Part 21

8.7K 920 159
                                    

Haechan tertidur nampak tidak nyaman, matanya yang tertutup bergerak gelisah,  keningnya nampak berkerut dahinya dihiasi dengan keringat-keringat halus. Nampaknya dalam tidurnya ia Tengah bermimpi sesuatu yang buruk. Wajah Haechan semakin terlihat buruk ketika mulutnya seolah tengah berteriak memanggil sesuatu.

"HAEMIN" jerit Haechan yang langsung terduduk. "Hah...hah....hah...." Haechan mencoba menarik nafas sebanyak mungkin. Matanya mengedar di sekeliling ruangan, ia tahu yang barusan terjadi hanya mimpi buruknya namun perasaan takut tetap terasa. Jadi dengan cepat Haechan turun dari tempat tidur lalu berlari keluar dorm Dream tanpa alas kaki.

"Haechan hyung" panggil Jisung yang melihat Haechan yang tengah berlari kesetanan.

Jisung langsung berdiri diikuti member lain guna mengejar Haechan yang saat mereka lihat tengah naik ke lift. "Lantai 10, dia mau ke dorm Ilichil?" Tanya Renjun. Jadi dengan cepat tujuh lelaki itu naik lift sebelahnya dan menuju lantai sepuluh juga.

Haechan menggedor pintu dorm dengan brutal, rasa dingin di kakinya bahkan ia abaikan begitu saja. Fokusnya hanya untuk menemui putri satu-satunya. Namun pintu dorm yang tak kunjung terbuka membuatnya semakin frustasi.

Jaemin dan member NCT yang lain langsung berlari kearah Haechan yang masih sibuk menggedor pintu dengan brutal. Dengan sigap Jaemin menggenggam tangan Haechan yang masih menggedor pintu, "Haechan tenang" ujar Jaemin.

Haechan yang masih dalam kondisi panik langsung merengek pada Jaemin, "Jaemin ..Jaemin aku ingin bertemu Haemin, hyungdeul kemana ....kenapa pintunya tidak kunjung dibuka".

Sungchan segera menekan bel di samping pintu, tak lama akhirnya pintu dibuka. "Astaga bisakah kalian datang dengan manusiawi" omel Jungwoo. Namun Haechan yang memang sudah tidak sabar langsung berlari masuk ke dalam dorm setelah mendorong Jungwoo pelan.

Jungwoo memandang Haechan bingung, "Haechan kenapa?" Tanya Jungwoo, yang lainnya hanya mengendikan bahu mereka karena memang mereka juga tidak tahu.

"Haemin-ah" teriak Haechan saat melihat putrinya yang sedang makan sereal. Tanpa ragu Haechan mendatangi putrinya lalu memeluk gadis kecil itu dengan erat.

"Hiks... syukurlah" ujar Haechan lega. Tingkah Haechan menjadi perhatian dari member lain, "sayang, kau kenapa" tanya Jaehyun khawatir, "juga kenapa tidak memakai alas kaki, cuaca sedang dingin akhir-akhir ini" nasehat Jaehyun.

"Aku bermimpi buruk hyung, aku bermimpi Haemin pergi meninggalkan ku" jawab Haechan yang masih memeluk Haemin dengan erat, gadis kecil itu paham jika ibunya habis bermimpi buruk tentangnya jadi segera ia elus punggung mommynya dengan tangan kecilnya.

"Mom it's okay, i'm here mom" ujar gadis kecil itu, suara kekanakan yang keluar dari mulutnya membuat semua orang dewasa disana tersenyum cerah.

Haechan pada akhirnya hari itu memilih untuk mengambil cuti, ia tidak mau jauh dari putrinya barang sedetik saja. Member NCT pun mengangguk paham, mereka tidak bisa memaksa Haechan juga kan. Apapun yang diminta pemuda manis itu selalu menjadi perintah yang tidak bisa dibantah dengan alasan apapun kan.

------+++------

Seunghan memandang bangunan tinggi dihadapannya dengan tatapan bingung. Dia tidak mau melakukan hal ini, sama sekali tidak namun ibunya harus segera dioperasi dan wanita itu memintanya untuk segera menghabisi Haechan jika ingin ibunya segera di operasi.

Jadi dengan penuh tekad Seunghan melangkah menuju lantai 10, lantai dimana Haechan saat ini berada. Satu kamar apartemen yang di sewa Sehwa, tempat dimana ia harus melakukan aksinya. Seunghan menatap cahaya didepannya dengan datar, "maafkan aku Haechan sunbaenim, tapi ini demi ibuku" ujar Seunghan sebelum melangkah pergi. Topi hitam dan masker hitam yang dipakainya ia benarkan sekali lagi sebelum keluar dari kamar itu. Seunghan melangkah lewat tangga darurat, langkahnya begitu cepat dan terburu-buru.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang