TIGA PULUH TIGA

6.1K 503 16
                                    

Senyuman yang begitu indah menampilkan gigi kelincinya dengan mata bulat dan pipi merah. Membuat orang yang melihat merasa gemas dan terpana.
Terlebih Axcel yang melihat senyuman Aska seketika membuatnya terpaku.

"Abang." Panggil Aska yang melihat Axcel terdiam.

"Eh iya. Tunggu sebentar ya abang mau pakai baju dulu." Ucap Axcel yang bergegas masuk kembali ke kamarnya dan segera memakai pakaiannya.

Arlan dan Arsen yang juga terdiam setelah melihat senyuman Aska tidak mengalihkan perhatiannya dari Aska.

"Kenapa bang?" Tanya Aska yang heran melihat mereka berdua.

"Ga baby. Ga ada apa-apa." Ucap Arlan.

"Ayo kita ke bawah." Ajak Arlan lagi.

"Ga, baby sama aku." Sambung Axcel tiba-tiba yang sudah selesai berpakaian. Lalu Axcel mendekati Aska dan langsung menggendongnya.

"Ayo. Sekarang kita makan es krim nya." Seru Axcel yang membawa Aska ke lantai bawah.

"Ayo bang." Ucap Aska antusias.

Tersisa Arsen dan Arlan yang melihat kepergian mereka. Lalu pandangan Arlan terlihat serius kepada Arsen.

"Sen, abang rasa kamu perlu menyelidiki tentang sekolah Aska." Beritahu Arlan.

"Iya bang. Ini sedang aku selidiki." Ucap Arsen.

"Baguslah." Ucap Arlan beranjak pergi ke kamarnya dengan memukul pelan bahu Arsen.

🐰

Terlihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumah mewah, lalu keluarlah seorang pria paruh baya dengan anak perempuannya dari mobil.
Aditya dan Jessica yang baru pulang dari rumah sakit segera memasuki rumah.

"Sekarang kamu istirahat ya sayang. Ayah mau membersihkan diri dan nanti akan kembali lagi ke rumah sakit." Ucap Aditya yang melihat Jessica berlalu ke kamarnya.

"Iya yah." Sahut Jessica.

Setelah itu Jessica pun memasuki kamarnya lalu merebahkan badannya ke atas ranjang.

"Eh, itu apa." Kaget Jessica melihat sebuah kado yang berada diatas meja riasnya.
Lalu Jessica pun mengambil kado tersebut.

"Siapa sih yang ngirim kado sama aku?" Tanya Jessica yang memperhatikan kado tersebut dengan detail. Dengan rasa penasarannya Jessica pun membuka kado tersebut.

Aaarrgghh hah hah.

Terdengar teriakan ketakutan dari Jessica setelah melihat isi kado tersebut. Kado yang berisi bangkai tikus besar mati yang berlumuran darah dengan isi perut berceceran.

"Hah hah huek huek." Muntah Jessica yang mengeluarkan semua isi perutnya dan segera berlari ke arah kamar Aditya.

Bugh bugh bugh

"Ayah ayah." Panggil Jessica memukul pintu kamar Aditya dengan keras.

Ceklek

"Ada apa Jes?" Tanya Aditya yang kaget melihat Jessica dengan wajah pucat.

"Ayah aku dapat kado berisi bangkai tikus." Ucap Jessica yang ketakutan.

"Apa? Bangkai tikus?" Tanya Aditya terkejut.

"Ya udah sekarang kamu tenang dulu. Biar ayah cek ke kamar kamu dulu." Sambung Aditya lalu beranjak menuju kamar Jessica.
Sesampainya dikamar Jessica, Aditya tidak menemukan apa-apa. Malah terlihat kamar tersebut bersih tanpa ada hal yang mencurigakan.

"Jessica." Teriak Aditya memanggil Jessica.

"Ada kan yah?" Tanya Jessica yang terlihat masih ketakutan.

ASKARA KENZARO AVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang