Suara riuh kendaraan yang berlalu lalang terdengar silih berganti. Di kedai jajanan pinggir jalan tempat Sunoo dan Niki kini berada. Bukan hanya mereka berdua yang ada disana, melainkan bersama dengan K.
Mereka bertemu dengan K yang ternyata adalah pegawai paruh waktu di café yang mereka kunjungi. K berhenti mengajar di club tari, terakhir kali Niki bertemu dengan kakak tingkatnya itu adalah sekitar akhir semester lalu. Saat liburan musim panas K memutuskan untuk mengambil kerja paruh waktu di café ini.
Meski berhenti mengajar kelas tari, K masih rajin mengikuti project dosennya. Ia juga kadang mengajar di kelas regular untuk menggantikan dosen yang tengah mengambil cuti.
"Pantes gue udah lama nggak liat lo di club tari kak." Ucap Niki yang sibuk memanggang beberapa daging yang mereka pesan. K mengajak kedua adik tingkatnya itu untuk makan malam usai jam kerjanya di café.
"Hahaha, tapi gue masih suka liat anak - anak latihan kok, cuma emang jarang banget kalau ketemu lo."
"Terus kapan nih kita latihan bareng lagi?" tanya Niki.
"Ya gampang lah nanti, gue atur waktu dulu ya. Maklum orang sibuk gue sekarang." Mereka yang ada di meja itu tertawa kecuali Sunoo yang tertawa karena canggung berada disana bersama kedua kakak tingkatnya.
'Ini gue ngapain ya ikutan diajak kesini? Mau pamit tapi nggak enak sama kak K.' Sunoo terus bicara dalam hati.
K memperhatikan Sunoo yang gelisah terus melihat kearah ponselnya. "By the way, kalian jalan berdua ada something ya?"
Pertanyaan terbuka dari K itu membuat Sunoo tersedak saat mengunyah makanannya. Dengan telaten Niki yang duduk di sampingnya mengulurkan segelas air untuk Sunoo. Hal berikutnya yang Niki lakukan adalah memberikan tatapan dingin pada K. Dan hanya dibalas dengan senyuman seperti hendak menggoda Niki.
Sunoo yang masih saja tersedak meminta ijin untuk pergi ke toilet.
"Akhirnya lo jadi juga sama Sunoo." Kalimat pertama yang K ucapkan ketika ia hanya berdua dengan Niki.
Yang mana hanya ditanggapi dengan senyuman canggung dari Niki, kemudian ia menggeleng sebagai jawaban. "Nggak kayak yang lo pikirin kak. Dia udah punya pacar." Ucap Niki kemudian.
"Hahaha, payah lo!" K mengambil potongan terbesar daging yang sedang dipangggang dan menaruhnya di mangkuk Niki. "Yaudah, mending sekarang makan yang banyak, nggak usah galau!" goda K.
"Diiih, siapa juga yang galau."
'dddrrrttttt - dddrrrtttt - dddrrrtttt'
Ponsel milik Sunoo terus bergetar diatas meja. Niki mencoba mengacuhkan panggilan itu, karena memang bukan ponsel miliknya yang berdering. Beberapa kali Niki menengok kearah pintu namun Sunoo masih belum kembali. Setelah beberapa kali panggilan tak terjawab, kali ini K menyadari jika ponsel milik Sunoo memiliki panggilan masuk.
"Ehh, itu ponsel lo bukan yang geter?"
Belum sempat Niki menjawab pertanyaan K tadi, dengan sigap alumni itu mengambil ponsel milik Sunoo yang berada di samping Niki. Menyeret tombol hijaunya kekanan, namun setelahnya ponsel itu ditempelkan ke telinga Niki.
"Hallo, Sunoo."
Suara Sunghoon terdengar dari seberang sambungan telepon, namun Niki masih diam karena bingung harus menjawab atau tetap diam.
"Hallo, Noo. Kamu disana kan?" "Sunoo."
"Ya hallo, Sunoo nya lagi ke toilet Hoon." Akhirnya Niki menjawab panggilan dari Sunghoon.
"Sorry, ini gue ngomong sama siapa ya?"
"Ini, gue Niki. Gue lagi ada -," Niki belum selesai bicara namun Sunghoon sudah lebih dulu memotong kalimatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blooms in Our Hearts
FanfictionKim Sunoo diam diam suka kakak kelasnya dari SMA. Park Sunghoon idola kampus yang terkenal dingin. Gimana ceritanya kalau Sunoo nggak sengaja denger pernyataan cinta seseorang pada Sunghoon. Dari pada penasaran, Lech reading!! cast: Kim Sunoo Park...