Part 38

7.5K 808 190
                                    

Sehwa membuka matanya perlahan, entah berapa lama ia tak sadarkan diri. Ruangan ini sudah nampak sepi karena hanya tersisa dirinya, Mark, Jaemin dan Jisung. Sehwa memandang Mark dengan sendu, air matanya mengalir, membuatnya terisak lirih.

Mark yang mendengar suara isakan Sehwa beranjak dari duduknya lalu berdiri tepat di hadapan wanita itu "kau menangis untuk apa, percuma kau lakukan tidak ada yang akan bersimpati atas keadaan mu" ujar Mark dingin.

Jaemin dan Jisung yang melihat dan mendengar perkataan Mark hanya diam dan kembali pada aktivitas mereka sembari memasang telinga mereka baik-baik.

"Aku bukan menangisi hal itu" jawab Sehwa lemah, "aku menangisi kebodohan ku yang tidak bertindak cepat melenyapkan nyawa Lee Haechan" jawab Sehwa seraya memandang tajam ke arah Mark.

Mark terkekeh sinis, "kau pikir bisa melakukannya selama masih ada kami yang bisa melindunginya" jawab Mark dengan nada santai, tapi tangannya sudah mengambil sebuah besi panas yang memang sengaja dibakar dalam bara api disamping Sehwa.

Mark mengambilnya lalu menatap Sehwa dengan senyum teduh, "kau belum bermain dengan ini-kan kemarin" ujar Mark yang mulai menempelkan besi panas itu di pipi Sehwa.

"AAARRGGGHHHH" jerit Sehwa lemah.

"Suara mu kurang keras, bagaimana jika minum dulu, dengan sengaja Mark menyalakan keran air dipojok ruangan lalu dengan langkah pasti ia menghampiri Sehwa dan memasukan selang air kedalamnya.

Sehwa sudah tersedak berulang kali namun Mark masih belum mematikan kran airnya. Perut Sehwa terasa kembung dengan air kran yang terus masuk melalui mulutnya. Pasalnya Mark dengan sengaja menahan agar kran air itu tetap ada didalam mulutnya.

"Sudah" tanya Mark dengan nada senang.

"UHUUK.....UHUUK.... UHUUKK" Sehwa hanya dapat terbatuk hebat akibat ulah Mark. Ia memandang Mark dengan tatapan sendu, "kenapa kau bisa sejahat ini padaku" tanya Sehwa lemah.

Mark memandang Sehwa tidak mengerti, "aku jahat? Kalau aku jahat lalu kau apa?" Tanya Mark penuh penekanan. "Min Sehwa jika kau bukan yang memulai semua ini kau pikir nasib mu akan seperti sekarang" jawab Mark dingin.

"Aku melakukannya karena aku mencintaimu, aku hanya ingin kau melihat ku, kenapa kau bisa mencintai Lee Haechan tapi aku tidak. Dia juga tidak lebih baik dariku, ia membagi hatinya untuk banyak orang, dan ia bahkan juga bisa bersikap sangat kejam" entah kekuatan dari mana tapi Sehwa berhasil mengeluarkan semua gundah dihatinya di hadapan Mark.

"Karena dia Lee Haechan, dan karena aku mencintainya hanya itu jawabannya" jawab Mark singkat namun membuat Jisung dan Jaemin menyeringai senang mendengar jawaban Mark.

Namun berbanding terbalik dengan Sehwa yang merasa dadanya begitu sesak seolah akan memuntahkan darah dari mulutnya. "Jika kita bertemu lebih dulu, akankah kau membalas perasaanku" tanya Sehwa berharap Mark akan menjawab sesuai dengan keinginannya.

Namun nyatanya Mark menggeleng, "kau mungkin mencintaiku karena segala kelebihan ku yang kau lihat, tapi Haechan ku selalu mencintai ku karena segala kekurangan ku" ujar Mark seraya tersenyum lembut membayangkan wajah Haechan, "selamanya akan selalu dia" tambah Mark yang membuat Sehwa tertawa kesetanan.

"HAHAHAHHAHAHAHA" tawa Sehwa menggelegar di seluruh ruangan terdengar menyedihkan dan sedikit seram. "Kau pun terobsesi padanya" ujar Sehwa mengejek.

"Kau benar, karena itu daripada tidak memilikinya sama sekali aku lebih bersedia membaginya dengan para member ku" jawab Mark santai.

Brak

Haechan masuk bersama Chenle, Johnny, Yuta dan Winwin matanya memicing saat melihat Mark yang nampak asyik mengobrol dengan Sehwa. "Winwin hyung aku tidak suka matanya, ia menatap milikku seolah menelanjanginya" ujar Haechan pada Winwin seraya menunjuk pada Sehwa.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang