keinginan Aska yang tidak ingin diperkenalkan sebagai bagian dari kelurga Avier. Tapi untuk yang satu ini, Aska harus menerima pergi sekolah diantar oleh mereka. Arsen yang pertama kali mengantarkan Aska karena juga mengurus sesuatu tentang Aska disekolah. Avier corp mempunyai beberapa anak perusahaan seperti sekolah, rumah sakit, perhotelan, entertainment, restoran hingga ke club malam. Beberapa anak perusahaan dipegang sendiri oleh keturunan dari Avier, salah satunya sekolah yang dikelola oleh ARSENNA REYNARD AVIER. Arsen sendiri memang memiliki sifat pemimpin, tegas dan mempunyai ide-ide cemerlang. Arsen bertanggung jawab atas sekolah milik Avier corp termasuk kampus tempat Altair dan Agra belajar. Arsen yang memang bertanggung jawab dengan sekolah sengaja mengantarkan Aska kesekolah sekaligus memberitahukan hanya kepada kepala sekolah tentang identitas Aska.

"Bang, aku turun disini aja." Ucap Aska tiba-tiba meminta turun dijalan padahal belum sampai disekolah.

"Kenapa?" Tanya Arsen yang tetap melajukan mobilnya.

"Aska takut dilihat orang lain kalo Aska diantar pakai mobil bang." Lirih Aska dengan menundukkan kepala.

"Untuk hari ini ga masalah baby, bel masuk sudah berbunyi semua murid sudah memasuki kelas jadi ga akan ada yang melihat." Jelas Arsen setelah melihat jam dipergelangan tangannya.
Aska yang mendengar penjelasan Arsen hanya bisa menganggukkan kepala.

Kemudian tidak lama setelah itu, mereka memasuki gerbang sekolah yang memang dibuka oleh satpam setelah tau kalo yang datang adalah pemilik sekolah.

Tin

Tin

Arsen sengaja membunyikan klakson kepada satpam tersebut lalu keluar dari mobil. Aska yang melihat kesekeliling, memang telah sepi langsung keluar juga dari mobil.

"Ayo, ga ada siswa yang berkeliaran kan?" Tanya Arsen sekaligus mengajak Aska dengan menggandeng tangan Aska menuju ruangan kepala sekolah.

Tok

Tok

Setelah mendengar sahutan dari dalam, Arsen dan Aska pun masuk kedalam.
Dan kepala sekolah yang tidak mengetahui kalau pemilik sekolah datang pun terkejut dan langsung berdiri menghampiri Arsen dan merasa bingung kenapa Aska murid beasiswa disekolah ini datang bersama Arsen.

"Selamat pagi tuan. Silahkan duduk." Ucap kepala sekolah yang mempersilahkan Arsen duduk.

"Ada apa gerangan tuan datang kesini?" Tanya kepala sekolah yang memang jarang didatangi langsung oleh Arsen. Biasanya yang mengurus sesuatu disekolah ini adalah tangan kanannya.

"Saya kesini mau mengantarkan adik kandung saya sekolah yaitu ASKARA KENZARO AVIER, atau anda mengenalnya hanya sebagai Askara. Dan menegaskan kepada anda bahwa beasiswa yang harusnya dicabut harus kembali dibatalkan." Jelas Arsen yang sejak tadi tidak pernah melepaskan genggaman tangan Aska.

Kepala sekolah yang mendengar perkataan Arsen terkejut dan tidak menyangka murid beasiswa yang selalu dibully oleh siswa dan siswi disekolah ini adalah adik dari pemilik sekolah.

"Ii-ya tuan" Gugup kepala sekolah yang bernama Johan.

"Dan saya tegaskan sekali lagi jangan beritahu siapapun tentang jati diri Aska dan jika sesuatu terjadi dengan Aska anda tau sendiri apa akibatnya. Jangan sampai Aska terluka dan sedikit saja terdapat lecet di badannya, anda dan mungkin semua orang yang terlibat akan saya hancurkan. Anda mengerti!" Tegas Arsen.
Johan yang mendengar perkataan Arsen merinding.

"Ba-ik tuan." Gugup johan.

Arsen yang memang sudah selesai berbicara dengan Aska pun lalu menghadap Aska dan memegang kedua pundaknya.

ASKARA KENZARO AVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang