Part 10

13.6K 1.3K 188
                                    

Haechan terbangun lebih dulu dari Jisung, melihat jika lelaki itu masih terlelap dengan nyaman. Haechan memilih untuk membiarkan Jisung tidur lebih lama. Haechan bergerak cepat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, lima belas menit kemudian ia lalu keluar namun Jisung ternyata belum terbangun.

Haechan memilih untuk keluar kamar dan menyiapkan makan malam, namun ia tersentak kaget saat melihat anak keduanya tengah duduk di depan pintu seraya memeluk kakinya.

"Minhae" panggil Haechan setelah dapat mengendalikan dirinya.

"Mommy, papa Ji dimana?" Tanya Minhae antusias.

"Masih tidur" jawab Haechan seraya menunjuk Jisung yang masih terlelap dikasur. "Dan sejak kapan kau memanggil paman Jisung dengan sebutan papa?" Tanya Haechan penasaran yang kini telah berlutut didepan Minhae.

"Tadi malam, papa Jisung yang mengatakan untuk memanggilnya papa" jawab Minhae bersemangat. "Mommy dan papa sudah buat adek buat Minhae?" Tanya Minhae antusias, yang membuat Haechan terbelak dengan mata ngeri.

"Siapa yang mengajarkan Minhae bicara begitu?" Tanya Haechan. "Aunty Sunny, aunty bilang jika mau adik Minhae harus membiarkan mommy tidur dengan daddy atau papa baru setelah itu mommy bisa memberikan Minhae adik" jelas Minhae.

Haechan hanya dapat tertawa kering dihadapan Minhae, namun dalam hatinya kini ia tengah mengeluarkan sumpah serapah untuk Sunny. "Minhae kan sudah punya adik, Yuchan kan adik Minhae" ujar Haechan.

Minhae langsung cemberut dihadapan Haechan, "iya sih, tapi Yuchan itu lebih senang dengan Haemin noona. Aku ingin adik laki-laki yang keren sepertiku" jawab Minhae.

"Kalau ingin punya adik laki-laki yang keren, maka Minhae juga harus jadi kakak yang keren" suara Jisung tiba-tiba terdengar di belakang Haechan.

"Papa" pekik Minhae girang, ia langsung mengarahkan langkahnya mendekati Jisung yang langsung dengan sigap Jisung angkat Minhae dalam gendongannya.

"Papa, sudah bangun?" Tanya Minhae riang.

"Hm sudah, Minhae sudah mandi?" Tanya Jisung yang dibalas gelengan kepala oleh Minhae.

"Mandi sama papa mau" ajak Jisung.

"Mau" jawab Minhae tanpa ragu.

"Kalau begitu ayo pergi mandi" ucap Jisung, Jisung lalu menoleh pada Haechan, Cup "morning hyung" sapa Jisung lembut sebelum membawa Minhae menuju kamarnya sesuai arahan bocah kecil itu.

"Selamat pagi" jawab Haechan, entah kenapa melihat interaksi Jisung dan Minhae membuat hatinya terasa hangat. Minhae itu jarang bersikap manja begini Haechan akui sifatnya itu agak aneh, dan Jaemin pun aneh jadi jika anak mereka benar-benar aneh pun Haechan tidak akan heran.

Namun melihat Minhae bersikap manja seperti anak seusianya, dan Jisung bersedia memanjakan putranya tanpa syarat bagaimana Haechan tidak bahagia. Bahkan sikap Jisung tadi seperti mereka ini adalah pasangan yang sudah menikah.

"Melamun apa kau pagi-pagi?" Suara Koeun menyadarkan Haechan dari acara lamunannya.

"Noona sudah bangun?" Tanya Haechan heran.

Koeun menatap Haechan dalam, "kenapa heran melihat noona bangun pagi, ya terima kasih pada orang yang menjerit-jerit semalam seraya berteriak 'more...more jisungah'' sahut Koeun dengan nada sewot.

Haechan menutup matanya, dia lupa jika kamar Koeun ada di sebelahnya. "Mian noona" ujar Haechan tidak enak hati.

"Kau semalam beringas sekali ya" ledekan Koeun terus berlanjut nampaknya wanita itu benar-benar jengkel akan kegiatan Haechan dan Jisung semalam.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang