Part 04

12.5K 1.3K 255
                                    

Yuta menyentak tangan Arisa dengan kasar, "jangan bicara sembarangan, cepat pergi dari sini" usir Yuta dengan kasar, entah kenapa ia ingin segera meluruskan hal ini dihadapan Haechan. Yuta benar-benar tidak sanggup jika Haechan salah paham padanya.

Namun gadis bernama Arisa itu bukannya pergi ia malah semakin masuk dan duduk di kursi yang sebenarnya disediakan untuk Haechan.

"Maaf nona kursi itu untuk Haechan-ssi" tegur salah seorang manager yang posisinya dibawah Haechan.

Arisa menatap tajam wanita yang menegurnya tadi, lalu dengan angkuh ia berkata "memangnya siapa itu Haechan-ssi yang kau bicarakan".

Wanita itu menunjuk pada Haechan, "dia, manager utama NCT yang baru" ujar Wanita itu.

Arisa memandang Haechan dari atas sampai bawah, "dia laki-laki atau perempuan penampilannya seperti banci" sindir Arisa tajam. Entah kenapa ia merasa pemuda dihadapannya ini adalah ancaman yang tidak boleh diabaikan.

"Bilang saja kau merasa kalah cantik darinya" sindir Chenle blak-blakan. "Eh salah kau memang tidak cantik sama sekali kan, wajah tidak cantik hati pun busuk" tambah Chenle yang membuat sebagian orang disana tertawa terpingkal-pingkal. Dan yang lain hanya berani menahan tawa saja karena mereka tidak mau cari masalah dengan nenek sihir macam itu, satu-satunya orang yang tidak bereaksi hanya Haechan dia hanya memandang datar pertikaian dihadapannya.

Arisa yang merasa dipermalukan lalu dengan cepat mengambil air dihadapannya, niatnya ia ingin menyiram Chenle. Namun Chenle yang sadar dengan gesit segera menghindar, namun naas air yang disiram Arisa tetap mengenai seseorang.

Haechan mematung ketika merasakan wajah dan kemejanya basah, kejadiannya begitu cepat ketika ia yang melangkah di belakang Chenle tersiram tiba-tiba. Tawa semua orang seketika berhenti kala tahu siapa yang terkena siraman air.

"Haechan kau baik-baik saja" tanya Johnny khawatir.

"Minta maaf" perintah Yuta pada Arisa.

Arisa merenggut, "tidak mau" sahutnya ketus.

"Minta maaf SEKARANG" titah Yuta penuh penekanan.

Arisa memandang Yuta dengan berani, "tidak akan, aku tidak mau minta maaf dengan lelaki pelacur sepertinya" ujar Arisa.

Plak

Mata semua orang terbelak ketika tiba-tiba Jungwoo sudah maju dan menampar Arisa, "jaga ucapan mu, orang yang bertingkah seperti pelacur disini itu dirimu. Sadar diri jika ingin menghina orang lain" ujar Jungwoo tajam.

Jungwoo lalu melangkah mendekati Haechan, karena kemeja yang dipakai Haechan berwarna putih dan tipis kini bagian atas tubuhnya tercetak dengan jelas. Jungwoo mengambil jaket jins miliknya lalu menyampirkan di bahu Haechan.

"Ayo, kita ganti bajumu dulu hyung ada kemeja cadangan di dalam mobil" ajak Jungwoo seraya merangkul bahu Haechan.

Arisa menggigit bibirnya lalu duduk dengan wajah merajuk di kursi yang di dudukinya tadi. Sedangkan Yuta masih memandang gadis keras kepala itu dengan tajam.

Bukan hanya Yuta sebenarnya semua member NCT tengah memandang gadis itu penuh permusuhan saat ini. Haejin melihat pada wajah Jaemin yang mengeras, "Jaemin tidak pernah semarah ini sebelumnya" batin Haejin bingung.

Haechan masuk dalam toilet tangannya yang gemetar sejak tadi kini semakin gemetar hebat. Nafas Haechan mulai tidak beraturan saat sebuah ingatan tiba-tiba hadir dalam pikirannya.

"He's so strange people"

"Bitch, you pregnant is so scary"

"What the fuck, he's pregnant"

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang