Blooms in Our Hearts ch 02

4.1K 386 4
                                        

Di apartement Sunghoon terus menelpon seseorang, namun tidak juga mendapat respon dari si pemilik ponsel diseberang sana. Jake masih terus menangis didepan Sunghoon yang kebingungan dan terus mondar mandir.

"Ihhhh, si bangsat kemana lagi. Telpon gue juga nggak diangkat." Sunghoon mengentikan aktivitas menelponnya dan berdiri didepan Jake.

"Udah dong Jake, lo cengeng banget sih. Berhenti nangisnya coba, nih minum dulu."

Sunghoon menyodorkan segelas air yang sengaja ia ambilkan untuk Jake minum, namun laki -laki didepannya itu hanya terus menangis.

"Ada apa lagi sih sekarang?" Sunghoon duduk disebelah Jake. Temannya itu menghadapkan duduknya kearah Sunghoon.

"Gue tadi jalan sama kakak lo, tapi dia ngambek, terus pergi gitu aja. Nggak lama dia nelpon gue, minta putus." Jawab Jake.

"Hah? Kok tiba -tiba minta putus pas lagi jalan?"

"Tadi gue lagi jalan sama kak Hee, terus ada cewek -cewek yang deketin kita terus minta nomer gue."

Jake meneguk air yang ditangannya itu sebelum akhirnya melanjutkan ceritanya. "Belum juga gue buka suara, kakak lo main pergi gitu aja. Padahal tadi gue mau bilang ke cewek -cewek itu kalo gue lagi sama pacar gue, dan nggak berniat buat ngasih nomer HP ke mereka."

"TAPI KAKAK LO TIBA -TIBA NELPON DAN BILANG MAU PUTUS!" Jake histeris.

Sunghoon menepuk jidat, karena lagi -lagi dia harus berurusan sama kisah cinta kakak dan sahabatnya itu. Belum lagi tadi Sunoo melihat ia ditarik oleh Jake. Sunghoon dan Jake hanya saling diam dan hanyut dipikirannya masing -masing.

Tak lama terdengar seseorang akan membuka pintu. Sunghoon dan Jake saling pandang kemudian menatap kearah pintu. Heeseung yang sedaritadi ditunggu akhirnya pulang.

Heeseung adalah kakak Sunghoon, ibu Heeseung dan ayah Sunghoon memutuskan untuk menikah 10 tahun yang lalu. Itulah kenapa Heeseung bermarga Lee, marga dari ayah Heeseung.

Heeseung yang baru akan melepas sepatunya melihat Jake berdiri didepannya, sedangkan Sunghoon hanya melihat kearah mereka berdua.

"Kak," Heeseung yang dipanggil menatap adiknya itu.

"Coba ngomong baik -baik sama Jake, kasian dia udah daritadi nungguin kakak pulang." Namun hanya ditatap dingin oleh kakaknya itu.

"Gue keluar dulu, Jake jangan nangis lagi, jelasin ke kak Hee masalah kalian." Sunghoon menepuk bahu Jake sebelum akhirnya melewatinya. Dan sejenak berdiri didepan kakaknya yang masih menggunakan sepatunya siap untuk keluar rumah lagi.

"Kak, dengerin kata -kata Jake dulu, jangan terus marah tiba -tiba. Bikin semua orang bingung tau nggak. Gue keluar dulu."

***

Sunoo yang terus memikirkan Sunghoon dan laki -laki yang bersama dengannya tadi sudah hampir kehabisan akal sehat. Awalnya ia pikir Sunghoon menyukai anak perempuan, tapi Sunghoon sepertinya sangat dekat dengan anak laki -laki tadi. Dan mereka masuk ke apartement Sunghoon meninggalkan ia yang terkejut dengan kejadian itu.

Kalau tahu Sunghoon suka dengan laki -laki, sudah sejak lama Sunoo memberanikan diri mendekati Sunghoon. Tapi mungkin juga tidak. Sekarang yang tersisa dipikiran Sunoo adalah apa hubungan mereka dan sudah sejauh apa hubungan mereka. Sampai saling datang ke tempat tinggalnya.

"Aaaaaarrrgggg... tau ah! Pusing mikirin kak Sunghoon. Harusnya gue ungkapin aja ke dia kalau tau bakal liat dia sama cowok lain kayak gini."

"Hhhhrrrrgghhh... nyeselkan lo Sunoo, bukan dari dulu aja lo bilang ke dia kalo lo suka sama dia. Seenggaknya bilang aja, mau diterima atau ditolak urusan belakang."

Blooms in Our HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang