LIMABELAS

10.5K 557 9
                                    

Agra yang pertama kali pulang kerumah,mendapati Aska yang tertidur dengan mengisap pacifier. Agra yang sengaja pulang duluan karena dia tau Altair masih mempunyai jadwal kuliah. Sebenarnya jauh dilubuk hati Agra dia bersyukur adiknya yang dulu hilang telah kembali tapi karena sifatnya yang dingin, dia ga tau bagaimana caranya mengekspresikan perasaannya. Agra mendekati Aska dan memberikan kode kepada Ryan untuk pergi dari sana. Lalu Agra berlutut berhadapan dengan Aska yang sedang tidur disofa.

"Baby, abang sayang sama kamu. Abang ga tau bagaimana bersikap sama kamu, perasaan abang hancur mendengar apa yang kamu alami. Abang salah udah membenci kamu, kamu lebih sakit dari abang." Gumam Agra yang mengelus pipi Aska dan merasa gemas dengan pipinya yang menghisap pacifier.
Setelah puas memperhatikan Aska, Agrapun langsung duduk didekat kepala Aska dan mengusap kepalanya. Sambil mengusap kepala Aska, Agra memainkan handphonenya. Tanpa sepengetahuan Agra, Aska terbangun dan tiba-tiba langsung duduk membuat Agra terkejut tapi dengan raut dinginnya bisa menutupi itu.
Aska yang melepaskan pacifiernya melihat Agra juga terkejut tanpa sadar meremas selimut yang dipakainya untuk menutupi ketakutannya.

"Kamu udah makan siang?" Tanya Agra tanpa mengalihkan perhatiannya dari handphone.

"Be-lum bang." Lirih Aska yang menundukkan kepalanya. Mendengar jawaban Aska dengan suara lirihnya membuat hati Agra serasa tercubit. Lalu tanpa suara Agra berjalan kearah dapur dan memerintahkan maid untuk menyiapkan makan siang. Sekembalinya Agra dari dapur, Agra melihat Aska duduk menekuk lututnya dan menopang dagunya. Membuat Agra merutuki dirinya kenapa tidak bisa membuat Aska nyaman.

"Ayo kita makan." Ajak Agra yang mendekati Aska.
Aska yang mendengar ajakan Agra langsung menegakkan kepalanya dan bergegas berdiri sebelum Agra mendekat. Melihat Aska, Agra seketika terdiam dan membuat mereka berhadapan. Keterdiaman Agra adalah karena melihat respon Aska yang merasa gugup, karena Agra berinisiatif menggendong Aska. Keadaan yang membuat canggung membuat mereka berjalan ke ruang makan yang dimulai oleh Agra dan diikuti Aska.
Setelah memasuki ruang makan, melihat makanan yang sudah tersedia, Agra langsung duduk dan menyuruh Aska untuk duduk juga.

"Ayo makan." Suruh Agra yang mulai mengambil makanannya.

"Iya bang." Jawab Aska yang mengikuti Agra.

🐰

Saat ini disebuah perusahaan A&V CORP salah satu milik AVIER CORP terlihat seorang pria yang sedang sibuk mengetik sesuatu dilaptopnya.

Tok

Tok

Tok

"Iya masuk" Suruh pria tersebut yaitu Arlan.
Setelah pintu terbuka masuk lah sekretaris Arlan.

"Pak ini ada laporan tentang proyek yang ada di Bandung." Beritahu sekretaris Arlan.

"Oke, letakkan saja dimeja saya." Ucap Arlan tanpa mengalihkan tatapannya dari laptop.

"Pak sekarang udah waktunya makan siang. Bapak ga makan siang?" Tanya sekretaris Arlan, perempuan yang bernama Stella. Perempuan yang menyukai Arlan sang bos yang dingin.

"Kalau kamu mau istirahat makan siang, silahkan saja. Tapi jangan ganggu saya." Ucap Arlan dengan dingin.

"Iya pak, kalau begitu saya permisi." Pamit Stella terburu-buru.
Arlan yang mengetahui gelagat sekretarisnya yang mau mengajak makan siang bersama merasa kesal lalu menghentikan kerjaannya dan menyandarkan badannya ke kursi. Seketika Arlan mengingat Aska dirumah dengan maid tanpa ditemani siapapun langsung menghubungi Ryan.

"Gimana keadaan Aska?" Tanya Arlan saat panggilan tersambung.

"Tuan muda baik-baik aja tuan. Tadi sempat tertidur setelah minum susu. Sekarang dia makan siang dengan tuan Agra." Jawab Ryan diseberang telepon.

"Agra udah pulang? Dia ga nyakitin Aska kan?" Tanya Arlan yang terkejut tentang kepulangan Agra. Setau Arlan, Agra ga menyukai Aska dari tatapannya.

"Udah tuan, sejak tadi. Saat tuan muda tidur dan saat tuan muda terbangun, tuan Agra langsung menyuruhnya untuk makan siang." Jelas Ryan.

" Ya udah. Jaga dan awasi terus Aska, jangan pernah lepaskan pengawasan kamu." Perintah Arlan.

"Baik tuan" Jawab Ryan.

Setelah sambungan terputus, Arlan dibuat penasaran sama sikap Agra. Sejak kedatangan Aska, sikap Agra ga berubah malah terlihat lebih dingin. Membuat Arlan berasumsi kalo Agra masih menyimpan kebenciannya terhadap Aska atas penyebab kematian mammy mereka. Padahal kita semua tau bahwa mammy mereka kecelakaan dan Aska yang saat itu masih didalam kandunganpun menjadi korbannya.

🐰

Saat ini Agra dan Aska menikmati makan siang mereka dengan diam. Aska yang serius menikmati makanannya dan Agra yang diam-diam memperhatikan Aska, melihat pipi Aska yang mengembung karena makanan membuat Agra mengigit pipi bagian dalamnya karena gemas dan Agra yang telah menyelesaikan makanannya pun tetap menunggu Aska. Dan tidak berapa lama Askapun telah menyelesaikan makan siangnya. Aska yang sudah terbiasa bekerja jadi berdiri mengambil piring kotor Agra dan piringnya sendiri yang akan dibawanya ke dapur.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Agra yang memegang tangan Aska.

"As-ka ma-u mem-ban-tu me-reka bang." Jawab Aska dengan gugup. Agra yang mendengar jawaban Aska langsung membanting piring ditangan Aska.

Prang

"Aahh" Aska yang mendengar pecahan piring sedikit trauma dan lalu menangis histeris.

"Hiks hiks am-pun bang hiks hiks " Tangis Aska yang langsung berjongkok didepan Agra. Agra yang melihat Aska menangis mengacak rambutnya karena bukan ini tujuannya.

"Gra, kamu apa-apaan? Kenapa Aska menangis? Apa yang kamu lakukan?" Tuduh Altair yang baru saja pulang dan langsung melihat Aska yang berjongkok menangis histeris didepan Agra. Altair pun langsung menggendong Aska dan mengusap kepala Aska.

"Aku tau kamu benci Aska tapi aku mohon jangan sakiti dia." Ucap Altair sambil membawa Aska ke kamarnya dilantai 3.

"Aarrgh" Teriak Agra sambil menendang kursi.

" Aku bahkan ga ada niat sedikitpun nyakitin kamu baby." Lirih Agra dengan risau.

🐰

"Hiks hiks hiks" Tangis Aska yang membenamkan wajahnya keleher Altair. Saat ini mereka berdua berada dikamar Aska. Aska yang tidak mau melepaskan pelukannya dileher Altair, membuat Altair mengoyangkan badannya kekiri dan kekanan. Hingga tanpa sadar tangisan Aska berhenti dan tertidur. Melihat Aska tertidur, Altair lalu meletakkan Aska keatas ranjangnya. Lalu Altair menuju lemari dan mengambil pacifier baru, mencucinya dikamar mandi dan kemudian memasangkannya kepada Aska.
Altairpun mengusap Air mata Aska yang masih tersisa. Setelah memasangkan selimut, Altair pun mencium pipi Aska yang bergerak karena mengisap pacifier.

"Baby maafkan abang ya. Air mata ini kembali keluar." Gumam Altair lalu melangkah keluar kamar.

🐰

Agra yang saat ini berada dikamarnya merasa khawatir dengan keadaan Aska. Agra hanya ga mau Aska melakukan sebuah pekerjaan, bukan untuk menyakitinya. Hal inilah yang paling Agra takutkan Agra adalah orang yang gampang emosi, dia takut kalau Aska dekat dengannya dia akan menyakitinya itu mengapa Agra merasa canggung dengan Aska walaupun tertutup dengan sifat dinginnya.

Tbc

ARLANDO DIRGANTARA AVIER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARLANDO DIRGANTARA AVIER

ASKARA KENZARO AVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang