Sunghoon mematikan ponselnya setelah panggilan telponnya ke Sunoo. Ia hanya ingin memastikan jika ucapan Byul tentang dia yang melihat Sunoo bersama seseorang sore tadi adalah salah. Tapi ia mengerti sekarang, Sunoo sedang bersama Niki. Bahkan sampai larut malam mereka masih bersama.
Beberapa pikiran tentang kekasihnya terus berkecamuk diotaknya, ia lelah sangat lelah. Sampai terlelappun Sunghoon masih memikirkan tentang kemungkinan Sunoo bersama dengan Niki.
Keesokan harinya ia bangun dengan perasaan yang sama, tidurnya semalam tidaklah nyenyak. Terbukti saat bangun pagi menjelang siang ini ia masih merasa sakit kepala, sampai tidak sanggup menggerakan tubuhnya. Jangankan berjalan, duduk saja seperti akan terjatuh.
Ia mengambil ponselnya yang mati semalaman, ia menyadari ada beberapa notifikasi dari Sunoo. Tidak berniat untuk menghubungi kekasihnya itu, ia malah menelpon kakaknya yang sedang internship di luar kota beberapa minggu terakhir ini.
"Kak Hee!" suaranya parau khas orang bangun tidur.
"Ya hallo! Lo kenapa Hoon?" Heeseung tau adiknya sedang tidak baik - baik saja. Suara yang terdengar sangat kasar.
"Kakak bisa pulang sekarang nggak? Vertigo gue kumat kak. Nggak adaa orang dirumah." Sunghoon merengek seperti anak kecil pada kakaknya itu.
"Aduh, gue lagi di kerjaan Hoon. Coba gue telpon Jake dulu, gue minta dia buat ngecek lo dirumah ya."
"Iya kak, makasih banyak." Sunghoon mematikan panggilan telponnya. Melempar asal ponselnya diatas tempat tidur. Sepertinya ia tidak akan masuk kuliah hari ini, dan juga ia tidak ingin menemui siapapun.
Ia terus terpikir omongan Byul tentang Sunoo, ia masih percaya jika Sunoo tidak seperti yang Byul kira. Mereka baru bersama kemarin malam, dan pagi itu Sunoo juga bilang padanya jika akan menemui seorang temannya. Tanpa menaruh curiga jika orang itu adalah Niki.
Namun ketika mendengar suara Niki saat panggilan telponnya di ponsel Sunoo, ia meragukan kepercayaannya pada kekasihnya. Sampai saat ini Sunghoon masih menghindari Sunoo. Padahal jika mau ia bisa saja mendengarkan apapun alasan Sunoo menemui Niki kemarin. Tapi ia enggan, perasaannya masih belum bisa terima jika Sunoo bersama dengan Niki.
Siapapun asal jangan Niki. Sejak awal ia tahu Niki memiliki perasaan pada Sunoo. Dan ia sudah dengan terang - terangan bilang pada Sunoo jika ia tidak menyukai kedekatan mereka berdua.
***
Sunghoon mengerjapkan matanya yang masih terasa perih, kepalanya masih sakit. Sejak kapan ia mulai tertidur lagi? Ia bahkan tidak menyadari itu.
Tak lama setelah ia bangun, seseorang masuk kedalam kamarnya. Membawa nampan berisi mangkuk dan cangkir yang mengepulkan uap panas dari dalamnya. Jake tersenyum melihat kawannya terbangun. Karena saat datang tadi ia memeriksa keadaan Sunghoon yang tertidur pulas.
"Hey bro!" Ia menaruh nampan itu diatas meja belajar Sunghoon. Dan ia mendekatkan kursinya kearah tempat tidur Sunghoon.
"Hey Jake." Suara Sunghoon masih terdengar lemah.
"What's up?"
"Hmm, vertigo gue kambuh Jake. Kayaknya gue kecapekan, I've been a little hard on myself the last few days."
"Yeeeahhh, I know. Your brother told me." Jake menggeser kursinya lebih dekat pada Sunghoon untuk mengecek keadaan sahabatnya itu. "Mau makan sekarang?"
"Sure!" Jake membantu mendudukan temannya itu dan bersender pada tempat tidurnya. Kemudian mengambil nampan yang sebelumnya ia letakan diatas meja belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooms in Our Hearts
FanfictionKim Sunoo diam diam suka kakak kelasnya dari SMA. Park Sunghoon idola kampus yang terkenal dingin. Gimana ceritanya kalau Sunoo nggak sengaja denger pernyataan cinta seseorang pada Sunghoon. Dari pada penasaran, Lech reading!! cast: Kim Sunoo Park...