Happy reading!!
***
TOK! TOK! TOK!
Yolan yang sedang tidur pulas mulai terusik suara gaduh itu. Awalnya Yolan abaikan tapi lama-lama suara gaduh di depan rumahnya itu makin heboh.
"YOLAN! KELUAR LO!"
Yolan pun membuka matanya dengan terpaksa lalu mendumel. "Siapa sih yang dateng ke rumah gue?! Gak sadar diri banget jadi tamu."
Walapun ogah-ogahan Yolan tetap beranjak dari kasurnya. Sambil berjalan Yolan menata rambutnya dan menjepitnya.
Cklek.
Setelah pintu terbuka, sebetik kemudian pipi Yolan mendapat sambutan.
PLAK!
Yolan jelas terbelalak kaget. Seketika nyawanya yang baru setengah langsung terkumpul penuh.
"Apa-apaan sih lo?!" amuk Yolan mulai kesal. Dia tidak tau salahnya apa, gak ada angin, gak ada hujan, tau-tau Anna datang ke rumahnya seperti orang kerasukan dan setelah dibukain pintu, Anna menampar pipinya.
"Dasar gak tau diri lo! Dibaikin malah ngelunjak!" balas Anna tak kalah emosi.
"Lo ngomong apaan sih?! Pagi-pagi dateng ke rumah gue main maki-maki orang. Situ waras?!" kesabaran Yolan yang hanya setebal tissu pun terpancing.
Yolan masih lelah kemarin habis sidang thesis nya. Dan sekarang malah ada manusia yang ngajak ribut!
"Lo ngapain masih kegatelan sama Adam?! Adam itu calon suami gue!"
Yolan menghela nafasnya panjang. Berusaha menenangkan diri. Kini dia tau pokok permasalahnya. Adam, si laki-laki biang kerok!
Yolan gak mau berdebat dengan Anna karena menurutnya hanya buang-buang waktu. Untuk apa mempermasalahin yang sebenernya tidak bermasalah?
"Kenapa lo diem?! bener kan ucapan gue?! dasar murahan!"
"Mba Anna denger baik-baik ya, saya males ribut sama mba. Kalo emang mba Anna cinta sama Adam, monggo. Ambil aja Adam nya mba. Lagian saya sama Adam udah lama putus--"
"Cuih! Sok suci lo!"
"Mohon jangan sela omongan saya Mba. Saya belum selesai menjelaskan. Biar masalahnya cepat clear dan selesai. Kemarin emang Adam sempet dateng ke rumah saya ngajak nikah lari, tapi saya tolak dengan tegas."
"Bohong! Buktinya Adam masih terus nolak dijodohin sama gue!"
Ya itu sih derita lo. Rasanya ingin sekali Yolan bilang gitu di depan muka Anna. Tapi Yolan tidak boleh melakukannya karena dapat memperburuk suasana.
"Mba, saya udah gak ngarepin Adam sama sekali. Saya juga gak pernah chat-chat dia apalagi kegatelan seperti apa kata mba tadi--"
"Lo masih naksir kan sama Adam? ngaku aja deh!"
Ya Allah mbaaaa. Apa kurang jelas ucapan gue?!! Apa lo gak ngerti bahasa manusia?? Apa perlu gue pake bahasa hewan?! Yg ada gue yg gak paham kalo pake bahasa hewan. Gimana sih! Kesel sendiri gue.
Makin ke sini, makin aneh aja deh lo mba. Dasar adiknya frozen.
"Yolan?"
Deg.
Lagi pusing-pusingnya nanggepin kelakuan Anna, badan Yolan mendadak kaku saat dengar namanya disebut. Suara itu sangat familiar di telinganya tapi sudah lama sekali tidak mendengarnya. Kalau tidak salah suara itu milik....
Seketika Yolan langsung mengangkat arah pandangnya. Yang awalnya Yolan Frustrasi, kini kedua mata Yolan berubah berbinar saat melihat seseorang yang berdiri tegap beberapa langkah di depannya.
"B-bang Wira??"
Anna kini malah bingung melihat air muka Yolan yang berubah 180 derajat. Kedua mata Yolan nampak berbinar dan sangking bahagianya mata Yolan sampai berkaca-kaca.
"BANG WIRAAAAA!" seru Yolan lari begitu saja meninggalkan Anna yang cengok di tempat.
Yolan mengabaikan Anna dan segera menghampiri Wira untuk memeluk lelaki itu.
Grep!
Yolan persetanan dengan Wira semisal nanti laki-laki itu marah, karena sudah memeluknya tanpa izin. Yolan hanya ingin meluapkan rasa senangnya karena bisa bertemu lagi dengan Wira.
"I-ini beneran bang Wira kan? Aku gak halu kan?" Yolan mengurai pelukannya lalu mendongak untuk memandang dengan sangat jelas wajah ganteng Wira yang sudah lama sekali tidak dia lihat.
Wira sudah pasti dibuat terkekeh mendengar pertanyaan konyol dari Yolan.
"Jelas-jelas kamu udah peluk saya. Apa masih kurang nyata?" tanya Wira sambil tersenyum geli.
Dengan bodohnya Yolan mengangguki hal itu. "Rasanya kaya mimpi." ucap Yolan lalu tiba-tiba nabok pipinya sendiri.
"Aduh! Sakit nih, berarti gue gak mimpi???" gumam Yolan.
Wira kembali tertawa melihat tingkah Yolan itu. Di matanya Yolan sangat menggemaskan.
Pengen banget saya peluk lagi.
Jangan! Yolan bukan bini lo Wira! Sadar!
Alhasil Wira hanya bisa memperhatikan wajah Yolan sebagai bayaran rasa rindunya selama ini.
"Ekhm." Tiba-tiba Anna menghampiri mereka. "Ini siapa Yol? Abang kamu?" tanya Anna membuat Yolan terbelalak habis-habisan. Matanya nyaris mau keluar sangking terkejutnya.
"Gak mau dikenalin ke aku nih Yol?" Anna menyenggol lengan Yolan sambil tertawa manja seolah mengajak guyon Yolan.
Wahh gak bisa dibiarin nih kutu air.
"HAHAHA. Ohya kenalin Mba Anna, ini Wira." ucap Yolan membuat Anna segera mengulurkan tangan ke arah Wira seanggunly mungkin.
"Wira calon suami aku mba."
HIYAH!
Wajah Anna langsung berubah redup saat mendengar kelanjutan dari Yolan.
Yolan yang melihat itu sangat tidak bisa menahan rasa gelinya. Yolan terbahak diatas wajah abu-abu monyet Anna.
"See? Jadi mulai sekarang mba Anna jangan salah paham lagi ya. Tenang aja, saya udah punya calon suami sendiri kok. Jadi mba Anna gak udah takut kehilangan Adam gitu. Okey Mba? Saya turut bahagia atas kabar pernikahan kalian. Semoga lancar sampai hari H dan semoga langgeng terus untuk rumah tangga mba Anna dan Adam." ucap Yolan dengan tersenyum tipis.
Yolan memang bercanda soal Wira adalah calon suaminya, tapi dia serius atas doa untuk pernikahan Adam dan Anna.
Terlanjur malu Anna pun langsung buang muka dan buru-buru pergi meninggalkan rumah Yolan.
Sementara Wira yang tak menyangka namanya akan dibawa-bawa oleh Yolan sebagai calon suaminya, kini menatap tajam ke arah Yolan.
Saat Yolan balik menatap Wira, Yolan pun memyengir kuda.
Oh no, siaga satu.
Kayanya gue salah ucap.
***
Yolan harus minta maaf noh, udah buat anak bujang baperr aw 😗😗
Masalah Adam clear yak? Apa masih mau lagi? Awokawok
Terimakasih atas vote dan komen kalian selama ini di setiap part kisah WiLan. Semoga kalian selalu suka dan antusias untuk baca kisah WiLan yaa😊😊
Sampai jumpa lagi di chapter selanjutnya. Babyeee<33
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Future!
Romance[Tamat] "Allahuakbar! Cowok siapa itu tadi, Mar?!" "Abang gue itu." "Sumpah demi apa?!" "Demi puja kerang ajaib." "SIALAN KENAPA LO GAK BILANG-BILANG KALO PUNYA ABANG GANTENG AMARA SAYANGGG!" *** Berawal dari yang katanya mau cari inspirasi buat skr...