024: (happy) graduation

117K 10.2K 1K
                                    

Bagian Yolan sama pak Adam dinner gak aku ceritain ya. Ntar kelamaan. Kan pada nungguin bang Wira wkwkwk

But, jawabannya bakal ada di chapter ini.

Oke mari kira sambitttt.... bang Wira!!😄😄

Playlist today:
Now I Know, Kaleb j

***

Beberapa bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa bulan kemudian.

Hari yang paling Yolan tunggu-tunggu bersama ribuan mahasiswa lainnya. Di mana mereka semua menggunakan toga di dalam sebuah auditorium.

Acara wisudaan berjalan dengan Khidmat dan lancar. Menjadi suatu kebangga pada hari ini Yolan naik ke atas podium memberi beberapa sambutan sebagai perwakilan dengan nilai IPK tertinggi tahun ini.

Yolan nampak sangat cantik dan anggun dengan kebayanya berwarna rose gold dan Amara pun tak kalah manisnya dengan kebaya berwarna ungu soft. Keduanya kini berjalan berdampingan ke luat auditorium karena acara telah selesai.

"Bokap nyokap lo dateng Mar?"

Amara mengangguk dengan antusiasnya. "Bokap nyokap lo? Dateng gak?"

Lain dengan Amara yang nampak sumringah, justru Yolan kelihatan lesu saat ditanyai kehadiran kedua orangtuanya.

"Kayanya gak dateng. Semalem aja ngabarinnya mereka masih di Sydney."

Tau jika temannya itu sedang sedih Amara langsung merangkulnya. "Gapapa! Kan masih ada keluarga gue. Lo udah gue anggep keluarga gue sendiri Yol."

Yolan tersenyum. Dia hanya manggut-manggut saja.

"Ayo. Bokap nyokap gue nunggu di sana kayanya."

Kedua perempuan cantik itu berjalan lagi. Sepanjang mereka mencari orang tua Amara, tak jarang ada yang memberikan buket bunga untuk Yolan dab mengajak berfoto.

"Aduhh si paling artis. Banyak amat fans nya buk." Ledek Amara.

Yolan terkekeh malu. Apalagi melihat Amara yang kini harus membantunya membawakan kado-kado itu.

"Ntar lo boleh pilih deh, mau yang mana." Kata Yolan.

"Bener ya. Pajak udah gue bawain nih."

"Iyaaa." Tawa Yolan.

Berhubung bawaan Yolan sangat banyak, Yolan meminta Amara untuk ke mobilnya sebentar. Menyimpan semua hadiah-hadiah itu.

Setelah itu baru mereka lanjut mencari Ami dan Prabu. Hingga tak lama mereka pun berhasil melihat sosok paruh baya yang masih nampak bugar.

"Papah!" Seru Amara sangking senangnya.

Amara langsung berlari menghamburkan pelukannya ke Prabu.

"Aduh aduhh. Princes Papah cantik banget hari ini." Puji Prabu pada Amara.

Hi, Future!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang