Langkah kaki Kirana berlari kecil namun cepat dengan balutan kebaya dan juga kain jarik yang melilit sedkit ketat di bagian kakinya. Kirana menoleh ke kanan dan ke kiri, dengan nafas terengah engah, Kirana terus berlari menyusuri Villa tempat prosesi akad dan resepsi pernikahan Chandra dan Ziva akan di gelar.
"Mas Erlan.." teriaknya seraya menghampiri Airlangga yang masih belum mengganti busananya dengan jas seperti Samudera dan yang lainnya. Airlangga menempati posisi sibuk, memastikan serangkaian acara dari awal hingga akhir nanti dapat berlangsung dengan baik. Airlangga meminta bantuan dari beberapa anggotanya termasuk Sastra yang kini telah menjadi anggota yang paling dekat dengan Airlangga.
"Kakak ipar kenapa lari larian begitu, Bang?" tanya Sastra seraya menatap Kirana. Airlangga mengernyitkan dahinya, lalu menggedikkan bahunya, namun segera berjalan cepat menghampiri Kirana.
"Ada apa, Sayang?" tanya Airlangga saat melihat raut wajah Kirana yang nampak begitu panik.
"Raga, Mas.. Raga.." ucap Kirana. Airlangga menaikkan satu alisnya lalu menatap wajah Kirana yang nampak begitu cantik dengan riasan itu.
"Kenapa Raga? Bukannya lagi sama kamu tadi?"
"Iya, tadi memang sama aku, dia nemenin aku rias, sibuk mainan tank sama mobil mobilan . Tadi aku sempet terlalu asyik ngobrol sama Tante Seruni waktu rias, ee waktu sadar Raga udah nggak ada di ruang rias.. Duh, tolong bantu cariin Raga, Mas.." ucap Kirana mulai panik. Airlangga menahan nafasnya sejenak, Nuraga, putra pertamanya itu memang termasuk anak yang sangat aktif dan tidak bisa diam sejak dalam kandungan. Terlebih saat ini Nuraga sudah berusia dua tahun lebih sembilan bulan, sudah senang berlari kesana kemari dan mulai tertarik dengan banyak hal, terlebih saat ini Nuraga berada di tempat baru dan asing, tentu saja jiwa petualanganya mendadak naik.
"Mas.." ucap Kirana saat melihat Airlangga hanya diam ditempatnya tanpa merespon apapun.
"Eh, aku minta Sastra juga bantuin cari. Kita berpencar yaa..Semoga dia nggak keluar Villa," ucap Airlangga. Pria itu kemudian segera mengambil alat komunikasinya yang langsung terhubung dengan beberapa anggotanya yang berjaga di luar lokasi Villa. "Tolong tutup sementara akses keluar dan masuk Villa, anak saya hilang!" ucap Airlangga sebelum akhirnya memberikan perintah pada Sastra dan beberapa anak buahnya untuk turut membantu mencari Nuraga.
"Kamu yakin nggak lihat ada anak usia tiga tahun melintas lewat sini? Dia pakai jas tuxedo sama sepatu kets warna putih.." tanya Airlangga pada beberapa orang penjaga Villa dan beberapa pengunjung Villa di kompleks yang berbeda. Airlangga menahan nafasnya sejenak saat orang orang yang menggelengkan kepalanya. Airlangga menghembuskan nafas kasar dan kembali melakukan pencarian atas keberadaan Nuraga tersebut.
"Anak itu kemana lagi, mana acaranya sudah hampir mulai.." gumam Airlangga seraya berlari menyusuri Villa. Langkah Airlangga terhenti saat melihat Kirana nampak bersembunyi di balik sebuah batang pohon besar, tatapannya tertuju pada Nuraga yang kini sedang duduk diatas pangkuan Samudera, bercengkrama dengan Samudera dan juga Sagara serta Btari, Kakek dan nenek buyut Nuraga.
"Sudah ketemu?" tanya Airlangga saat ia memeluk tubuh ramping Kirana dari belakang yang sempat membuat Kirana berjengit kaget. Kirana menoleh dan tersenyum sebelum akhirnya kembali menatap ke arah Nuraga yang sedang tersenyum girang diatas pangkuan Samudera.
"Maafin aku, mas, aku nggak becus jagain anak. Tadi lagi seru ngobrol sama Tante Seruni ee malah nggak nyadar kalau Raga nggak ada di tempat," sesal Kirana. Airlangga mengangguk lalu membelai wajah Kirana lembut.
"Sudah, tidak masalah, yang penting Raga sudah ketemu, Yang.. Mas ganti baju dulu ya, kamu mendingan kumpul dulu sama yang lainnya, acara sebentar lagi mulai cuma aku sendiri yang belum ganti pakaian.." ucap Airlangga. Kirana menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission X √ TAMAT
AcciónTugas negara adalah sebuah kehormatan setiap prajurit, untuk itu tugas harus diselesaikan dengan baik, benar, sempurna, tanpa cacat. Tidak ada kata ragu saat langkah ini terus menapak maju, mengangkat senjata demi melindungi orang orang yang dicinta...