Sesaat setelah masuk kedalam kamar mandi, Axcel langsung mendudukkan Aska diatas wastafel. Lalu membuka pakaian dan popok Aska. Aska yang melihat dia memakai popokpun terkejut.
"Abang, kok aska pakai popok?" Tanya Aska terkejut dan merasa malu karena sekarang tidak memakai sehelai kainpun.
"Baby tidur selama 2 hari, jadi abang pakaikan popok." Ucap Axcel sambil mengisi air hangat di bathtube lalu mengendong Aska dan memasukkannya kedalam bathtube. Lalu Axcel membilas tubuh Aska dan menyabuninya dengan lembut. Aska yang diperlakukan seperti itu merasa malu dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Kenapa baby menutup wajah hmm?" Tanya Acxel sambil tersenyum geli.
"Aska malu bang" Lirih Aska. Axcel yang mendengarkan lirihan Aska hanya tersenyum.
"Kenapa malu?" Tanya Axcel sambil mengambil kedua tangan Aska dan membersihkan kedua tangannya.
"Aska ga pernah dimandiin kayak gini." Jawab aska sambil menunduk kepala.
"Udah ga apa-apa, nanti baby harus terbiasa ya. Soalnya abang sama yang lain pasti akan melakukan kegiatan seperti ini." Ucap Axcel sambil membilas seluruh tubuh Aska dengan air hangat. Aska yang mendengarkan hal tersebut hanya menganggukkan kepala.
Setelah Axcel selesai memandikan Aska dan memakaikan handuk lalu menggendongnya keluar kamar mandi kemudian mendudukkannya diatas ranjang."Baby kalau menginginkan sesuatu bilang abang ya" Ucap Axcel sambil mengeringkan badan Aska lalu membalutnya dengan handuk. Dan Axcel beranjak menuju lemari yang berisi semua perlengkapan Aska yang sudah dilengkapi oleh Ren tangan kanan kepercayaannya Alex. Lalu Axcel kembali ke tempat Aska dan membaringkan Aska ketempat tidur.
"Aska mau diapain bang?" Tanya aska dengan bingung.
"Abang mau memakaikan kamu baju." Jawab Axcel lalu membuka balutan handuknya dan mengoleskan minyak telon di seluruh badan Aska dan cream anti ruam di area pribadi Aska lalu menaburkan bedak diseluruh badan Aska.
"Aska bisa sendiri bang. Lagian Aska malu, aska kan udah besar." Ucap Aska berusaha menutupi badannya yang telanjang dengan kedua tangannya.
"Dimata abang kamu itu belum besar baby. Kamu itu bayi besar abang." Ucap Axcel dengan mencium pipi Aska yang membuat Aska terdiam. Melihat keterdiaman Aska, Axcel langsung memakaikan popok dan piyama untuk Aska lalu menaburkan bedak dileher dan wajah Aska.
"Hhmm, baby abang udah wangi." Ucap Axcel dengan menciumi seluruh wajah Aska, dan membuat Aska tertawa.
"Ha ha ha geli bang ha ha hah hah" Tawa Aska memperlihatkan gigi kelincinya yang membuat gemas. Setelah puas menciumi wajah Aska lalu Axcel membawa Aska dengan menggendongnya.
"Abang, Aska bisa jalan sendiri ga perlu digendong." Ucap Aska memberontak dalam pelukan Axcel.
"Jangan bergerak baby, nanti jatuh. Abang kan udah bilang kalau baby itu bayi besar abang." Ucap Axcel lalu membawa Aska keluar kamar menuju kamar Axcel yang terletak 2 kamar disebelah kamar Aska dan mendudukkannya di atas ranjang.
"Baby tunggu disini dulu ya, abang mau mandi sebentar." Perintah Axcel sambil mengelus kepala Aska. Lalu menuju meja nakas sebelah ranjang dan mengambil telepon.
"Buatkan susu dalam botol antarkan kekamar saya." Perintah Axcel yang menelepon maid untuk mengantarkan susu kepada Aska. Aska yang memperhatikan isi kamar Axcel terkejut saat Axcel tiba-tiba duduk disamping Aska.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Axcel sambil memeluk Aska dari samping.
"Ga ada abang, Aska cuma terlalu kaget karena ini tiba-tiba banget. Padahal Aska udah berhenti berharap saat diadopsi sama keluarga lain." Jelas Aska sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA KENZARO AVIER
FanfictionASKARA KENZARO AVIER pemuda polos yang besar dipanti asuhan diangkat anak oleh sebuah keluarga, tapi mereka memperlakukannya buruk. Hingga akhirnya keluarga kandungnya menemukannya. Bagaimana nasib askara? Apakah dia bisa mendapatkan kasih sayang d...