32

1.2K 124 60
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

"Kapan kau mau pergi ? Teman-temanmu nanti menunggumu terlalu lama" kata Yoongi ketika melihat sang manajer tak kunjung beranjak dari sofa studio setelah bsatu jam yang lalu selesai mendiskusikan masalah pekerjaan.

Waktu sudah menunjukan pukul setengah 10 malam. Yoongi hanya khawatir kalau Aera yang notabene-nya anak rumahan harus pulang sendirian pada malam hari seperti ini.

Aera terdengar menghela nafas kasar. Fokusnya pada ponsel ia hentikan dan memberi perhatiannya kepada Yoongi, "Hyung, benar tidak ada lagi yang kau butuhkan ?"

Alis mengkerut menuntut sebuah penjelasan. Karena, pertanyaan yang hampir sama terus berulang beberapa kali setelah diskusi. Raut muka sang manajer pun bagai memintanya untuk menahannya lebih lama. Namun, Yoongi tidak tahu apa masalahnya, "Sedaritadi kau bertanya seperti itu. Ada apa memangnya ?"

Kembali, hembusan nafas berat terdengar oleh Yoongi dari sang manajer. Aera beranjak dari posisinya lalu meletakkan slingbag keabuan itu disalah satu pundaknya, "Aniyo. Geurae, aku pergi dulu, hyung"

.

.

Aera sampai ditujuannya satu jam yang lalu. Bukan di bioskop, bukan di restoran apalagi di club atau bar. Aera bersama 4 temannya yang lain berada di sebuah ruangan dalam sebuah rumah. Jika dilihat, mereka berlima sedang asyik berkumpul dengan banyaknya makanan dan minuman diatas meja. Kelimanya duduk lesehan dilantai dan Aera duduk di ujung meja sembari memperhatikan teman-temannya yang lain yang mulai kehilangan kesadaran akibat meminum-minuman keras.

Teman perempuannya yang panggil saja dia Eunbi memperhatikan Aera dengan kesadaran yang hampir hilang sembari mengunyah kacang almond dalam wadah, "Kau diam sekali, Shin Aera. Sariawan, eoh ?"

Meski tahu sang teman sedang tak sadar, Aera masih tetap menjawabnya dengan baik, "Geunyang, aku lelah"

Aera memejamkan matanya sejenak kala melihat Hana dan Hanbin bermesraan disisi kirinya. Disisi kanannya, Eunbi dan Sunghoon masih asyik menuang soju ke dalam gelas. Aera hela nafas kasar, ia ambil gelas soju di depannya kemudian menyambar botol soju lalu menuangkannya. Ketika akan minum cairan keras tersebut, Hanbin segera menahan pergerakan Aera.

"Aera-ya ! Kau kan tidak bisa minum ! Jangan memaksakan diri" wantinya.

"Majja, aku tidak bisa minum, ya ?"

Aera menghela nafas kasar lagi. Ia letakan kembali gelas soju tadi di depannya. Tak perlu berlama-lama, Sunghoon yang menghabiskan minuman tersebut dalam sekali teguk hingga koor terdengar oleh teman-temannya yang lain.

Botol Soju yang kosong menjadi alat untuk meneruskan permainan yang semlat terhenti. Permainan kejujuran yang biasa dimainkan saat berkumpul di negara ini.

Aera mendecak, "Tidak bisakah kita berhenti bermain ?"

"Kau saja belum mendapatkan pertanyaan, pa-bo" kata Eunbi. Perlahan, kesadarannya menurun lalu tertidur di bahu Sunghoon.

Sejujurnya, Aera tak ingin berada disini karena suatu alasan. Namun, teman-teman dekatnya ini dari beberapa bulan yang lalu selalu memaksanya untuk ikut dan berkumpul, saat waktunya tepat, Aera terpaksa menyetujui keinginan teman-temannya tersebut.

YUNGIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang