Memikirkan tentang apa yang diucapkan Niki padanya tadi membuatnya sangat kesal. Sunghoon bahkan tidak ingat pernah membandingkan siapapun. Ia terus merenung.Atau pernah sekali! Ia tiba – tiba saja teringat ucapannya pada Sunoo. Ia bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Sunoo saat ia mengatakan hal itu.
“Bego banget! Kenapa gue harus ngomong gitu!” Umpatan yang keluar dari mulut Sunghoon ditujukan untuk dirinya sendiri.
Sunghoon melempar asal handuk yang baru ia pakai untuk mengeringkan rambutnya. Ia bergegas mengambil mantelnya dan pergi keluar untuk menyusul Sunoo. Ia tahu apa yang ia katakan pada Sunoo akan membuat lelaki mungil itu salah paham. Ia harus segera meminta maaf.
Baru saja akan melangkahkan kakinya keluar dari pintu apartementnya, Sunghoon melihat Sunoo masih berdiri didepan unit tempat tinggalnya itu.
Mengetahui Sunghoon keluar, Sunoo segera menghampiri kekasihnya. “Kak Hoon, maafin aku ya!” Ucapnya lirih, masih dengan air mata yang terus mengalir di kedua pipinya yang merah.
Sunghoon menarik tubuh Sunoo kedalam pelukannya. “Dasar, keras kepala!”
Seingatnya tadi ia meminta Sunoo untuk meninggalkannya, tapi yang dilakukan kekasihnya malah diam berdiri didepan unit apartementnya. Ini sudah lebih dari setengah jam sejak ia masuk kedalam rumah.
Keduanya masuk kedalam dan Sunoo masih tidak berani berkata apa – apa. Mereka hanya duduk diam di karpet dan bersandar pada sofa dibelakang mereka.
“Kenapa nggak pencet bel aja kalau masih disini.” Ujar Sunghoon. Dan hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Sunoo.
“Gimana kalau aku nggak keluar barusan?”
Kali ini Sunoo menoleh untuk melihat wajah Sunghoon. Ia melihat ekspresi khawatir dari Sunghoon. “Terus kenapa kakak keluar?”
“Ooohh, uhhmmm, itu!” Sunghoon lupa jika tujuan utamanya untuk meminta maaf pada Sunoo. Melihat kekasihnya sekarang membuatnya semakin bersalah dan kehilangan kata – kata.
“Kakak mau nyusulin aku ya?”
“Ehhhh, iya! Tapi dasar kamu keras kepala ya. Aku suruh pulang juga, malah nungguin didepan." Sunghoon menjeda kalimatnya.
Sunoo tersenyum melihat Sunghoon. “Kalau kakak nggak keluar, mungkin aku bakal tetep nungguin didepan rumah kakak sambil nangis. Jadi nanti kalau ada tetangga kakak yang lewat mereka bakal nolongin aku buat ngetok rumah kakak.”
“Dasar kamu ya!” Sunghoon tidak bisa tidak gemas dan mencubit pipi Sunoo.
“Tapi kak, aku minta kakak dengerin dulu apa yang mau aku bilang ya.” Sunoo mempersiapkan dirinya. “Nggak ada orang lain yang aku suka selain kak Sunghoon. Jadi aku minta kakak percaya sama aku. Kemarin aku nggak bilang kalau mau ketemu kak Niki, karena aku takut kakak bakal marah.”
“Hmmm, dan aku makin kesel pas tau kamu ketemu Niki. Apalagi dia sempet angkat telpon di ponsel kamu.”
“Haaa? Iya, itu masalahnya ya!” Ekspresi Sunoo sedikit gugup mendengar ucapan Sunghoon itu. “Jadi kemarin yang angkat telpon kakak bukan kak Niki, tapi kak K, karena dia taunya itu ponsel kak Niki. Dan juga aku pergi makan malem bertiga sama kak K.”
Sunghoon menyandarkan kepalanya di bahu Sunoo yang ada disampingnya. Memainkan jemari lentik milik Sunoo. “Aku juga minta maaf.”
Sunoo penasaran kenapa Sunghoon juga ikut meminta maaf. Ia pikir kesalahpahaman yang kali ini disebabkan karena dirinya. “Untuk apa kak?”
“Maafin aku karena bilang kamu mirip sama Byul.” Sunghoon menghembuskan napasnya dalam. “Maaf buat semua yang bikin kamu khawatir tentang aku akhir – akhir ini.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Blooms in Our Hearts
FanfictionKim Sunoo diam diam suka kakak kelasnya dari SMA. Park Sunghoon idola kampus yang terkenal dingin. Gimana ceritanya kalau Sunoo nggak sengaja denger pernyataan cinta seseorang pada Sunghoon. Dari pada penasaran, Lech reading!! cast: Kim Sunoo Park...