Saat ini Altair sedang mengoleskan minyak telon ke seluruh badan Aska dan juga mengoleskan krem anti ruam diarea pribadi Aska lalu memakaikan popok dan juga memakaikan piyama. Aska yang sudah diajarkan memakai handphone oleh Altair sebelum memakai baju, sedang asik menonton tayangan kartun dihandphone.
"he he he"
Terdengar tawa renyah Aska yang sedang menonton, Altair yang melihat hanya bisa tersenyum. Setelah kegiatan Altair selesai, Altair langsung mendekati Aska dan merebahkan badannya disamping Aska.
"Nonton apa sih? kayaknya seru banget." Tanya Altair sambil memeluk Aska.
"Ini bang kartunnya lucu, Aska suka." Jawab Aska tanpa mengalihkan perhatiannya dari handphone.
"Emang baby ga pernah nonton kartun?" Tanya Altair yang asik mencium rambut wangi Aska.
"Ga pernah bang, dulu Aska dipanti kita ga dibolehin nonton. Terus waktu Aska diadopsi juga dilarang menonton televisi." Jawab Aska apa adanya. Seketika Altair terdiam mendengar perkataan Aska.
'Kehidupan seperti apa yang kamu jalani dulu baby.'
Cklek
Altair yang merenung seketika terkejut mendengar pintu terbuka. Melihat ke arah pintu, Axcel yang sudah selesai membersihkan badan masuk.
"Udah?" Tanya Axcel singkat sama Altair.
"Udah bang." Jawab Altair yang langsung turun dari ranjang.
"Baby, ayo kita makan malam!" Ajak Axcel.
Aska yang mendengar ajakan Axcel langsung menyerahkan handphonenya kepada Altair. Saat Altair mengambil handphone dari tangan Aska, Altair tau kalo Aska sedikit tidak rela melihat dari pandangan Aska yang ga berhenti memperhatikan handphonenya sampai masuk kedalam kantong celana, hingga membuat Altair tersenyum geli.
Dan Axcel langsung menggendong Aska keluar kamar dan diikuti Altair.
Sesampainya dimeja makan terlihat cuma ada Arlan dan Arvan yang sibuk dengan kedua handphone mereka."Mana yang lainnya bang?" Tanya Altair ke Arlan.
"Daddy belum pulang, kalo Arsen lagi mandi mungkin." Jawab Arlan yang mengalihkan pandangannya ke Aska
Altair yang mendengar jawaban Arlan hanya menganggukkan kepalanya.
Sedangkan Aska yang sudah didudukkan dikursi hanya menunduk dan meremas tangannya karena merasa gugup diperhatikan semua orang."Baby mau main handphone lagi sambil menunggu daddy?" Tanya Altair yang memperhatikan Aska.
"Boleh bang?" Tanya Aska lagi dengan mata yang berbinar melihat Altair.
"Boleh dong. Apa sih yang ga buat baby." Jawab Altair.
"Tapi kesini dulu dong." Sambung Altair lagi yang sudah mengeluarkan handphonenya dari kantong celana.
Aska yang mendengar perkataan Altair langsung menghampiri Altair yang berjarak 1 kursi dengan Axcel. Setelah Aska sampai ditempat Altair, Altair langsung memangku Aska dan memberikan handphonenya kepada Aska dan membiarkan Aska menonton kartun dihandphonenya.
Mereka yang melihat interaksi antara Aska dan Altair sedikit cemburu, terlebih Arlan dan Arvan. Apalagi saat mereka melihat Aska tersenyum melihat tayangan kartun dihandphone tersebut."Baby, baby ga mau pake handphone abang aja? Handphone abang lebih bagus lo dari handphonenya Altair?" Tanya Arlan cemburu. Membuat Altair mencibir karena memang handphone Arlan lebih mahal sedikit dari handphonenya. Dan
Aska yang mendengar pertanyaan Arlan langsung mengalihkan perhatiannya dari handphone Altair."Tapi dihandphone bang Al ada kartunnya." Jawab Aska dengan lirih.
"Dihandphone abang juga ada kok, banyak gamenya lagi." Bujuk Arlan yang tersenyum.
"Tapi Aska udah pinjam handphonenya bang Al." Tolak Aska dengan menundukkan kepalanya takut kalau misalnya Arlan marah.
"Baby kan...."
"Udah sekarang baby lanjutin aja nonton kartunnya ya. Ga usah dengerin kata bang Arlan." Potong Axcel, membuat Arlan menatap tajam Axcel.
"Ada apa ni?" Tanya Arsen yang baru selesai mandi diikuti oleh Agra dan langsung menuju kursi yang akan mereka tempati. Merasa heran kenapa Arlan menatap tajam Axcel.
"Ga ada apa-apa kok bang." Jawab Altair karena melihat tidak ada yang akan menjawab pertanyaan dari Arsen.
Dan Arsen pun hanya mengangguk dan melihat Aska yang kembali menonton kartun dihandphone Altair.
Pandangan semua orang tertuju kearah Aska yang tersenyum kadang-kadang terdengar tawa renyah yang keluar dari mulutnya membuat gigi kelincinya terlihat."He he he"
Dan Altair yang tau kalo Aska sedang fokus menonton berinisiatif bertanya tentang kejadian tadi siang.
"Hhmm, tadi baby di apain sama Agra?" Tanya Altair yang memeluk tubuh Aska.
"Aska ga diapa-apain kok bang." Jawab Aska yang tetap fokus dengan tayangan kartunnya.
"Tapi baby kok nangis?" Tanya Altair lagi.
"Aska tadi cuma mau nolongin mbaknya nyuci piring, Aska bawa piring kotor Aska terus pas Aska mau ngambil piring kotornya bang Agra, bang Agra nanya Aska mau ngapain lalu Aska jawab Aska mau bantu mereka tiba-tiba aja bang Agra membanting piringnya. Refleks Aska ketakutan nanti Aska dilukai." Tanpa sadar Aska menjawab.
"Kenapa baby takut?" Tanya Axcel yang menyimak percakapan Aska dan Altair.
"Aska takut. Dulu Aska tanpa sengaja memecahkan piring terus mereka menyuruh Aska berjalan diatas pecahan piring tersebut, terakhir kali tangan Aska diinjak diatas pecahan gelas." Jawab Aska yang masih fokus dengan tayangan kartunnya.
Semua yang mendengar merasa geram dan mengepalkan tangannya masing-masing.
Terlebih tanpa sepengetahuan mereka Alex ternyata sudah pulang dan mendengar percakapan tersebut."Apa ini lukanya?" Tanya Altair mengambil tangan Aska yang dibalut perban dan mencium tangan tersebut.
"Iya." Jawab Aska. Aska yang kaget tiba-tiba Altair mencium tangannya yang berbalut perban langsung menolehkan kepalanya ke Altair dan meletakkan handphonenya diatas meja
"Abang kenapa?" Tanya Aska yang melihat Altair.
"Ga ada..."
"Kalian udah nunggu lama ya? Ya udah ayo kita makan." Ucap Alex tiba-tiba memotong percakapan mereka.
Aska yang melihat Alex dan yang lainnya sudah berkumpul tiba-tiba turun dari pangkuan Altair dan berlari ke tempat duduknya."Jangan berlari baby." Ucap Axcel dengan lembut.
"Maaf abang" Ucap Aska yang sudah duduk dikursinya.
"Ya udah ayo kita makan." Ajak Arlan langsung mengambil makanan diikuti oleh yang lainnya. Aska yang melihat hanya terdiam tanpa melakukan apa-apa.
"Baby makan yang banyaknya." Ucap Alex yang mengisi piring Aska dengan makanan.
"Makasih daddy atas makanannya." Lirih Aska mengucapkan terimakasih dengan malu
"Iya, sama-sama sayang." Jawab Alex yang tersenyum melihat kelakuan Aska. Dan mereka makan malam dengan tenang yang terdengar hanya denting sendok dan piring.
Setelah makan malam, mereka semua menuju ruang keluarga untuk bersantai melepas penat dan sekaligus menonton televisi.
Aska yang akhirnya digendong oleh Arlan dengan penuh perjuangan karena memperebutkan Aska dengan Altair dan Axcel langsung duduk disofa dan memangku Aska mencari siaran kartun untuk Aska. Setelah mencari beberapa chanel memang ga ada siaran kartun dan akhirnya Arlanpun memberikan handphonenya kepada Aska."Kita nonton dihandphone aja ya." Ajak Arlan dan diangguki oleh Aska. Dan Aska pun mulai menikmati tayangan kartun dihandphone Arlan.
Tiba-tiba Axcel datang dan memberikan botol susu kepada Arlan. Arlan yang paham langsung menyodorkan botol tersebut kepada Aska dan langsung dihisapnya. Arlan pun langsung merebahkan badannya kesofa dan juga ikut merebahkan badan Aska.
Mereka yang ada disana merasa gemas dengan tingkah Aska, tanpa memperhatikan tayangan televisi mereka lebih menikmati melihat Aska menyedot susunya.
Ga berapa lama kemudian Askapun ketiduran dan tanpa sadar hampir menjatuhkan handphone Arlan lalu diambil alih oleh Axcel."Aku mau bawa baby kekamar dulu" Ucap Axcel yang membawa Aska kekamarnya yang masih menyedot susunya yang belum habis.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA KENZARO AVIER
FanfictionASKARA KENZARO AVIER pemuda polos yang besar dipanti asuhan diangkat anak oleh sebuah keluarga, tapi mereka memperlakukannya buruk. Hingga akhirnya keluarga kandungnya menemukannya. Bagaimana nasib askara? Apakah dia bisa mendapatkan kasih sayang d...