Part 33

7.1K 816 87
                                    

Sehwa menatap anak kecil dihadapannya dengan tajam, "Noona kenapa membawa Yuchan kesini" ucap anak itu dengan nada yang sangat santai, sedikit pun tidak ada rasa takut saat ia menatap Sehwa.

Sehwa menyeringai, "kau mau tahu?" Ujar Sehwa dengan nada menyeramkan. "Itu karena mommy mu merebut Mark oppa dariku" ujar Sehwa seraya tersenyum sinis.

"Papa Malk bilang bahwa ia adalah milik mommy" sangkal Yuchan cepat, Sehwa memejamkan matanya ia tahu fakta ini namun ia selalu menyangkal dan berpikir jika terus berusaha ia akan mendapatkan Mark suatu hari nanti.

"Lebih baik kau diam" ujar Sehwa sinis, mau tahu keadaan Yuchan anak ini untungnya sampai sekarang masih baik-baik saja. Sehwa tidak berniat melakukan apapun pada bocah kecil ini.

Seunghan hanya menatap Yuchan sedikit takjub, "Noona" panggil Yuchan lagi.

"APA" sentak Sehwa kasar.

Yuchan memegang adik kecilnya lalu menatap Sehwa dengan muka lucu, "noona, Yuchan mau pipis" ujarnya pada Sehwa. Sehwa menghela nafasnya pasrah lalu menatap pada Seunghan. "Bawa anak kecil ini ke toilet" perintah Sehwa.

Seunghan mengangguk, dengan langkah tertatih-tatih ia tuntun Yuchan untuk mengikutinya. Selepas kepergian Yuchan, Sehwa hanya menghela nafasnya pelan. Ada sesuatu disudut matanya yang nampak menunjukkan kesedihan yang begitu besar.

"Aku tidak akan melukai anak ini, tapi Lee Haechan biarkan dia mati bersama ku" batin Sehwa. "Setidaknya kita sama aku tidak bisa bersama mu Mark oppa, dan kau juga tidak bisa bersamanya" lanjut Sehwa dalam hati.

------+++++-------

Haechan tahu ini tindakan bodoh dengan memilih datang seorang diri, ia juga sadar jika rencananya beresiko. Meski Jisung dan Sungchan menolak dan memarahinya namun ia akan tetap melakukan rencananya ini. Bagaimanapun ia tidak tahu kondisi putra bungsunya, jadi menurut pada Sehwa untuk saat ini hanyalah satu-satunya jalan.

Ckit

Haechan tersentak kaget saat ia dihadang oleh empat orang, dan diisyaratkan untuk segera turun dari mobilnya. "Gadis licik ini" omel Haechan jengkel.

"Bos meminta kami untuk membawa mu, tinggalkan semua barang milikmu" ujar salah seorang dari mereka. Haechan menurut perintah orang-orang ini, setelah memastikan jika ia tidak membawa apapun ia digiring masuk kedalam mobil.

Haechan hanya mengamati jalan dalam diam, sampai ia melihat bangunan tua yang terbengkalai di hadapannya. "Masuk" perintah orang yang membawa Haechan. Dalam diam Haechan menurut, sampai ia melihat sosok putranya tengah duduk dilantai seraya meminum sekotak susu.

"Yuchan" panggil Haechan sedikit keras.

Suara Haechan berhasil mengalihkan perhatian putranya, membuat ia menatap pada Haechan. "Mommy" jerit Yuchan seraya berlari menghampiri Haechan.

Haechan memeluk putranya dengan sangat erat, ia lepas sejenak putranya untuk melihat apakah ada luka di tubuh putranya yang syukurnya keadaan putranya sangat baik. "Yuchan, apa kau baik-baik saja dear"tanya Haechan.

Yuchan mengangguk,. "I'm okay mom, Yuchan baik-baik saja kok" jawab anak itu yang membuat Haechan menghela nafasnya lega.

"Sudah selesai acara berpelukannya" sebuah suara menginterupsi kegiatan Haechan dan putranya.

"Min Sehwa" desis Haechan lirih.

Sehwa menatap Haechan dengan wajah angkuh, namun ia mengerutkan keningnya saat melihat perut Haechan yang sedikit membuncit. "Kau hamil" desis Sehwa penuh benci. "Anak siapa?" Tanya Sehwa namun Haechan hanya diam tanpa mau menjawab apapun.

Is About Haechan Story II (AllxHaechan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang