Sebelumnya,
Jdi gini mengenai part 53-54:1. Aku gada bilang kalau ending dari kisah WiLan ini bakal di KK atau kisah WiLan di wp gakan aku tamatin
2. Memang aku buka lapak WiLan di KK, tpi hanya untuk part2 khusus saja atau 'part spesial' dan itu terserah kalian, mau baca atau tidak.
Biasanya 'part spesial' tidak terlalu berpengaruh dengan alur cerita yg di WP. Alias sebagai bumbu pelengkap saja supaya kisah WiLan semakin terkesan UWU:)
Sampai di sini apakah bisa dimengerti? Atau ada pertanyaan lagi?
Jujur aku ngerasa gak nyaman dgn beberapa komentar yg berkata2 kasar 😮💨😮💨
Untung aku ga terlalu ambil hati bngt, wlpn awalnya agak tersentil. Next time lebih kalem lagi ya gais, kita ga tau gmna keadaan mood seseorang. Be wise👍👍Oke cukup segini dulu woro2 nya
Happy reading!!
***
Yolan bersama team nya tengah siap-siap untuk berangkat. Kini Yolan bersama 1 seniornya bermana Hanif sedang memeriksa perlengkapan di mobil, yang hendak mereka bawa.
Namun tiba-tiba ada orang lain datang dan berkata, "Yolan dicari tuh."
Yolan pun mengalihkan fokus nya pada orang tersebut, yang bernama Resti.
"Sama siapa mba?"
"Komandan."
Yolan segera bersiap untuk keluar dari mobil. Lalu pamitan pada kedua seniornya jika dia menemui komandannya.
Selepas Yolan pergi, Resti yang menanggantikan posisi Yolan tadi.
"Gimana Nif? Barangnya udah aman semua kan? Aku lho semalem sampai gak tidur."
"Aman. Kenapa kamu gak tidur? Padahal kalo mau tidur, ya tidur aja. Gak ada yang ngelarang juga." Kata Hanif dengan nada yang biasa.
"Kalo aku tetep tidur siapa yang mau nyiapin semua ini? Emang Yolan mau? Anak manja gitu mana mau. Buktinya aja tadi berengkat dianter sama ibu nya sampe depan markas. Kaya anak SD aja."
Hanif pun terdiam, tidak menanggapi.
"Ini tas siapa Nif?" Tanya Resti seraya menunjuk tas carier berwarna hitam.
"Punya Yolan." Jawab Hanif.
"Gila gede banget tas nya. Dia bawa baju selesai atau gimana." Kekeh Resti.
"Emang tas mu gak gede? Orang kita disana hampir 2 minggu, wajah lah."
"Engga tuh. Tas ku biasa aja. Aku disana bisa nyuci, jadi bajuku bisa dipakai berulang kali." Balas Resti sambil bergerak turun dari mobil.
"Udah yuk, kalo udah siap semua kita berangkat sekarang aja. Biar gak keburu-buru nanti di bandara."
"Iya." Hanif pun menyusul, turun dari mobil dan kemudian jalan di belakang Resti.
Beberapa saat kemudian, semua team dan beberapa anggota yang ada di markas dikumpulkan di halaman depan. Mereka hendak melakukan apel sekaligus pamit dari team yang akan ke daerah Sebrang selama 10 hari.
Yolan baris, tanpa milih-milih siapa orang di sampingnya. Setelah melakukan GR, apel pun dimulai.
Setelah apel, Seluruh anggota markas berkumpul untuk berfoto bersama. Dengan senang hati Yolan memasang senyum lebarnya.
Saat hendak dijepret oleh kamera, ada sebuah tangan yang merangkul pundak Yolan. Dan pose setelahnya pun tangan itu tetap merangkul Yolan.
Yolan tidak masalah walaupun masih termasuk anggota baru. Justru menurut Yolan ini merupakan pendekatan senior-senior nya. Selama itu tidak berlebihan dan tidak merugikan Yolan.
Yolan menolehkan kepalanya, ternyata Gilang, Seniornya yang menjabat sebagai wakil komandan di markas.
"Ayo mas, bareng."
"Ayo." Gilang menerima ajakan Yolan.
Team Yolan yang terdiri dari Yolan, Hanif, Resti, Gilang, dan Pak Ardi pun bersalaman lalu mereka masuk ke 2 mobil yang sudah disediakan.
Yolan lagi-lagi masuk mana saja. Toh masih Junior, dia ngikut-ngikut aja.
"Yolan naik mobil ini aja." Kata Gilang seraya membawa tangan Yolan untuk mendekat.
Yolan tidak menolak. Lagi-lagi dia nurut. Namun entah perasaannya saja atau salah, Yolan merasa Resti menatapnya dengan tajam lalu masuk ke mobil yang sama.
Yolan duduk di belakang bersama Gilang dan Resti. Sementara di depan ada Hanif. Pak Ardi dimana? Saat mobil sudah jalan mereka bari sadar kalau tidak ada yang menemani pak Ardi.
Selama perjalanan dalam mobil itu banyak cerita. Lebih tepatnya Resti dan yang lain, yang cerita. Yolan hanya bagian menyimak.
Entah, Yolan yang biasanya cerewet ketika berada di antara orang-orang yang lebih cerewet dia akan menjadi seorang yang pendiam sekali. Wkwkw.
"Mau yang mana Yol?" Gilang menyodorkan sekantung berisikan jajan pasar yang diperoleh dari Hanif.
"Mau yang ini Mas." Ucap Yolan menunjuk sebuah bolu gulung warna-warni. Gilang pun mengambilkan itu dan menyerahkan pada Yolan.
Setelah itu Gilang mengambil sesuatu dan setelahnya memberikan keresek itu pada Resti.
"Aku cuma dapet sisaan nya doang." Kata Resti, menyeletuk.
"Mba mau bolu punya ku po?" Tawar Yolan berinisiatif. Kebetulan belum dimakan juga.
"Mana, aku mau. Kamu pilih lagi sendiri ya." Kata Resti seraya memberikan keresek itu pada Yolan.
Yolan menerima saja. Yolan kembali memilih jajanan yang ada di dalamnya.
"Ini aku masih punya lagi Yol. Jadikan satu aja." Kata Hanif, memberikan jajanan lainnya pada Yolan.
***
Setelah hampir satu jam perjalanan akhirnya sampai di bandara. Di sana mereka tidak perlu menunggu lama karena sudah diperbolehkan masuk pesawat.
Pak Ardi membagikan tiket pada setiap anak. Setelah itu mereka mencari tempat duduk masing-masing.
"Kalian pada dapet kursi nomer berapa? Ada yang dapat samping jendela engga?" Tanya Resti pada semua anak.
"Punya ku mba, seat A."
"Wahh boleh tuker gak Yol?"
"Boleh-boleh aja mba."
"Kepada harus tuker sih Res? Temlat duduknya sama ini." Timpal Hanif.
"Aku pengen foto-foto awan buat story. Ya gak Yol?"
"Ha? Iya mba, betul."
Yang lain tidak ada yang mengomentari lagi. Mereka pun mencari tempat duduk sesuai tiket yang sudah Pak Ardi berikan.
Yolan mulai duduk di kursinya dengan tenang. Selagi menunggu penumpang yang lain, Yolan sempat mengabadikan foto landasan udara.
Sejenak dia teringat seseorang.
Apakah Bang Wira lagi dinas di daerah sebrang juga? Biasanya tentara biasa dinas di sana.
Apa bisa dia ketemu Bang Wira di sana?
Yolan kangen Wira.
Namun Yolan tak ingin terlalu berlarut-larut. Fokusnya kini untuk pelatihan PFA nya lebih dulu.
Kalau memang sudah berjodoh, gak akan kemana.
Mau sejauh apapun, dia pasti kembali.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Future!
Romance[Tamat] "Allahuakbar! Cowok siapa itu tadi, Mar?!" "Abang gue itu." "Sumpah demi apa?!" "Demi puja kerang ajaib." "SIALAN KENAPA LO GAK BILANG-BILANG KALO PUNYA ABANG GANTENG AMARA SAYANGGG!" *** Berawal dari yang katanya mau cari inspirasi buat skr...