Part 19

10.1K 962 111
                                    

Haechan memandang datar dengan siaran yang berita tentang kematian Tuan Lee, namun alisnya mengkerut heran. "Dia bunuh diri?" Batin Haechan tidak percaya.

"Kenapa mukamu begitu baby?" Tanya Kun heran saat melihat ekspresi Haechan.

Haechan memandang Kun sebentar, "orang tua itu bunuh diri, kenapa terlihat meragukan, kalau dia dibunuh itu baru benar, melihat dari kelakuan buruknya pasti banyak yang tidak suka dengannya. Tapi siapa yang akan repot-repot untuk membunuhnya" ujar Haechan seraya berpikir keras. Member NCT yang mendengar hanya dapat menahan nafas mereka sejenak.

Bagaimanapun mereka tidak bisa menunjukkan sosok asli mereka dihadapan Haechan kan. "Kenapa kau harus repot-repot memikirkan semua itu, malah bagus bukan tua bangka itu mati" desis Jeno dingin.

Haechan memandang Jeno sebentar sebelum mengangguk, "ya sudahlah dia sudah mati juga kan!" Ujar Haechan. "Sho, ayo kita harus ke lokasi pemotretan-mu" ujar Haechan lalu berdiri.

"Kau menemaniku hari ini" tanya Shotaro dengan nada riang.

"Uhmm" balas Haechan. "Yuta hyung, anak-anak ada di lantai tiga bersama Sunny noona. Jaga anak-anak ku ya" pesan Haechan sebelum pergi.

"Okey, akan ku jaga anak-anak kita" jawab Yuta bersemangat.

"Papa" teriak Minhae yang tiba-tiba masuk.

Jisung yang tahu jika yang dipanggil ialah dirinya langsung menangkap bocah laki-laki itu dalam gendongannya.

"Anak papa sedang apa disini?" Tanya Jisung seraya mencium perut gembul Minhae.

"Heheheh, mau bertemu papa Ji" sahut Minhae ceria yang membuat semua member NCT tersenyum lembut pada bocah kecil itu, kecuali Jaemin yang tengah mendecih sebal.

Haechan baru akan melangkah ketika Minhae tiba-tiba mengadu pada Jisung, "papa, papa harus memarahi mommy" ujar Minhae yang membuat Haechan menatap heran, memang kenapa di harus dimarahi?.

"Kenapa?" Tanya Chenle bingung.

"Soalnya semalam mama dan papa Johnny tidur diluar ngak pakai baju, jadi paginya badan mama merah-merah digigit nyamuk" ucapan panjang lebar Minhae membuat mata Haechan terbelak lebar.

Taeil yang awalnya akan meminum kopinya bahkan sampai tersedak hebat akibat ucapan Minhae. Haechan hanya dapat menutup mukanya yang sudah memerah malu akibat pengakuan Minhae.

"Sho,.....ayo kita berangkat" ajak Haechan seraya menarik tangan Shotaro. Meninggalkan para member NCT yang tertawa geli akan kelakuan Haechan, mereka juga mana berani memarahi Johnny, mereka belum siap mengunjungi neraka lebih cepat.

-----+++------

Haemin berlari cepat ketika ia melihat siluet Mark, bahkan sampai ia tidak berpamitan pada Sunny jika ingin pergi.

Bruuk

"Aduh" pekik Haemin dan orang yang ditabrak

"Maaf aunty" Ucap Haemin pada wanita yang ditabraknya seraya mengulurkan tangannya.

Wanita itu langsung berdiri seraya menatap Haemin dengan tajam, "kau ini anak siapa sih, tahu tidak jika disini tidak boleh berlari" omelnya seraya membersihkan noda di bajunya. "Ck, lihat bajuku sampai kotor sekarang" bentaknya yang membuat Haemin beringsut ketakutan.

"I'm sorry aunty, i didn't mean to" ujar Haemin lirih.

"Dasar anak kecil menyebalkan" ujar sang wanita dengan nada sinis, lalu sebelum pergi dengan sengaja ia senggol Haemin hingga anak itu terjatuh.

"Hiks" Haemin menangis pelan saat pantatnya terjatuh dengan keras ke lantai.

Wanita itu sudah akan pergi sebelum seseorang menghalangi jalannya, "Ck....siapa yang berani...." Ucapannya terpotong saat melihat Mark berdiri dihadapannya. Wajah yang tadinya begitu marah langsung luruh diganti dengan wajah penuh senyum menggoda.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang