Dengan menahan sakit, aska membersihkan pecahan kaca yang berserakkan dilantai hingga beberapa kali tangannya tergores pecahan tersebut. Setelah selesai Aska langsung menuju ke kamarnya dan membalut tangannya dengan kain yang masih berlumuran darah.
"Hiks hiks ini sakit banget, hiks." Tangis Aska dengan merebahkan badan ke kasur.
"Hiks hiks hiks hiks"
Tanpa sadar Aska ketiduran dengan sesenggukkan.
🐰
Disebuah ruang keluarga terlihat sebuah keluarga yang sedang bersenda gurau, mereka adalah keluarga angkat Aska yaitu Yuna dan kedua anaknya Jessica dan Rafael.
"Ibu tau ga, aku tu lagi kesal." Ucap Jessica yang sedang menyandarkan badannya ke yuna.
"Memang kamu kesal kenapa sayang?" Tanya Yuna sambil mengelus kepala Jessica.
"Itu anak pungut, gara-gara dia aku ga bisa deketin Vano. Dia selalu menempel kayak lintah, kemanapun Vano pergi selalu ada dia." Kesal Jessica.
"Iya udah, nanti biar ibu hukum. Atau kamu mau menghukumnya rafa?" Tanya Yuna ke Rafael yang sedang asik bermain gadgget.
"Malas ah, aku lagi ga mood bu." Jawab Rafael tanpa mengalihkan perhatiannya dari gadget. Tiba-tiba terdengar suara mobil, yang berarti ayah mereka pulang.
"Biar Ayah aja yang hukum bu." Jawab Jessica sambil tersenyum gembira. Yuna yang mendengar jawaban Jessica hanya tersenyum.
"Kalian lagi ngumpul disini?" Tanya Aditya sang kepala keluarga sambil menyerahkan tas kerjanya ke Yuna.
"Iya ayah." Jawab Jessica sambil memeluk lengan Aditya.
"Ada apa ini, tiba-tiba kamu manja banget?" Tanya Aditya denga raut curiga.
"Ayah, apa apaan sih. Emang ga boleh aku manja." Ucap Jessica dengan cemberut.
"Dia menginginkan sesuatu ayah." Sambung Rafael tiba-tiba.
Mendengar itu Jessica langsung cemberut."Iya? Memang kamu mau apa?" Tanya Aditya langsung.
"Itu, aku mau ayah menghukum anak pungut itu. Soalnya aku kesal sama dia apalagi tadi aku lihat dia mecahin gelas ibu." Ucap Jessica masih dengan memeluk lengan Aditya. Aditya mendengar itu seketika emosi apalagi beberapa tahun belakangan ini pendapatannya menurun, dia ga bisa menjual organ-organ itu lagi akibat kecerobohan pegawainya.
"Rafael ikut ayah." Perintah Aditya langsung menuju kamar Aska. Rafael yang mendengar perintah tersebut kesal karena game yang dia mainkan harus berhenti.
"Aish"
🐰
Brak
Pintu kamar Aska tiba-tiba didobrak dan membuat Aska terbangun, Aska yang melihat kedatangan ayah dan Rafael ke kamarnya seketika membuat Aska ketakutan.
"Sialan, kamu enak-enakkan tidur disini sedangkan saya kesusahan gara-gara kamu." Bentak Aditya dengan menarik lengan Aska dan mendorong Aska ke dinding.
"Hiks hiks hiks, am-pun a-yah hiks." Mohon Aska sambil menunduk.
Plak
Plak
Plak
Entah berapa kali tamparan yang diterima Aska dari Aditya. Setelah berhenti Aditya langsung menjambak rambut aska dan menghempaskannya ke ranjang.
"Tutup mata dan mulutnya, ikat kedua tangannya ke tiap sudut ranjang dan posisikan telungkup. " Perintah Aditya ke rafael sambil membuka ikat pinggangnya. Selesai dengan pekerjaannya, Rafael langsung pergi keluar.
Ctash
Ctash
Ctash
Aska yang dicambuk, menangis menahan sakit tanpa bisa melakukan perlawanan apapun. Entah berapa kali cambukkan yang diterima Aska hingga tiba-tiba terdengar dering telepon berbunyi
Kring kring
"Sial, siapa yang berani menganggu aku." Marah Aditya karena kegiatannya harus berhenti. Aditya yang melihat panggilan masuk dari bosnya langsung bergegas keluar dan mengangkat panggilan tersebut.
"Halo bos. maaf bos kalau 2 hari lagi bagaimana?. tapi barang saya yang sekarang lagi sakit bos. oke malam ini, lalu bos bagaimana cara mengambilnya? Ok bos." Begitulah percakapan terjadi antara Aditya dan bosnya.
Aditya yang mendengar kabar tersebut langsung berlari dan mencari keberadaan sang istri."Sayang, sekarang kamu rapikan penampilan anak pungut itu obati dan bersihkan lukanya. Kita akan membuang sampah yang sudah lama ada disini dan sebagai imbalannya kita dapat 3x lipat dari harga biasa." Ucap Aditya dengan gembira. Yuna yang mendengarkan hal tersebut merasa terkejut.
"Kamu beneran sayang?" Tanya Yuna memastikan.
"Iya sayang." Jawab Aditya sambil memeluk Yuna. Dan Yuna pun membalas pelukan Aditya. Mereka sangat bahagia karena mendapatkan banyak uang tanpa mereka sadari itu adalah awal kehancuran mereka.
🐰
Terlihat ada seorang pria yang menelepon seseorang,
"Saya menginginkan barang anda malam ini. Tidak bisa, kami membutuhkannya sekarang. Bos besar membutuhkannya malam ini, 3x lipat dari harga biasa. Saya yang menjemputnya malam ini dan pastikan barangnya sempurna dan bersih." Itulah percakapan yang terjadi.
"Bagaimana Ren?" Tanya Alex yang memperhatikan sedari tadi.
"Siap tuan, malam ini kita jemput tuan muda." Jawab Ren dengan pasti.
Ternyata yang menghubungi Aditya tadi adalah Ren, taktik untuk mengambil Aska dari tangan Aditya.
"Siapkan uang 30 milyar." Perintah Alex ke Ren.
"Baik tuan." Ucap Ren sambil beranjak pergi.
🐰
Setelah mendengar Aditya keluar, Aska bisa bernafas lega karena dia benar-benar ga kuat lagi menerima cambukkan. Sekarang Aska cuma bisa menangis karena semua badannya benar-benar sakit.
Brak
Aska yang mendengar pintu kembali terbuka merasa ketakutan. Tiba-tiba ikatan ditangan Aska dibuka dan penutup mata dan mulutnya juga dibuka. Aska pun terkejut karena biasanya dia akan diikat semalaman tapi kenapa ini baru sebentar sudah dilepas. Yuna yang mendapat perintah dari Aditya langsung menarik tangan Aska menuju kamar mandi. Aska yang lemas ditarik oleh Yuna beberapa kali lututnya terbentur lantai dan langsung membuka pakaian aska menyisakan celana dalamnya saja.
"Kamu tau, kalau bukan karena akan mendapat uang, aku ga akan mau melakukan hal ini. Kamu tu cuma sampah jadi harus dibersihkan sebelum nanti digunakan." Ucap Yuna dengan malas memandikan Aska. Aska yang seumur hidup belum pernah diperlakukan seperti ini sebenarnya merasa terharu sekaligus terluka karena perkataan Yuna. Dan Askapun merasa heran, karena belum sejam mereka menyiksanya tapi kenapa Yuna memperlakukannnya seperti ini. Setelah selesai mandi,Yuna kembali menarik tangan Aska ke kamar.
"Sekarang pakai celana kamu, aku akan obati luka kamu dulu." Ucap Yuna sambil pergi keluar. Dan Askapun langsung membuka celana dalamnya yang basah dan menggantinya yang baru dan langsung memakai celananya. Dan kebetulan Yuna datang dengan membawa kotak p3k.
"Sshh." Ringis Aska menahan sakit dibibirnya akibat tamparan Aditya. Yuna tanpa peduli mengobati semua yang luka termasuk tangannya yang terkena pecahan gelas tadi sore.
"Dengar, kamu diam dikamar ini jangan keluar sampai aku memanggil kamu keluar." Perintah Yuna dengan dingin.
"Tapi kenapa bu?" Tanya Aska dengan lirih.
"Dengar, kamu ga ada hak untuk bertanya. Paham. " Ucap Yuna sambil berjalan keluar kamar.
🐰
Alex dan Ren bersiap-siap akan pergi tiba-tiba datang Aslan, anak pertama Alex.
"Daddy mau kemana malam-malam begini?" Tanya Aslan dengan membawa secangkir kopi.
"Daddy ada urusan diluar malam ini." Jawab Alex sambil berjalan keluar rumah.
"Ga biasanya daddy ada urusan malam-malam." Gumam Aslan sambil mengangkat bahunya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA KENZARO AVIER
FanfictionASKARA KENZARO AVIER pemuda polos yang besar dipanti asuhan diangkat anak oleh sebuah keluarga, tapi mereka memperlakukannya buruk. Hingga akhirnya keluarga kandungnya menemukannya. Bagaimana nasib askara? Apakah dia bisa mendapatkan kasih sayang d...