Part 15

11.9K 1.1K 116
                                    

Haechan terbangun tanpa Winwin disisinya namun ia sudah dalam keadaan bersih, entah Kun atau Winwin yang membersihkan dirinya ia tidak masalah. Haechan melirik jam di dinding, ia menghela nafasnya lega saat waktu masih menunjukan pukul 4 sore. Pasalnya malam ini ia akan menemani Mark untuk acara party kesuksesan albumnya.

Haechan memilih kembali ke kamar, Jaemin yang membuka pintu mengerutkan keningnya. "Darimana?" Tanya Jaemin.

"Dari tempat Kun hyung dan Winwin hyung" jawab Haechan seadaanya, dan Jaemin hanya mengangguk mengerti.

"Kau akan pergi?" Tanya Jaemin heran.

Haechan mengangguk, "iya hari ini Mark hyung akan hadir dalam party kesuksesan albumnya, aku akan pergi menemaninya" jawab Haechan.

"Oh" balas Jaemin mengangguk.

"Oh ya anak-anak masih bersama orang tuamu?" Tanya Haechan.

Jaemin mengangguk, "iya, kau mau menemui mereka?" Tanya Jaemin.

"Iya, aku terbiasa pamit pada mereka saat akan pergi" jawab Haechan.

Jaemin dan Haechan masuk kedalam kamar orang tua Jaemin, "anak-anak dimana ahjumma?" Tanya Haechan karena kamar orang tua Jaemin yang nampak sepi.

"Kau masih memanggil ku ahjumma, biasakan untuk memanggilku dengan sebutan eomma" ujar Eomma Jaemin seraya menjepit hidung Haechan lembut.

Haechan tertawa kering seraya melirik Jaemin, "nde eomma" jawab Haechan kaku.

"Lalu dimana Haemin dan Minhae?" Tanya Haechan.

"Haemin sedang tidur, kalau Minhae mama Chenle menculiknya tadi" sahut Eomma Jaemin dengan nada bercanda.

"Aku harus menemani Mark hyung untuk jadwal solonya, jika eomma tidak keberatan aku hanya ingin berpamitan pada Haemin" ujar Haechan meminta ijin.

"Tentu nak, masuklah" jawab eomma Jaemin mempersilahkan.

Haechan tersenyum lembut memandang putrinya yang tengah terlelap, ia kecup kening putrinya sebentar sebelum ia berpamitan pada eomma Jaemin.

"Aku akan disini menemani Haemin" ujar Jaemin selepas mengecup kening Haechan.

"Okey" jawab Haechan, "lalu aku pergi dulu" jawab Haechan.

Haechan mencari kamar orang tua Chenle, namun ternyata putranya tengah dibawa shopping oleh mama Chenle. Jadi ia menuju kamar orang tua Yuta. Yuchan ternyata juga tengah terlelap dalam dekapan Yuta, seharian anak itu dan Yuta bermain bersama jadi setelah mengecup kening Yuchan dan pipi Yuta. Haechan pergi pamit pada orang tua Yuta.

----++++-----

"Rencananya sampai jam berapa pesta ini nantinya Mark hyung" tanya Haechan seraya fokus menyetir.

Namun Mark tidak menjawab dan justru mengerutkan keningnya, "sepertinya kita batalkan saja rencana kita untuk hadir di pesta itu" ujar Mark dengan nada tidak senang.

Haechan memandang Mark dengan bingung saat melihat mood Mark yang tiba-tiba buruk. Jadi ia tepikan mobilnya dan menatap Mark menuntut penjelasan. "Kenapa?" Tanya Haechan penasaran.

"Mereka mengadakan party-nya di salah satu club di gangnam, kita batalkan saja" ujar Mark dingin.

"Hyung mengkhawatirkan aku?" Tanya Haechan.

Mark lalu menatap Haechan dan mengangguk, "aku tidak mau sampai terjadi sesuatu padamu, ditempat seperti itu" jawab Mark datar.

Haechan tersenyum seraya menatap Mark, "kau ini sejak dulu memang paling aneh, paling sering menjauhi ku tapi akan menjadi yang paling khawatir" jawab Haechan. "Kita pergi saja aku akan menjaga diri dan tidak minum, aku janji" ujar Haechan meyakinkan Mark.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang