002: cowok idaman

171K 13K 195
                                    

Semoga kalian terbaper-baper

Happy reading!!

Happy reading!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Amara!"

"Allahuakbar! Cowok siapa itu tadi, Mar?!"

Tangan Yolan yang mendadak tremor segera mencekal kedua tangan Amara.

Amara menatap Yolan keheranan. "Abang gue itu."

"Sumpah Demi apa?!"

"Demi puja kerang ajaib."

"SIALAN KENAPA LO GAK BILANG-BILANG KALO PUNYA ABANG GANTENG AMARA SAYANGGG!"

Mata Amara langsung membulat. "Apaan sih. Lo naksir sama abang gue?" Tanya Amara niatnya menggoda Yolan. Namun Yolan malah mengangguk jujur.

"Seriusan naksir Yol? Baru liat sedetik doang masa langsung naksir." Kekeh Amara.

"Bodo amat. Abang lo definisi masa depan cerah, Mar."

Lagi-lagi Amara tertawa geli. "Abang gue udah tua, tau. Umur 28."

"Itu bukan tua namanya, Amara. Tapi Hot! Aduh sumpah gue gerah sendiri ini Mar." Yolan tidak ada jaim-jaim nya di depan Amara. Tangannya sibuk mengipas-kipas wajahnya yang memerah saat kembali mengingat dada bidang abang nya Amara.

"Anjir beneran bulshing lo! Ahahaha. Ab--mpphh!"

"Stttt. Jangan panggil abang lo sekarang Markonah. Gue belum mandi!" Yolan melepas bekapan tangannya di mulut Amara.

Amara mengangguk patuh meski masih tak abis pikir sama Yolan. Bisa aja milih cowok yang idaman. Amara akui memang abangnya definisi masa depan yang cerah. Udah tampan, mapan, rupawan lagi.

"Udah ayo kita ke meja makan lagi. Di sana ada abang gue pasti." Ledek Amara mengerling nakal ke arah Yolan.

"Arrgh. Gue grogiii, Mar!"

"Dih alay." Canda Amara.

"Tatapan mata abang lo tuh lhooo. Bikin gue panas dingin."

"Ahahaha. Gapapa abang gue baik kok. Emang dari dulu kaya gitu, mukanya juga minim ekspresi. Tapi justru cocok sama lo yang petakilan."

"Ish kok lo ngomongnya gitu sih. Gue anggun gini juga."

Amara menatap jijik Yolan lalu diq pun menarik paksa tangan Yolan dan membawanya ke hadapan mamah, papah, serta abangnya.

"Dari mana aja kalian? Mamah panggil-panggil juga." Tegur Mamah Ami saat melihat kedatangan anaknya dan Yolan.

Yolan sempat melirik ke satu titik di mana cowok idamannya tengah duduk anteng.

Gue udah gila apa ya? Cuma mainan hp aja abangnya Amara keliatan ganteng banget.

"Lo duduk sini Yol." Ajak Amara.

Hi, Future!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang