Blooms in Our Hearts ch 20

1.6K 160 11
                                    


Usai makan malam semua orang berkumpul dihalaman depan untuk menyalakan kembang api yang baru dibeli Sunghoon tadi. Sunoo berdiri disamping Sunghoon yang terus menempelinya seusai pergi membeli kembang api tadi.

"Kemajuan lo, kak Hoon kayaknya lagi deketin lo banget." Jungwon berbisik pada Sunoo.

"Apaan sih lo, biasa aja kali."

Sunoo tampak malu digoda sahabatnya, tapi memang seperti itu kenyataannya. Tanpa disadari Sunghoon maupun Sunoo, semua orang disana diam -diam memerhatikan tingkah keduanya saat makan tadi.

Jungwon kemudian menghampiri Jay dan Jake yang sibuk menata kembang apinya. "Kak, sini gue bantu natainnya juga."

"Jangan Won, lo ntar yang nyalain aja." Celetuk Jake.

"Iya yang, nata kembang apinya sama kita aja, nanti kamu yang nyalain." Timpal Jay, hal itu membuat gelak tawa semua yang mendengarnya.

Jay yang melihat expresi Jungwon malah semakin menggoda pacarnya itu. "Kok manyun sih, senyum dong. Uttuuu -uttuuu -utuuuu."

Semuanya sibuk menyiapkan kembang api, ketika itu Sunghoon mendekati Sunoo yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Sunoo," Yang dipanggil menoleh kearahnya, dan Sunghoon cepat memberikan isyarat untuk Sunoo mengikutinya.

Sunghoon berjalan kearah halaman disamping rumah yang mereka gunakan untuk makan malam tadi. Disana ada bangku taman yang memang disediakan oleh keluarga Jungwon untuk menambah design rumah mereka. Sunghoon menepuk bangku yang kosong disebelahnya -memberikan isyarat untuk Sunoo duduk disampingnya.

Keduanya masih terdiam, belum ada yang mulai berbicara. Cukup hening karena semua orang berkumpul di halaman depan. Semilir angin malam yang cukup sejuk menerpa kulit mereka.

"Ehmmm, Noo."

Sunoo menoleh kearah Sunghoon, "Ya?"

"Aku mau minta maaf sebelumnya kalau sering bikin kamu kurang nyaman dideket aku."

"Ha? Eng -enggak kok kak. Kak Sunghoon jangan mikir gitu." Sunoo menjeda kalimatnya. "Aku cuma malu aja karena kejadian aku pingsan di pantai itu." Ia menunduk malu.

Disampingnya Sunghoon mengalihkan pandannya kearah lain, ia sedikit canggung jika mengingat kejadian siang itu juga. Ia benar -benar merasa khawatir dan bertanggung jawab atas pingsannya Sunoo.

"Aku ngerasa khawatir dan tanggung jawab banget sama kamu kemarin, karena aku yang ajakin kamu ke pantai itu."

"Kakak jangan ngerasa begitu, akunya aja yang kurang fit kemarin makanya sampai pingsan dipantai. Aku bener -bener minta maaf karena udah ngerepotin kakak ya."

Sunghoon mengangguk wajahnya memerah mendengar ucapan Sunoo barusan. Mereka Kembali hening, namun sesaat kemudian Sunghoon meraih tangan Sunoo.

"Mungkin kedepannya aku nggak selalu jadi orang yang bisa baik dimata kamu." Sunghoon menjeda kalimatnya lagi, "Tapi aku bakal berusaha selalu jadi orang yang bisa kamu andalkan." Kalimat Sunghoon memecah keheningan diantara keduanya, masih dengan tangan Sunoo yang ada di dalam genggaman tangan Sunghoon.

"Aku suka sama kamu Noo, aku udah yakinin hatiku buat ngomong ini ke kamu sekarang."

Yang mendengar hanya bisa terdiam mencerna kata -kata yang disampaikan kakak tingkatnya itu. 'Kemarin aku udah bilang suka kan ke kak Sunghoon, ini jawaban dia buat ungkapan cinta aku yang kemarin atau apa?'

"Aku yang lebih dulu suka sama kak Sunghoon, sampai -sampai ngikutin kakak dari SMA."

Wajah Sunghoon kembali memanas mendengar ucapan Sunoo barusan. Keduanya kembali terdiam dan masing -masing melempar pandangan kearah lain di kejauhan. Namun tangan Sunghoon masih menggenggam erat tangan Sunoo yang duduk disampingnya. Degub jantung yang saling bersaut disamarkan detakananya oleh suara kembang api yang meledak dilangit malam itu. Suara sorakan teman -temannya dari halaman depan terdengar riuh.

Blooms in Our HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang