Part 14

12.6K 1K 217
                                    

Haechan memijat keningnya kepalanya tiba-tiba terasa sedikit pusing. Tapi nampaknya semua member masih asyik mengobrol entah apa. "Hm, aku kembali ke kamar duluan" pamit Haechan.

"Bersama hyung saja, kebetulan hyung juga mau kembali" ajak Winwin yang disetujui oleh Haechan. Selepas pamit dengan para member, yang artinya mereka satu persatu mengecupi bibir Haechan, keduanya lalu kembali ke kamar bersama-sama, Winwin menatap Haechan khawatir pasalnya saat ini Haechan tengah menyandarkan punggungnya didinding lift seraya menutup matanya.

"Sayang, kau okey?" Tanya Winwin khawatir.

"Tidak apa, mungkin karena jadwal tidurku yang tidak beraturan minggu ini membuat kondisi ku sedikit menurun" jawab Haechan menenangkan Winwin.

"Ugh" ringis Haechan pelan saat akan keluar dari lift.

Winwin memegang lengan Haechan saat ia lihat lelaki itu hampir terjatuh, "ayo hyung bantu" ujar Winwin seraya memapah Haechan. Namun baru setengah perjalanan Haechan sudah menumpuhkan seluruh badannya ke arah Winwin.

"Hey, sayang kau benar baik-baik saja?" Tanya Winwin semakin khawatir. Namun Haechan hanya diam seraya mendusel-dusel kepalanya di dada Winwin. Pada akhirnya Winwin memasukkan Haechan kedalam kamarnya dan Kun. Ia juga tidak melihat kartu kamar Haechan, nampaknya Haechan lupa memintanya pada Jaemin tadi.

Karena kamarnya adalah kamar double twin jadi ia baringkan Haechan di kasurnya, selepasnya ia memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Kun yang baru kembali ke kamar cukup terkejut melihat Haechan berbaring di ranjang Winwin. Tatapannya melembut saat ia lihat Haechan yang tertidur tanpa selimut, dan bajunya sedikit tersingkap. Mata Kun menatap pada luka di perut Haechan, ia pandangi bekas luka itu dengan sendu. "Maaf karena tidak ada disisimu saat masa-masa sulitmu" bisik Kun lirih seraya mengelus luka di perut Haechan pelan.

"Ugh" ringis Haechan pelan. Kun tersenyum lembut pada Haechan saat melihat matanya yang mulai terbuka, namun Kun tertegun saat ia melihat pandangan Haechan yang tidak fokus.

"Hm, ini syappa" ujar Haechan seraya menyipitkan matanya. "Kun Hyung" pekik Haechan riang saat ia berhasil menebak orang dihadapannya.

"Haechan, kau mabuk?" Tanya Kun heran.

"Hm... Tidaak tuh kan Echan tidak minum alkohol heheheheh hik" jawab Haechan sambil cegukan.

Kun menelan ludahnya kasar saat ia melihat Haechan yang bertingkah imut dihadapannya, "tidur lagi ya" ujar Kun seraya menarik selimut dan menutupi tubuh Haechan.

"NOOOO" teriak Haechan nyaring. "Echan ndak mau bobok lagi yung" ujar Haechan dengan nada merajuk. Kun semakin pusing dibuatnya, pasalnya ia tidak kuat menghadapi tingkah imut Haechan yang seperti ini.

"Trus Haechan mau apa?" Tanya Kun lembut.

"Gendong" pinta Haechan seraya merentangkan tangannya. Kun mengangguk lalu berjongkok di depan Haechan ia berencana menggendong Haechan ala Piggy back.

Namun Haechan tidak kunjung naik, jadi Kun menoleh kebelakang dan melihat Haechan yang tengah menatapnya kesal. "Mau gendong depan hik... Ndak mau di belakang yung" ujar Haechan dengan nada sebal.

Kun mengangguk paham lalu menggendong Haechan ala koala, Haechan terkikik senang lalu menaruh kepalanya di ceruk leher Kun. Kun membawa Haechan sembari berputar-putar di sekitar kamar. Namun tiba-tiba tubuh Kun menegang saat ia merasakan jika Haechan tengah menjilati lehernya.

"Emmmh...sayang jangan di....ehmm...jilat" ujar Kun susah payah, bukannya berhenti Haechan kini malah sudah mulai mengulum kuping Kun dengan sensual.

"Ehm...." Desah Kun berusaha mengontrol dirinya, ia duduk di sofa dengan posisi Haechan duduk dipangkuannya. Kun menarik Haechan dari ceruk lehernya, dapat ia lihat kini Haechan tengah menatapnya dengan marah.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang