Part 27

7.9K 883 98
                                    

Sungchan memandang pemuda dihadapannya dengan pandangan menyelidik, namun ia tidak menemukan satu kejanggalan pun akan kejujuran pemuda ini padanya. Dari tatapannya Sungchan bisa menilai jika pemuda ini memang tidak punya motif apapun, namun bukan berarti Sungchan akan mempercayai pemuda ini seratus persen.

"Lalu kenapa kau mengatakan hal ini kepadaku, jika kau mengetahui rencana pelacur itu sudah pasti kau adalah orang yang dipercaya olehnya" ucap Sungchan menyimpulkan.

Seunghan menggeleng, "tidak hyung, ia memberi tahu rencananya karena awalnya ia berniat memerintahkan ku. Bukan berarti dia percaya padaku" jawab Seunghan cepat.

"Kenapa dia bisa memerintahkan dirimu, ia memberimu sesuatu?" Tanya Sungchan.

Seunghan mengangguk, "dia membayar biaya operasi ibuku" jawab Seunghan lirih.

Sungchan menghela nafasnya pelan, "berapa banyak dia membayar mu?" Tanya Sungchan.

"Cukup banyak, mungkin hampir satu milyar won" jawab Seunghan.

"Cukup banyak untuk ukuran seorang dancer, apa latar belakangnya?" Tanya Sungchan.

Seunghan menggeleng karena memang ia tidak tahu, "Seunghan apa saja yang sudah kau lakukan untuknya" tanya Sungchan, namun Seunghan hanya tersenyum sendu, "aku akan mengatakan semuanya padamu suatu hari nanti" jawab Seunghan.

"Mianhe hyung, bukan aku tidak siap menerima hukuman ku tapi aku belum membuat wanita itu menderita aku hanya akan menebus kesalahanku ketika wanita pelacur itu mendapatkan balasannya" batin Seunghan.

"Menurut mu kapan ia akan melancarkan aksinya?" Tanya Sungchan.

"Pesta tahunan SM menurutku hyung" jawab Seunghan beropini.

"Baik aku akan diskusikan masalah ini dengan hyungdeul ku, akan ku kabari kau lagi nanti" ujar Sungchan lalu beranjak akan pergi.

"Hyung, jangan pernah biarkan Haechan-ssi sendirian, wanita itu bisa sangat nekat jika ia kepepet" saran Seunghan sebelum Sungchan pergi.

"Baik aku mengerti, terima kasih akan saran mu" jawab Sungchan setelahnya ia benar-benar pergi dari sana.

-----++++-----

Sehwa meraba tengkuknya yang tiba-tiba merinding, matanya melirik pada jendela kamarnya yang masih terbuka jadi dengan cepat ia turun lalu, menutup jendela kamarnya.

Blep

"Bibi, kenapa lampu kamarku mati" teriak Sehwa dari dalam.

"BIBI, LAMPU KAMAR KU MATI COBA CEK SEKERING LISTRIKNYA" teriak Sehwa dengan kencang namun tetap tidak ada jawaban dari sang asisten rumah tangganya.

Sehwa menggertakkan giginya kuat saat ia merasa sesuatu yang aneh akan terjadi.

WRAAAMMM

Auman keras yang terdengar tepat di depan mukanya membuat dia tersentak mundur, namun dari arah atas tiba-tiba ada potongan kepala dengan rambut panjang menghadang langkahnya.

"ARRRGGGHHHH" jerit Sehwa ketakutan.

Mata Sehwa tiba-tiba terbuka ternyata tadi dia hanya bermimpi, namun kini matanya menjadi membulat saat ia melihat seesuatu  yang menyeramkan di kaca kamarnya.

"ARRRGGGHHHH.....AAARRGGGHHHHHH" jerit Sehwa ketakutan. "BERHENTI MENGGANGGU KU, KENAPA KAU MENGGANGKU DASAR LEE HAEMIN SIALAN" Jerit Sehwa kesetanan seraya menjambak rambutnya frustasi. Dengan segera ia turun dari kasurnya lalu mencoba menghapus darah yang ada di cermin. Namun mata Sehwa membulat saat darah yang tadinya terlihat kering kini mengalir deras bagaikan sungai.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang