Part 24

8.2K 918 133
                                    

Haechan terbangun tengah malam entah kenapa tiba-tiba dia ingin tidur sambil memeluk Sungchan. Namun masalahnya ia sedang tidur di dorm Ilichil bersama Kun. Tiap malam ia pasti tidur dengan Kun, jika tidak hyungnya yang satu itu akan mual-mual serta muntah sampai lemas.

"Hiks...hiks..." Tanpa sadar air mata Haechan luruh begitu saja, ia benar-benar rindu Sungchan.

Kun yang terusik akan suara tangisan segera membuka matanya, "sayang kenapa menangis?" Tanya Kun seraya menghapus lembut air mata Haechan.

"Hiks...kangen Sungchan" jawab Haechan lirih.

"Okey kita telpon Sungchan agar tidur disini" ujar Kun, "Jangan menangis lagi ya" lanjut Kun yang membuat Haechan segera menghapus air matanya.

Tidak butuh waktu lama untuk Sungchan datang ke dorm Ilichil, untung saja ia menginap di dorm Dream.

Doyoung mengerutkan keningnya kala mendengar suara bel, "orang gila siapa bertamu semalam ini" omel Doyoung.

"Sungchan" pekik Doyoung kaget.

Sungchan tersenyum, "Haechan hyung dan Kun hyung meminta ku untuk datang" ujar Sungchan menjelaskan, Doyoung mengangguk paham.

Tok tok

Sungchan mengetuk pintu kamar itu sebentar sebelum ikut masuk, wajahnya langsung tersenyum cerah kala melihat Haechan yang tengah menatapnya dengan wajah bahagia. Sungchan pikir awalnya Haechan akan tidur ditengah dengan ia dan Kun yang disisi pinggir. Namun ternyata malah ia yang ditengah dan dipeluk Haechan dari kiri dan Kun di kanan. Keduanya sudah tertidur lelap namun Sungchan masih belum dapat menutup matanya, ia masih asyik menatap wajah bayi Haechan yang tengah terlelap.

Kepergian Haemin membuat Haechan sering menunjukkan wajah sedih dan tak bersemangat. Namun sejak sikap aneh Kun mood Haechan sedikit berubah setiap hari ia nampak dalam suasana hati yang baik terus.

"Berbahagialah hyung, ada kami yang akan selalu menjagamu" bisik Sungchan lembut.

-------++++-----

Sehwa mengerutkan keningnya saat keluar dari kamar mandi, lampu kamarnya telah dalam keadaan gelap. "Apa mati lampu" batinnya. Namun ia mencoba untuk menyalakan saklar lampunya, saat cahaya terang menghiasi kamarnya matanya hanya dapat terbelak melihat banyak tikus mati dengan darah berceceran dimana-mana.

"Aaaaaaaaaaaaaaaa" Sehwa menjerit ketakutan melihat semua tikus-tikus mati yang ada di kamarnya. Jadi dengan cepat ia berlari keluar dari kamarnya dan memanggil asisten rumah tangganya. Sedangkan diseberang kamar Sehwa, Seunghan tengah tersenyum menyeringai melihat wanita itu ketakutan.

"Ini belum seberapa, secara perlahan aku akan membuatmu menjadi gila sampai hanya kematian yang akan kau pilih, namun saat kau ingin mati aku akan melakukan berbagai cara untuk membuatmu tetap hidup. Neraka masih terlalu cepat untuk kau kunjungi ...hahahahahha" tawa Seunghan menggema dikamarnya.

Sedangkan Sehwa tengah menggigil rasanya ia benar benar marah saat bayangan tikus-tikus itu hadir dalam pikirannya. "Siapa yang melakukan hal ini padaku, berani sekali orang itu mempermainkan ku" batinnya risau.

Ting

Unknown
Bagaimana hadiahku....!
Ini awal dari balas dendamku!

Sehwa meremat handphonenya dengan erat, dengan segera ia hubungi nomor orang yang mengirimnya pesan, namun sialnya nomor itu tidak aktif lagi. Dengan cepat ia blokir nomor itu agar tidak bisa mengganggunya lagi. Sehwa menggigit kuku jarinya seraya meringkuk diatas sofa, namun bukan wajah ketakutan yang ada diwajahnya justru wajah penuh amarah yang ada disana.

------++++-----

Doyoung tengah memijat kepalanya saat Kun tiba-tiba meminta untuk di masakan sesuatu. "Kau kan bisa masak sendiri" ujar Doyoung.
Kun menggeleng, "aku ingin makan masakan mu" ujar Kun dengan nada merajuk.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang