sesuai janji aku, bakal ada 1 extra part yg aku publish di sini
wlpn agak lama yaa publishnya wkwkw
semoga suka, happy reading!!
***
"Sayang, mau makan siang apa?" tanya Wira saat mereka masih dalam perjalanan pulang setelah acara Yolan di kampus beberapa waktu lalu.
"Em apa ya."
"Jangan jawab terserah loh." celetuk Wira.
"Emang aku suka bilang gitu ya??" Kekeh Yolan.
"Kamu yang engga nyadar bilang gitu." wajah Wira masam melihat Yolan makin terkikik.
"Ih tapi kan itu wajar Mas, itu bahasa kalbu para perempuan tau. Malah aneh nanti aku gak pernah bilang gitu."
"Tapi buat kami para laki-laki itu bingung, Yang. Kalian bilang terserah terus kami kasih saran, kalian malah nolak. Mana suka minta saran yang lain lagi. Kenapa gak kalian aja yang nyari sendiri."
Tawa Yolan kembali pecah. Yolan benar-benar tidak sadar dengan kelakuannya. Ternyata begitu yaa, batin Yolan. Melihat Wira yang megerut sambil menyetir membuat Yolan gemas sendiri.
"Gapapa dong Mas, udah dibilang itu bahasa kalbu, bahasa cinta dari kita para cewek. Sabar-sabar yaaa Calon Suami ku." Ucap Yolan sengaja merayu Wira agar tidak ngambek. Yolan mengelus-elus sebelah rahang Wira.
Terdengar helaan nafas panjang dari Wira. Luluh udah luluhhh, mana bisa gak luluh.
Wira mengambil tangan Yolan itu lalu diciumnya punggung tangan Yolan.
"Jadi sekarang mau kamu mau makan apa?"
"Terserah."
Reflek Wira menoleh dengan tatapan tajamnya. Namun sedetik kemudian Wira kembali buang muka. Asli, gak bisa berubah secepat itu.
Yolan sudah terkikik karena berhasil meledek Wira.
"Engga, engga, Mas. Aku pengen makan katsuuuu."
"Nah gitu dong. Sejak kapan ada makanan Terserah di dunia ini, bikin susah laki-laki aja."
Yolan terkekeh.
***
Karena Yolan lagi ingin makan Katsu, Wira pun mengajaknya ke sebuah resto katsu yang ada di Mall. Sekalian biar habis itu mereka bisa jalan-jalan dulu.
Mereka berdua menyantap makanan itu hingga tidak tersisa. Diselinggi beberapa obrolan. Wira juga menanyakan terkait berkas-berkas yang perlu Yolan siapkan untuk pengajuan nikah mereka. Aw.
"Mas, aku deg-deg an dehh besok kalo kita pengajuan terus kita ditolak gimana?"
Wira tersenyum geli, memahami kegelisahan Yolan. Pasti ini pengalaman baru bagi Yolan pastilah berpikiran yang tidak-tidak.
"Kalo kata teman Mas sih gak mungkin ditolak, selama berkas kita lengkap dan aman. Kamu gak punya catatan kriminal dari polisi kan?" canda Wira.
"Ih ada Massss!"
"Yang bener? Kalo Mas boleh tau, kasus apa?" Jujur dalam hati Wira agak kaget saat Yolan berkata begitu tapi Wira tetap tenang. Mencoba dengarkan penjelasan dari Yolan.
"Aku penah mendobrak, menerobos, Mas, bahkan berusaha pembobolan untuk mencuri hati, Mas. Aihhhh!"
Wira terdiam. Wira menatap tanpa kedip Yolan yang kini tertawa sendiri.
"Ih kok kamu gak ketawa sih! Ah malu lah aku! Gak lagi bertingkah konyol gini." ucap Yolan begitu tidak lihat ada ekspresi dari Wira.
Setelah Yolan membuang muka, ngambek, malah barulah Wira terkekeh sambil geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Future!
Romance[Tamat] "Allahuakbar! Cowok siapa itu tadi, Mar?!" "Abang gue itu." "Sumpah demi apa?!" "Demi puja kerang ajaib." "SIALAN KENAPA LO GAK BILANG-BILANG KALO PUNYA ABANG GANTENG AMARA SAYANGGG!" *** Berawal dari yang katanya mau cari inspirasi buat skr...