82

858 100 186
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

"Andrea, Let's go out for some fresh air. Kajja !" Kata sang ayah kepada Aera yang tampak heran dengan ajakan yang begitu mendadak dan tak biasa itu.

Berdiri diambang pintu dan dirinya duduk menyandar di atas ranjang, sang ayah kembali mengajak dirinya untuk pergi mengikutinya, "Kajja !"

Aera hela nafas sekali, "Eomma neun ?"

"Dia pasti menelepon nanti. Ppali, sebelum terlalu malam"

...

Taman bawah rumah sakit adalah pilihan sang ayah untuk mengajak Aera menikmati malam diawal bulan Desember itu.

Supaya sang putri bungsu tidak kedinginan, ia membekali dengan mantel tebal dan syal namun satu hal yang ia lupakan dan memaksanya untuk meninggalkan si bungsu di taman itu sendiri.

Benar-benar sebentar karena si kepala keluarga kembali setelahnya.

"Chaa.." katanya seraya menyerahkan secangkir sesuatu yang hangat dan wangi.

"Mwoya ige ?" Tanya Aera tanpa membuka tutup cangkir tersebut.

"Hot lemonade. Bukannya kau suka itu ketimbang kopi ?" Kata sang ayah sembari mengangkat gelas kopi yang bisa Aera terka adalah Hot Americano 3 shots. Aera terlihat mulai menyesap minuman yang dibawakan ayahnya itu, "Joa ?" Tanyanya.

Tentu saja Aera mengangguk tanpa terlihat jika yang ia minum adalah dari salah satu buah jeruk yang paling asam.

Mengambil duduk disisi bangku yang kosong dan berjarak cukup jauh, sang ayah memanggil, "Andrea ?"

"Hmm ?" Jawab Aera tanpa menoleh. Ia sedang sibuk mengintip isi cangkir yang ia minum dari lubang kecil itu.

"Woohyunie... apakah dia tipe namja idealmu ?"

Aera sontak menoleh, "Mworaguyo ? Ideal type ?  Kang Woohyun ?"

Sang ayah mengangguk.

"Woohyunie Oppa tipe idealku ? Hahhaha aniya, geureomyo. He's a kind guy but not my type"

"Wae ?" Tanya sang ayah.

Aera mendesis, "Geunyang.. Dia lebih seperti seorang Oppa yang mengayomi ?"

"Geureomeun... bagaimana tipe idealmu ? Jangan cari yang seperti Appa, eoh ?"

Aera mendengus, "Memang aku menghindarinya" jawab Aera. Ia melirik sang ayah lalu membatin, "Geunde, sedikit kebiasaannya mirip denganmu Appa"

Aera mendesis, "Geunde.. wae kamjakki ? Topik ini benar-benar diluar perkiraanku"

"Permulaan sebelum Deep Talk yang sebenarnya" kata sang ayah, "Geurigu... Karena kalian sudah dewasa dan yaa Appa harus mempersiapkan diri, bukan ?"

YUNGIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang