"Saya mendapatkan kabar dari Rumah sakit daerah di Garut jika masyarakat di tiga desa di sekitaran Garut mengalami panas tinggi, sesak nafas, tulang terasa kaku dan gatal gatal, menurut hasil uji laboratorium terhadap beberapa sampel darah yang diambil secara acak, sepertinya mereka terkena wabah penyakit yang masih misterius, " ucap Bapak Samsul selaku Kapolri. Disini saya menghadirkan beberapa orang dokter dan juga Prof Arya selaku Direktur Bank Darah yang berkepentingan berkaitan dengan masalah yang kita bahas kali ini.
Menurut beberapa dokter, beberapa orang pasien membutuhkan segera transfusi darah karena trombosit dan leukosit yang dibawah rata rata normal, untuk kabar selanjutnya bagaimana, Pak?" tanya Samsul pada salah seorang dokter."Barusaja saya mendapatkan kabar jika jumlah korban meninggal dunia akibat dari penyakit misterius ini kian meningkat, Pak. Awalnya sepuluh orang sekarang sudah ada lima puluh orang yang meninggal dunia hari ini dan kemungkinan terus bertambah, " ucap salah seorang dokter.
"Jika demikian adanya, sepertinya penyakit ini sangat menular. Akan memberikan efek domino jika tidak dilakukan tindakan pencegahan, " ucap Panglima TNI.
"Jujur saja, saya masih belum memberikan laporan apapun pada Bapak Presiden. Karena semuanya masih belum jelas adanya. Tapi jika sudah seperti ini, Bapak Presiden dan jajarannya harus tahu agar tidak lebih merebak lagi, " ucap menteri kesehatan yang mengikuti rapat secara online.
Keadaan hening sejenak, sebelum akhirnya Samsul memberikan arahan agar menutup sementara akses dari dan menuju ke daerah Garut dan sekitarnya.
"AKBP Yudhistira, sepertinya anda harus melakukan pengecekan melalui jaringan elektronik. Saya berikan kewenangan khusus untuk kasus ini, AKBP Yudhistira," ucap Samsul yang diangguko siap oleh Yudhistira. Rapat tak lama pun usai. Seluruh peserta rapat pun meninggalkan ruangan rapat di kantor Mabes Polri tersebut.
"AKBP Yudhistira, perkenalkan ini Profesor Arya, beliau ini adalah Direktur Bank Darah, " ucap Samsul memperkenalkan. Yudhistira menatap Arya sebelum akhirnya memberikan hormat dan jabat tangan.
"AKBP Yudhistira ini adalah anggota kami yang mampu melacak kejahatan kejahatan yang berhubungan dengan dunia maya .. " ucap Samsul. Arya nampak menganggukkan kepalanya seraya menatap Yudhistira. Tidak banyak yang di sampaikan Yudhistira saat itu sebelum akhirnya ia pamit mendahului.
"Bagaimana kabar Pak Arya? Saya dengar kemarin sempat sakit?" tanya Samsul. Arya terkekeh seraya duduk di kursi sofa ruang tamu yang ada di dalam ruang kerja Samsul.
"Kita ini harus cerdas.. Saya sudah menyelesaikan Prof Aiman dan Dr. Budi dengan racun. Saya sengaja menyuntikkan racun itu ketubuh saya sendiri. Sangat beresiko, namun saya mendapatkan keuntungan dari apa yang saya lakukan. Saya berhasil meluncurkan dan memperkenalkan M95 di negeri ini. Tidak ada yang mencurigai saya, Pak Samsul. Dan yang jelas, nama anda juga aman, " ucap Arya seraya membenarkan posisi duduknya.
"Saya yakin, Bapak Panglima akan meneruskan misi bodohnya itu. Saya akan menemui menteri kesehatan untuk membicarakan mengenai obat penyakit ini. Beberapa ilmuan dan dokter akan kembali melakukan riset untuk obat ini. Dan disinilah saya akan muncul. Saya sendiri yang akan bertemu dengan Bapak Presiden terkait dengan proyek obat ini, "lanjut Arya. Samsul mengangguk anggukkan kepalanya seraya tersenyum.
" Sepertinya anda begitu berambisi, Prof Arya.. " ucap Samsul. Arya tertawa di tempatnya lalu menatap Samsul tajam.
"Saya dan rekan rekan saya mengabdikan diri kami sepenuhnya pada Proyek Miangas, untuk menemukan beberapa obat yang dapat berguna dimasa depan, tapi apa balasan dari pemerintah? Tidak mengakui penemuan saya dan justru membubarkan begitu saja Proyek Miangas disaat saya dan teman teman saya telah menemukan formula yang tepat untuk beberapa penyakit mematikan. Saya meminta dukungan dana dari luar negeri untuk Proyek ini. Proyek Miangas adalah impian kita! Penemuan itu seharusnya mendapatkan pengakuan yang layak bukan justru dibuang seperti sampah!" ucap Arya menahan geram. Samsul menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission X √ TAMAT
AzioneTugas negara adalah sebuah kehormatan setiap prajurit, untuk itu tugas harus diselesaikan dengan baik, benar, sempurna, tanpa cacat. Tidak ada kata ragu saat langkah ini terus menapak maju, mengangkat senjata demi melindungi orang orang yang dicinta...