EMPATBELAS

10.3K 560 8
                                    

Setelah terdiam beberapa saat, Aska pun bertanya sesuatu kepada Ryan.

"Paman, abang Aska yang memakai baju warna hitam tadi namanya siapa ya? Aska lupa."

"Namanya tuan Agra tuan muda." Jawab Ryan.

"Sepertinya dia ga suka sama Aska deh." Ucap Aska dengan raut sedih. Aska yang melihat sikap Agra saat berkenalan tadi yang kelihatan dingin dan sedikitpun tidak berbicara sama dia membuat Aska yakin kalau Agra memang tidak menyukainya kembali kerumah ini.

"Kenapa anda berpikiran seperti itu?" Tanya Ryan.

"Dari ekspresinya, kelihatan banget kalo dia ga suka sama Aska." Jawab Aska.

"Anda jangan berpikiran seperti itu. Tuan Agra orangnya memang dingin dan jarang berekspresi tuan muda." Ucap Ryan menjelaskan. Askapun hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

🐰

Saat ini disekolah siswa-siswi sedang istirahat terlihat dikantin seorang gadis mencari keberadaan seseorang.

'Vano kemana ya? Kenapa tidak kelihatan. Padahal aku mau mencari perhatian dia.' batin Jessica.
Ya gadis itu adalah Jessica yang sedang berusaha menarik simpati Vano supaya menyukainya. Dan tiba-tiba terlihat Vano dan Darren memasuki kantin, tanpa pikir panjang Jessica langsung menghampiri Vano.

"Hmhm maaf Vano, aku mau nanya tentang Aska? Apa kamu sudah dapat info terbaru?" Tanya Jessica dengan raut pura-pura khawatir.

"Eh Jes, iya aku masih belum dapat kabar tentang Aska. Semua tempat yang biasa dikunjunginya sudah aku cari tapi tidak mendapatkan hasil apapun." Jawab Vano yang juga menampilkan raut cemas.

"Lalu gimana keadaannya? Ibu aku udah beberapa hari ini selalu memikirkan Aska, hingga keadaan beliau sekarang sakit." Ucap Jessica yang mengucapkan maaf untuk ibunya karena membawa-bawa namanya.

"Aku tetap akan berusaha mencari keberadaan Aska. Kamu tenang aja." Hibur Vano sambil menepuk bahu Jessica.

"Maaf kalau aku lancang, tapi boleh aku minta no handphone kamu, biar aku bisa hubungi kamu kalo aku menanyakan tentang Aska." Pinta Jessica untuk melancarkan pendekatannya.

"Boleh, mana handphone kamu?" Tanya Vano sambil menerima handphone Jessica dan menuliskan no handphonenya ke dalam handphone Jessica.

"Makasih ya Vano, aku pamit dulu." Senyum Jessica sambil berlalu menuju meja teman-temannya.

'Hehehe cari aja sama kamu anak pungut itu vano. Karena dia ga bakalan kembali lagi.' Jessica tertawa puas dalam hati yang ga akan disadari oleh siapapun.
Selepas Jessica pergi, Darren yang memang ga mau ikut campur urusan mereka berdua hanya diam tapi melihat dari gerak-gerik Jessica, Dareen memasang raut curiga tentang keberadaan Aska yang tidak diketahui.

'Aku harus cari tau sendiri.' batin Darren yang tengah memperhatikan Jessica.

"Woi, kamu kenapa melihat Jessica seperti itu?" Tanya Vano dengan curiga.

"Ga kok, ga ada apa-apa. Aku cuma heran kenapa kamu ngasih no handphone kamu sama Jessica." Jawab Darren sambil mengalihkan perhatian Vano.

"Ga kok, aku cuma kasihan sama dia. Pasti dia khawatir banget sama Aska. Lagian kalo aku lihat Jessica cantik juga." Ucap Vano yang berlalu menuju meja kantin dan memesan makanannya.

"Terserah kamu aja lah." Ucap Darren yang menggelengkan kepala dan mengikuti Vano.

🐰

Terlihat seorang pemuda yang sedang asik menikmati tontonan ditelevisi yang menampilkan tayangan kartun. Diatas meja tersedia berbagai cemilan yang disediakan oleh maid yang sudah dipilih kualitasnya. Aska yang selama ini belum pernah menonton televisi, baik itu tayangan kartun atau berita dan lainnya merasa excited dan tidak memperdulikan sekitarnya. Ryan sang pengawal yang menjaga dan mengawasinya sedari tadi merasa gemas sendiri karena melihat ekspresi dari Aska, dari tertawa, senang, sedih dan juga menangis. Dan karena sudah dipasangkan popok malah membuat Aska senang karena tidak perlu kekamar mandi saat tayangan kartunnya main. Tanpa sadar Aska yang mulai mengantuk langsung menyandarkan badannya kesofa. Ryan yang melihat langsung beranjak ke dapur dan membawakan sebuah botol susu yang sudah dipersiapkan oleh Arlan.

"Tuan muda, ayo minum susunya." Suruh Ryan yang memberikan botol susu tersebut kepada Aska. Aska yang mengantuk langsung menerima dan menyedotnya. Melihat Aska yang pasti tidak nyaman dengan keadaan seperti itu langsung merebahkan badan Aska kesofa. Setelah itu Ryan menyuruh seorang maid mengambil bantal dan selimut untuk Aska.
Tidak berapa lama maid tersebut datang membawa bantal dan selimut juga pacifier. Dan Ryanpun langsung memakaikan bantal dan selimut untuk Aska.

"Tuan Axcel, menyuruh saya memberikan ini jika tuan muda sudah selesai meminum susunya." Beritahu maid tersebut.

"Terimakasih. Dan beritahu semua maid untuk tidak memasuki ruang keluarga, ini perintah dari tuan Axcel." Perintah Ryan.

"Baik tuan." Dan maid itupun langsung menuju dapur dan memberitahukan kepada semua maid untuk tidak memasuki ruang keluarga sekarang.
Dan Ryan yang melihat botol susu Aska sudah abis langsung menggantinya dengan pacifier, seketika pandangan Ryan tertuju ke Aska yang gemas dan terlihat seperti bayi.

'Jangan berpikir macam-macam Ryan. Kamu bisa ditembak mati oleh tuanmu jika memperhatikan tuan muda dengan intens.'

Ryan yang merasa merinding seketika kembali berdiri dibelakang Aska, diam dan mengawasi.

🐰

Saat ini di sebuah universitas yang terkenal yaitu AVIER OF UNIVERCITY telihat seorang pemuda yang berjalan menuju tempat parkir. Tiba-tiba dari belakang datang seorang pemuda yang merangkul pundak pemuda yang sedang berjalan tersebut.

"Hey Gra, kamu mau kemana? Ga biasanya terlihat buru-buru begini?" Tanya pemuda yang merangkul tersebut, yang tidak lain adalah teman dari Agra pemuda yang berjalan tadi.

"Aku ada urusan." Jawab Agra dengan singkat.

"Kamu ga ikutan ngumpul dulu, mumpung Grace dan teman-temannya ikut juga?" Tanya Daniel, teman Agra dari sekolah menengah dan juga Grace, termasuk gadis yang cukup populer dikampus dan menurut gosip, dia menyukai Agra.

"Aku bilang aku ada urusan." Dingin Agra menatap tajam Daniel lalu masuk kemobil dan menutup pintu mobil dengan keras.

" Ya tuhan, kenapa aku bisa berteman dengan manusia seperti itu sih." Gumam Daniel sambil mengelus dada.

"Gimana Agra? Dia Ikut kan?" Tanya Grace.

"Ga, Jika pandangan bisa membunuh aku mungkin udah terbunuh dengan pandangan tajam si Agra." Jawab Daniel mendramatis.

"Drama" Ketus Grace lalu beranjak pergi.

🐰

Terlihat sebuah mobil limited edition memasuki sebuah mansion, setelah melewati gerbang mobil tersebut berhenti didepan pintu mansion.
Agra yang keluar dari mobil tersebut lalu menyerahkan kunci mobil kepada salah satu pengawal.

"Siapa yang udah pulang?" Tanya Agra kepada pengawal tersebut.

"Belum ada tuan, tuan yang pertama pulang." Jawab pengawal tersebut.
Mendengar jawaban pengawal tersebut, Agra langsung memasuki mansion tersebut. Keadaan yang dilihat Agra memang sepi lalu saat Agra memasuki ruang keluarga, terlihatlah pemandangan yang membuat hati Agra tenang.

Tbc

🐰🐰

AGRATA RAYIAN AVIER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AGRATA RAYIAN AVIER

ASKARA KENZARO AVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang