(18+) Blooms in Our Hearts ch 35

2.9K 154 6
                                    

“Sunoo, buka mulut kamu.” Tangan Sunghoon memegangi benda itu dan diarahkan dekat dengan mulut Sunoo. Rona merah tampak diwajah Sunoo, mendengar bagaimana kekasihnya memintanya untuk membuka mulutnya.

Apakah ini muat masuk kedalam mulutnya?

Lelaki di bawah Sunghoon hanya mengikuti apa yang dia ucapkan. Menyiapkan dirinya dan menerima apa yang kekasihnya itu coba berikan.

“Buka lebih gede lagi, Noo.” Sesaat berikutnya benda miliknya itu sudah masuk kedalam mulut Sunoo. Terasa hangat didalam mulut Sunoo.

Namun Sunoo cukup canggung, ia tidak tau harus bagaimana. Jadi Sunghoon yang menggerakan pinggulnya, mengeluar – masukan benda yang sekarang sedang di hisap kekasihnya itu.

Dengan tidak sabar Sunghoon menarik rambut Sunoo dan mengeluarkan benda miliknya dari mulut Sunoo. Pemandangan berikutnya ketika Sunoo menengadah untuk melihat kearahnya cukup membuatnya pusing.

Sunoo dengan mata sayunya dengan air mata yang terbendung di pelupuk mata. Serta benang saliva yang menjulur akibat Sunghoon mengeluarkan apa yang sedang Sunoo hisap tadi. Terlihat sangat sexy.

“Hisap ujungnya, pakai lidah kamu dan masukin sedikit – sedikit.” Sunghoon mencoba memberitahu apa yang membuatnya senang.

Dengan perlahan Sunoo memegang benda tegang milik Sunghoon. Dan ia mencoba untuk memasukan lagi kedalam mulutnya. Sunoo menjilat ujung benda milih kekasihnya itu, memasukan perlahan kedalam mulutnya. Mengerluar masukan dengan ritme yang ia mampu. Karena benda didepannya itu cukup panjang dan besar, Sunoo tidak bisa menelannya masuk semua.

Sunghoon yang sudah sangat tidak sabar, mendesakan kepala Sunoo hingga bendanya itu masuk kedalam mulut Sunoo hingga kepangkal.

“Yeeeaaahhhh, hisap lagi Noo.”

Sunoo tersedak ketika Sunghoon terus mendorong masuk benda miliknya. Bahkan itu masuk hingga ke ujung tenggorokannya.

“Uuuhuuuukk!”

“Hmmm, kamu terbaik Noo.” Pujian yang terdengar sexy di telinga Sunoo. Membuat benda miliknya berkedut.

Sunghoon memegang ujung benda milik Sunoo yang mulai mengeluarkan cairan bening. “Aaaahhhh, kak Hoon.”

“Lihat punyamu, udah keluar precum – nya.” Sunghoon menyeringai. “Apa ngisep punyaku bikin kamu semangat Noo?”

Sunghoon melepaskan kaos yang ia pakai karena merasa gerah. Diruangan itu bahkan sudah memakai Air – Conditoner dan ia mengaturnya dengan suhu rendah. Tapi kegiatannya membuatnya terus kegerahan.

Sofa dirumahnya cukup besar dan muat untuk dirinya dan Sunoo untuk berbaring diatasnya. Sunghoon merbahkan tubuhnya dan memeluk Sunoo dengan posisi kekasihnya itu membelakanginya. *(spooning)

Sunoo merasa benda milik Sunghoon masih sangat tegang dan itu menyentuh pantatnya yang tidak terbalut apa – apa.

Dengan posisi ini Sunghoon leluasa untuk menciumi bagian sensitive kekasihnya itu. Ia terus mencium leher belakang Sunoo, dengan tangannya yang mulai meraba pantat sintal milik Sunoo. Mengusap bagian luar lubang Sunoo yang terus berkedut.

“Ngggghhhhh, kak!” Sunoo sedikit terkejut, dan merasa aneh dengan dirinya. Lubangnya terasa sangat gatal saat Sunghoon terus mengusap bagian luar lubangnya itu dengan jarinya.

“Hmmmmm?”

“Khhhhh, itu aneh pas jari kakak usap.” Sunoo merasa bodoh karena terlalu terus terang. Ia menangkupkan wajahnya yang terus bersemu.

“Tapi kakak harus masukin jari dulu kan, sebelum punya kakak masuk ke kamu.”

“Huuuuhhh? Tapi rasanya gatal. Apa kakak nggak bisa langsung masukin jari kakak aja?”

Blooms in Our HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang