Part 01

28.4K 1.5K 547
                                    

"Haechan dengar appa semua akan baik-baik saja, ingat kau sudah bertahan dan berjuang sejauh ini. Jangan khawatir appa, omma dan noona mu ada disini" ujar pria paruh baya itu pada putra bungsunya sebelum kesadaran putranya terenggut.

"You can wait outside Mr. Lee, the operation will start now" ujar seorang perawat meminta agar Tuan Lee keluar.

"Ya" jawab tuan Lee singkat, ia pandangi putranya untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya ia melangkah keluar dari ruang operasi.

Itu adalah kejadian lima tahun lalu. Kejadian dimana Haechan berpikir bahwa ia mungkin tidak akan ada lagi di dunia ini, namun ucapan appanya benar selama ia tidak menyerah maka harapan itu masih ada.

Tapi sekarang Haechan hanya dapat menatap peristirahatan terakhir sang ayah dengan sendu, "meski sebentar aku senang bisa bersama appa disisa akhir hidup appa" ujar Haechan lirih, rintik air hujan yang jatuh mengenai dirinya pun diabaikan olehnya. Ia masih ingin berada ditempat ini, sebelum besok ia harus kembali ke korea.

"Sudah limat tahun" bisik Haechan lirih. Dua tahun selepas kepergian dirinya, info tentangnya yang awalnya memutuskan vakum berubah menjadi pengunduran diri dan keluar dari grup dimana terdapat orang-orang yang dicintainya.

Namun Haechan tidak menyesal mengambil keputusan besar itu, ada hal berharga yang harus dijaganya. Karena itu ia harus melepas salah satunya ketika ia diminta untuk memilih.

"A good person will grant the best place in Heaven. My deepest condolences for your loss" ujar seseorang dari belakang Haechan yang kini tengah memegangi payung untuk melindungi Haechan dari rintik Hujan.

"Thanks Pete, For being so good to me all this time" sahut Haechan seraya tersenyum sendu pada pemuda dibelakangnya.

"Are you sure to come back to Korea tomorrow" tanya Pete, dia sebenarnya tunangan Koeun. Pemuda ini datang kemari pasti juga karena Koeun yang meminta.

"I have to go back, there's a good job there" jawab Haechan lirih.

"You know you can stay here, if you don't want to come back" jawab Pete berusaha meyakinkan Haechan.

"No, I have to" jawab Haechan penuh keyakinan.

"Then what about the three of them?" Tanya Pete.

"They're smart kids they'll understand" jawab Haechan, "thank you for worrying about us" lanjut Haechan.

"Doesn't matter" jawab Pete.

Pembicaraan mereka selesai sampai disana, awalnya hanya Haechan dan tiga yang disana yang akan kembali. Namun Koeun yang mengkhawatirkan tentang Haechan akhirnya memilih untuk kembali ke Korea bersama Haechan.

"Mommy, Are we really going to live in Korea?" Tanya seorang gadis kecil pada Haechan.

"Lee Haemin bukankah sudah kubilang berhenti berbicara dengan bahasa inggris kau harus melatih cara bicaramu jika tidak ingin kesulitan berkomunikasi dengan orang korea" tegur Haechan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lee Haemin bukankah sudah kubilang berhenti berbicara dengan bahasa inggris kau harus melatih cara bicaramu jika tidak ingin kesulitan berkomunikasi dengan orang korea" tegur Haechan lembut. "Dan panggil aku papa, kau akan dipandang aneh oleh anak-anak lain di korea jika memanggil lelaki seperti ku dengan sebutan mommy" ujar Haechan mencoba memberi pengertian.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang