Beberapa menit menunggu akhirnya Axcel dan Askapun turun dan langsung menuju meja makan. Altair yang melihat Axcel mengendong Askapun berlari menghampiri Aska.
"Baby kenapa bang?" Tanya Altair yang melihat Aska memejamkan matanya. Axcel yang mendengar pertanyaan Altair tidak menggubris dan langsung duduk memangku Aska dan diikuti Altair yang cemberut karena pertanyaannya tidak dijawab.
"Mengantuk setelah minum susu." Jawab Axcel dengan singkat. Mereka yang mendengarkan perkataan Axcel hanya menganggukkan kepala.
"Baby, sarapan dulu ya." Ucap Axcel dengan tetap memangku Aska. Seketika semua melihat Axcel, Axcel yang jarang berbicara sekali berbicarapun mengeluarkan kata-kata pedas dan dingin merasa takjub dan terkejut karena ternyata seorang Axcel bisa berbicara dengan lembut.
"Euugghh, Aska ngantuk bang tadi kan udah minum susu. Aska udah kenyang." Ucap Aska tanpa membuka matanya dan tetap memeluk leher Axcel.
"Baby kan cuma minum susu ga bakalan kenyang." Sambung Altair yang duduk disebelah Axcel sambil mengelus pipi Aska.
"Aska udah kenyang kok bang, lagian Aska jarang sarapan bang." Ucap Aska menahan kantuk. Mereka yang mendengar perkataan Aska terkejut dan merasa berdosa karena terlambat menemukan Aska.
"No baby, kamu harus sarapan!" Perintah Alex yang mendengarkan percakapan mereka sedari tadi. Aska yang mendengar suara keras Alex tiba-tiba langsung mengeratkan pelukannya keleher Axcel dan dengan tubuh bergetar Aska langsung menangis.
Hiks hiks hiks
"Dad, ga usah dengan suara keras bisa?" Geram Axcel memeluk Aska yang ketakutan.
"Baby, jangan nangis ya. Baby sarapan ya walaupun sedikit." Bujuk Altair sambil memandang Alex dengan tajam.
"Baby, daddy minta maaf ya kalau suara daddy terlalu keras. Tapi kamu ga boleh melewatkan sarapan ya." Ucap Alex yang dipandang tajam oleh semua orang kecuali Agra. Aska yang mendengar permintaan Alex hanya menganggukkan kepalanya.
"Kita makan ya? Atau mau abang suapin?" Tanya Altair sambil mengelus kepala Aska.
"Hiks Aska makan hiks sendiri aja bang." Jawab Aska sambil sesegukkan. Mendengar itu Altair langsung menggendong Aska dan mendudukkannya ke kursi yang ada di sebelah Kanan Axcel, karena Altair ada disebelah kiri Axcel.
"Baby makan pakai apa biar abang ambilkan?" Tanya Arlan yang duduk didepan Aska. Aska yang menundukkan kepala lalu melihat kearah meja dan terlihat berbagai macam menu untuk sarapan, ada nasi goreng, ayam goreng, sandwich, dan ada roti tawar beserta macam-macam selainya.
"Aska mau nasi goreng aja bang." Jawab Aska yang sudah berhenti menangis. Arlanpun langsung mengambil sepiring nasi goreng untuk Aska.
"Baby makan ya, kalo mau tambah bilang aja nanti abang ambilkan lagi." Ucap Arlan sambil meletakkan nasi gorengnya kedepan Aska. Mereka yang ada disana satu persatu mulai mengambil makanan yang mau mereka makan, dan langsung menikmati sarapan pertama mereka dengan keluarga lengkap walaupun tanpa kehadiran ibu sekaligus istri mereka.
"Gimana makanannya baby? Enak?" Tanya Alex yang melihat Aska makan sambil menundukkan kepalanya.
"Hah, i-ya da-ddy. Makanannya enak, aska ga pernah makan makanan seenak ini." Jawab Aska yang awalnya kaget dengan pertanyaan Alex. Mereka semua yang mendengar perkataan Aska terkejut.
"Emang selama ini kamu makan apa baby?" Tanya Arlan penasaran.
"Aska dikasih makan cuma pakai tahu atau tempe, kadang juga ga dikasih makan atau malah makanan sisa dan kalo Aska dihukum dikasih makanan basi. Dan Aska punya teman kadang Aska dibelikannya makanan enak dari restoran. Tapi ini makanan yang paling enak Aska makan lo bang." Cerita Aska dengan fokus melihat Arlan tanpa tau semua orang yang mendengarkan cerita Aska mengepalkan tangannya dan ingin menghancurkan apapun yang ada dihadapan mereka. Karena mereka harus menahan kemarahan mereka agar Aska tidak ketakutan.
"Berarti sekarang baby harus makan banyak-banyak dan baby bisa meminta apapun makanan yang mau baby makan." Ucap Axcel yang berusaha menahan kemarahannya.
"Iya abang, makasih banyak ya bang." Ucap Aska yang tersenyum gembira menampilkan gigi kelinci dan pipi meronanya, membuat mereka yang melihatnya merasa gemas. Dan perlahan-lahan kemarahan mereka mereda dengan melihat senyum dari Aska.
"Ya udah, ayo selesaikan makanannya." Suruh Alex yang membuat Aska menganggukkan kepalanya, dan mereka segera menyelasaikan sarapannya masing-masing karena jadwal mereka harus tertunda karena perkenalan yang singkat tadi. Dan suasana yang sedikit membuat tegang tadipun perlahan-lahan mulai mencair.
🐰
Setelah menyelesaikan sarapan mereka lalu beranjak melakukan jadwal masing-masing. Alex yang mau berangkat kekantor menghampiri Aska menonton televisi diruang keluarga.
"Baby, daddy kekantor dulu ya nanti kalo baby ada apa-apa atau butuh sesuatu bilang sama paman yang itu ya." Pamit Alex sambil menunjuk Ryan salah satu pengawal kepercayaan Alex yang sudah dari tadi berdiri dibelakang Aska.
"Eh, kapan paman itu berdiri disana daddy?" Tanya Aska yang terkejut karena melihat seseorang berdiri dibelakangnya.
"Sejak kamu duduk disini baby." Jawab Alex sambil mengelus kepala Aska.
"Jadi daddy pergi dulu ya baby." Pamit Alex langsung mencium kening dan pipi Aska. Aska yang diperlakukan seperti itu merona dan hanya menganggukkan kepalanya. Dan Alex pun langsung pergi dan melihat Ryan. Ryan yang diperhatikan hanya mengangguk karena paham dengan perintah Alex untuk menjaga dan mengawasi Aska.
Begitupun Abang -abang Aska yang lain mereka semuapun berpamitan dengan Aska."Baby, abang pergi kerja dulu ya. Baik-baik dirumah ya, nanti kalo mau makan minta sama maid aja ya." Pamit Arlan sambil mencium pipi Aska.
"Abang ke kampus dulu ya baby. Baby mau dibelikan apa nanti waktu abang pulang?" Tanya Altair.
"Aska ga mau apa-apa bang. Yang penting abang pulang cepat aja, biar Aska ga sendirian." Jawab Aska
"Ya udah, tunggu abang pulang ya." Pamit Altair dengan mencium kedua pipi Aska.
"Abang pergi ke kantor dulu ya." Pamit Arsen sambil mengusap kepala Aska dan Askapun hanya menganggukkan kepala.
"Abang pergi ya." Ucap Arvan singkat sambil mengelus pipi Aska.
"Baby, abang pergi kerja dulu ya nanti kalo kerjaan abang cepat selesai, abang akan langsung pulang kok. Semua kebutuhan baby udah disiapkan oleh bang Arlan nanti kalo butuh baby minta aja ya sama paman Ryan." Ucap Axcel sambil mengusap kepala Aska. Aska yang merasa malu hanya menganggukkan kepalanya.
"Abang pergi ya." Pamit Axcel dengan mencium kedua pipi Aska.
Dan tersisalah Aska sendirian, Aska yang memperhatikan semua orang tadi merasa bingung dengan salah satu abangnya."Paman." Panggil Aska sambil menghadap kebelakang yang memang posisinya Aska duduk didepan Ryan.
"Ya tuan muda." Jawab Ryan dengan membungkukkan badannya sedikit.
"Panggil Aska aja paman." Ucap Aska dengan canggung yang tidak terbiasa diperlakukan seperti itu.
"Ga apa-apa tuan, sudah tugas saya. Nanti saya akan dihukum kalo hanya memanggil nama" Jawab Ryan. Askapun hanya menghela nafas mendengar jawaban Ryan.
Tbc
ALTAIR NARENDRA AVIER
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA KENZARO AVIER
Hayran KurguASKARA KENZARO AVIER pemuda polos yang besar dipanti asuhan diangkat anak oleh sebuah keluarga, tapi mereka memperlakukannya buruk. Hingga akhirnya keluarga kandungnya menemukannya. Bagaimana nasib askara? Apakah dia bisa mendapatkan kasih sayang d...